07

1.6K 226 30
                                    


"Ini rumah kamu?" tanya Mark.

Mark mengantarkan Ten ke sebuah rumah mewah.

"B-bukan, ini rumah saudara aku" jawab Ten berbohong.

Mana mungkin ia menjawab ini rumah suaminya, bisa-bisa rahasianya terbongkar kalau dia sudah menikah.

"Kenapa nggak pulang kerumah kamu?"

"I-iya gapapa sih, aku lagi pengen nginep disini" Ten menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Mark berangguk-angguk paham.
"Yaudah yuk turun," Mark membuka pintu turun dari mobil membuat Ten panik dan ikut turun.

"Mark! Mark! Mau ngapain?" Ten mencekal pergelangan tangan Mark.

"Mau nganterin kamu sampai dalem."

"Nggak usah, Mark"

Mark mengerutkan dahinya.
"Kenapa emang? Sekalian aku mau minta maaf sama saudara kamu, karena udah bikin kamu pulang semalem ini"

Ten menggelengkan kepalanya cepat.
"Nggak usah Mark, saudara aku jam segini udah tidur paling"

"Serius? Masih jam tujuh loh ini"

"Iya serius, mending kamu langsung pulang aja deh. Lagian kamu capek juga kan, udah muter-muter seharian ini?"

Mark tersenyum tipis, menyadari bahwa Ten begitu perhatian padanya.

"Yaudah, kamu juga istirahat ya. Makasih karena udah nemenin aku hari ini" ucap Mark sembari mengusak rambut Ten.

"Iya sama-sama, makasih juga ya Mark" Ten juga menyunggingkan senyum manisnya.

"Yaudah, aku pulang dulu ya Tennie. Salam buat saudara kamu," pamitnya kemudian masuk ke dalam mobil.

"Iya," Ten mengangguk samar.

Setelah itu Mark melajukan mobilnya meninggalkan pelataran rumah, dengan Ten yang memandangi kepergiannya sembari melambaikan tangan.














Ditempat lain, dari balik korden, Jaehyun melihat semuanya. Melihat Ten yang tersenyum manis ke pria lain, melihat Ten yang diusak rambutnya oleh pria lain. Membuatnya panas dan mengepalkan kedua tangannya erat.

Tak lama kemudian ia mendengar suara seseorang membuka pintu rumah dengan kunci.
Ten memang dikasih kunci rumah cadangan oleh Jaehyun.

Sret!

Suara pintu terbuka begitu pelan, memunculkan Ten yang masuk ke dalam rumah dengan jalan mengendap.

"Dari mana Ten?"

Suara berat Jaehyun membuat Ten terjingkrak kaget, ia pun menoleh ke sisi kanan tempat suaminya berdiri.

Entah kenapa aura Jaehyun begitu berbeda dari biasanya. Wajahnya datar, meskipun masih terlihat sangat tampan dengan balutan kemeja kerjanya namun aura dingin begitu tertera pada diri Jaehyun.

"H-habis belajar kelompok hyung," jawab Ten tergagap dan Jaehyun tahu betul kalau istrinya itu berbohong.

"Kenapa nggak ngasih kabar? Aku nyariin kamu loh, nelponin kamu, chat kamu, tapi nomor kamu nggak aktif" kata Jaehyun masih dengan ekspresi datar seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Iya maaf, batreku lowbat hyung"

"Apa nggak bisa di charge sebentar?"

"Hyung, bisa nggak kita bahas ini besok? Aku capek baru pulang, harusnya jangan dimarahin dong!!" Ten mengerucutkan bibirnya lucu, terlalu lelah hari ini dan tidak mau tambah lelah karna omelan Jaehyun.

Melihat ekspresi Ten yang menggemaskan, garis wajah Jaehyun mulai terangkat hingga membentuk senyuman tipis.

Lelaki itu berjalan mendekat menghampiri Ten, menangkup wajah mungilnya lalu membelai lembut pipinya membuat sang empu membeku dan mengerjapkan matanya menatap Jaehyun.

"Lain kali kasih kabar ya Ten, aku tuh khawatir banget sama kamu. Aku takut terjadi sesuatu sama kamu, maaf kalau sikap aku berlebihan" Ucapnya kemudian mengecup kening Ten.

"Kamu udah makan belum?" tanya Jaehyun seusai mencium kening Ten.

"U-udah"

Jaehyun tersenyum, mencubit hidung Ten gemas.

"Yaudah kamu mandi ya, terus istirahat"

"Iya hyung," Ten melepaskan tangan Jaehyun dari wajahnya.

"Maaf ya udah bikin hyung khawatir, aku ke kamar dulu" sambungnya kemudian berjalan menaikki tangga menuju kamar, meninggalkan Jaehyun yang memandangi kepergiannya.













Ten sudah selesai mandi, saat ini ia sedang berbaring sembari memainkan ponselnya.

Membuka galeri untuk melihat foto-fotonya dengan Mark tadi siang.

"Mimpi apa gue bisa foto sama Mark," gumamnya sambil senyum-senyum tak jelas.

"Setelah sekian lama gue mengagumi seorang Mark lee, akhirnya gue bisa ngobrol sama dia aaaaaa~~~"

Ten begitu girangnya sampai ia menelungkupkan kepalanya ke bantal, terlalu senang habis jalan-jalan dengan Mark.

"Post foto ah, pamer ke temen-temen sekolah" Ten membuka aplikasi instagram, memilih satu fotonya dengan Mark yang akan ia unggah.







"Post foto ah, pamer ke temen-temen sekolah" Ten membuka aplikasi instagram, memilih satu fotonya dengan Mark yang akan ia unggah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

like by @Yuri93 and 23.456 other

tenlee_1001 thanks for today onyourm_ark 😊












Beralih ke Bapak Jaehyun.

Direktur muda itu sedang berada diruang kerja yang berada tak jauh dari kamarnya. Jung Jaehyun baru saja selesai memeriksa beberapa dokumen kantornya.

Lelaki itupun meregangkan otot-ototnya yang kaku, lalu mengambil ponselnya.

Jaehyun iseng membuka aplikasi instagram, dan melihat postingan Ten.

Matanya membulat sempurna kala melihat betapa intimnya foto tersebut, dimana Ten dirangkul oleh pria yang sama dengan yang mengantarkan Ten pulang.

"Siapa pria ini? Apa dia kekasihnya?" gumam Jaehyun terus mengamati foto tersebut.

Jaehyun mengunduh foto tersebut, lalu ia mendial kontak seseorang.

"Halo, tolong selidiki orang ini nanti gue kirim fotonya ke lo"

Pip

Jaehyun mematikan sambungan telepon, kemudian ia mengirim foto Ten bersama Mark kepada seseorang yang baru saja ia telepon.

[Jaeten] The Perfect Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang