Ten membuka matanya perlahan tatkala sinar matahari menyilaukannya.
Lantas lelaki mungil tersebut bangkit dari tidurnya, menengok ke sisi kanan akan tetapi tak mendapati Jaehyun berada disampingnya."Hooooammmm~~"
Ten menguap seraya meregangkan otot-otot kakunya, kemudian berdiri dari ranjang sembari memakai kembali kaos dan celananya yang sudah berserakkan dilantai.
Jujur, seluruh badannya teramat sakit dan juga pegal terlebih dibagian bokong.
Namun tak separah yang readers bayangkan. Ten masih berjalan, karna apa? Karena Jaehyun melakukannya begitu lembut penuh cinta, aseeeekkk.
Ketika Ten hendak melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, ia dikejutkan dengan keberadaan Jaehyun yang sedang berdiri di balkon.
Dengan senyum sumringah meski sebagian wajahnya tertutup oleh tirai, Jaehyun mampu membuat Ten terpukau entah untuk yang ke berapa kalinya.
"Udah bangun rupanya?" ujar Jaehyun yang kemudian menghampiri Ten.
Saat pria berdimple itu sudah berdiri dihadapan istrinya, kedua tangannya terulur menangkup wajah mungil Ten.
Cup
Jaehyun mencium sekilas bibir Ten yang sedikit agak bengkak karena perbuatannya semalam.
"Good morning my cutie wife..."
Jaehyun tersenyum seraya membelai kedua pipi Ten lembut.
"Morning too Jaehyun hyung," balas Ten menundukkan kepala untuk menyembunyikan wajah merahnya.
"Mandi deh Ten, terus nanti kita sarapan bareng" Ujar Jaehyun mengusap pucuk kepala sang istri sayang.
"Iya hyung," Ten berangguk pelan.
Lalu ia melangkahkan kakinya kembali, namun baru beberapa langkah ia menjerit kesakitan membuat Jaehyun khawatir setengah mati."Aduhhh...."
"Are you okay?" tanya Jaehyun sambil menopang tubuh Ten supaya tidak terjatuh.
"Bokong aku sakit~~"
Ten mencebikkan bibirnya, memegangi bokongnya sembari menatap Jaehyun dengan mata yang berkaca-kaca."Uuhhh sayang ululululu, sini aku gendong"
Tanpa menunggu respon dari sang istri, Jaehyun menyelipkan kedua tangannya pada kaki Ten kemudian menggendongnya ala brydal style.
"Hyung turunin aku!!"
Ten memukuli dada Jaehyun, memohon untuk di turunkan."Enggak sayang, kamu kesakitan. Aku bakalan gendong kamu sampai kamar mandi"
"Aku berat loh hyung"
Ten menatap Jaehyun dengan puppy eyes-nya, benar-benar menggemaskan."Kamu pikir aku suami lemah, hm?"
Kedua mata Jaehyun menatap Ten bagai singa yang siap menerkam.Hmmmmm-nya itu loh kok berdamage ya bun :"
"Bukan gitu maksud aku tuh---"
"Hussshhhhh..."
Jaehyun menyela perkataan Ten."Jangankan gendong kamu, genjot kamu dua hari dua malam aku juga sanggup"
Ten seketika membulatkan kedua matanya tak percaya. Baru kali ini ia mendengar kalimat frontal keluar dari belah bibir suaminya.
"Hyung!!!" Ten memukuli bahu sang suami brutal. "Ucapannya ya dijaga!!"
Jaehyun hanya terkekeh melihat Ten mengomel. Ngomel aja gemesin, tambah bucin aku Ten sama kamu-Jaehyun.
"Iya, maaf ya istriku"
Jaehyun mendudukkan Ten di bathroom.
"Kamu mandi ya, aku keluar. Kalau udah selesai tinggal panggil aja," ujar Jaehyun seraya mengusak rambut Ten dan kemudian keluar dari kamar mandi meninggalkan Ten disana.
Setelah Jaehyun keluar, Ten memegangi dadanya. "Kok jantung gue berdetaknya cepet banget ya? Kek lagi lari marathon.
Mana keinget kejadian semalem lagi, ueueueueueueue...."Ten mengusap wajahnya frustasi, begitu malu sendiri jika mengingat kegiatan panasnya semalam bersama Jaehyun.
Setelah selesai mandi dan selesai sarapan bersama. Jaehyun dan Ten memutuskan untuk berkunjung ke rumah Yuri, menginap disana karena kebetulan hari ini adalah hari sabtu dan besok minggu.
Jaehyun tahu betul kalau Ten sangat merindukan ibundanya. Dan mumpung Ten libur sekolah dan Jaehyun libur kerja, toh tidak ada salahnya kan menginap dirumah mertua?
"Jadi kapan kalian ngasih mamah cucu?" tanya Yuri.
Ten yang sedang makan roti sari roti langsung tersedak saat mendengar pertanyaan membanggongkan dari sang bunda.
"Minum dulu sayang"
Jaehyun memberikan segelas air putih di meja kepada Ten dan langsung diminum oleh sang istri."Mamah ngaco deh, Tennie kan msih sekolah mah" Omel Ten pada Yuri.
"Oh iya ya, mamah lupa. Soalnya udah kepengen banget nimang cucu"
"Kita nunda dulu kayaknya mah,"
Yuri menoleh ke arah Jaehyun saat pria itu bersuara."Lagian Ten kan mau kuliah, jadi aku nggak terlalu ngoyo buat punya anak.
Tapi kalau dikasih sama Tuhan ya, di syukurin aja," lanjut Jaehyun."Duh Jaehyun, kamu ini ya bener-bener suami idaman banget deh. Udah ganteng, mapan, perhatian, pengertian dan yang paling penting kamu mengutamakan kebahagiaan Ten.
Nggak salah kalau papahnya Ten jodohin anaknya sama kamu," puji Yuri."Ahhh mamah bisa aja," Jaehyun menggaruk tengkuknya salah tingkah.
Tilulit tilulit
Ponsel Jaehyun terus saja berdering, membuat sang empu mengambilnya dari dalam saku celana.
Dan ketika ia melihat nama kontak yang tertera pada layar ponselnya, Jaehyun pun berdiri dari duduknya.
"Mah, Ten, aku permisi dulu ya mau angkat telepon"
Yuri dan Ten mengangguk kompak.
"Iya silahkan, Jae" ucap Yuri.Kemudian Jaehyun melangkahkan kakinya menjauh dari istri dan mertuanya.
"Halo, ada apa nelfon?"
"Jemput? Kamu pulang?"
"Iya iya, aku berangkat sekarang"
Pip
Sambungan telepon berakhir, Jaehyun kembali ke ruang tamu.
"Ten, aku pergi bentar ya?" Pamit Jaehyun pada sang istri.
"Loh mau kemana Jae?" tanya Yuri.
"Ada urusan kantor bentar mah, nanti kalau udah selesai aku langsung pulang"
Yuri berangguk-angguk.
"Oh yaudah, kalau gitu hati-hati ya""Iya mah," Jaehyun mencium tangan Yuri sopan. Lalu ia berdalih menghampiri Ten dan mengecup keningnya.
"Aku pergi sebentar ya sayang"
Ten menganggukkan kepalanya.
"Iya hyung"Setelahnya, Jaehyun pun keluar rumah, berlalu begitu saja bersama mobil mewahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jaeten] The Perfect Husband✔
RomanceThank you for being the best and perfect husband for me- Tenlee Warn!! Boys love alias ganda putra Homophobic go away ©Valentinesse10