Club malam

12K 1.1K 92
                                    

Malam itu Panji mengunjungi club malam langganannya. Setelah mengantar Mama dan Algis mencari sovenir, Panji menghubungi Radit. Mereka janjian akan bertemu di club malam yang biasa mereka datangi jika ingin bersenang-senang. Tanpa menunjukkan kartu identitas Panji melangkah masuk ke dalam club, melewati pria bertubuh tinggi dan kekar yang berjaga di pintu masuk. Penjaga itu sudah hapal dan mengenal Panji tentu dia tidak perlu menanyakan tanda pengenal.

Hingar-bingar dentuman musik terdengar saat Panji mulai mendekati club elit langganannya. Dan pemandangan ruangan temaram yang dihiasi lampu sorot dan warna-warni lampu disko menyambutnya. Nampak lalu lalang waiters dan anak-anak muda bergoyang memenuhi lantai dansa. Bau minuman keras bercampur dengan wangi parfum wanita-wanita seksi begitu menyengat.Sebagian pengunjung ada yang bergoyang di lantai dansa menikmati hentakan musik yang dimainkan DJ. Ada juga yang saling tindih bercumbu dan tak segan menyingkap rok mini diatas sofa.

Panji melangkahkan kaki menghampiri Radit yang sudah duduk menunggunya. Pemuda berbaju kemeja biru dongker itu terseyum senang melihat temannya keluar kandang, setelah beberapa hari semedi di istananya.

"Hallo...Brother, let's we get fun!!" seru Radit suaranya hampir tenggelam karena suara dentuman musik.

"Akhirnya,lu keluar kandang juga." Radit setengah berteriak ke telinga Panji.

Panji duduk di samping sahabatnya menyambar segelas vodka yang baru saja dituangkan oleh Radit, ia meminumnya sekali teguk.

Kembali Radit menuangkan minuman dalam gelas sahabatnya. Melihat raut wajah Panji sudut bibir Radit menyungging ke atas. Radit tahu sahabatnya itu sedang memikirkan sesuatu.

"Just enjoy yourself Ji... gue janji gue bakal tetap sadar. Malam ini full buat lo." Radit menyeringai, kembali ia menuangkan minuman dalam gelas tapi kali ini ia teguk sendiri.

Club malam yang di kunjungi Panji dan Radit adalah club malam lumayan mahal. Seperti sekarang ini mereka berdua ada di meja yang kapasitasnya bisa buat sekitar enam orang dan tarifnya itu bisa sekitar 10 jutaan. Buat Panji apalah arti uang 10 juta kalo dia sudah ingin bersenang-senang berap pun di bayar.

Tidak lama setelah kedatangan Panji, menyusul beberapa teman-teman Panji lainnya. Ada tiga orang yang bergabung, ketiganya menyapa Panji melakukan tos tinju seperti yang kerap Panji dan Radit lakukan. Ketiga orang itu juga anak pengusaha ada juga yang seorang model, mereka berteman karna punya hoby yang sama, clubbing. Panji mengangkat satu tangannya ke udara sambil menyalakan pemantik api, tak lama seorang waiters datang menghampiri meja Panji. Lalu ia mendekatkan wajahnya ke telinga waiters, si waiters mengangguk kemudian melangkah pergi.

waiters kembali ke meja Panji membawa beberapa botol minuman. Di atas meja sekarang sudah ada sebotol rhum dan dua botol tequila. Malam itu Radit hanya jadi penuang minuman. Dia harus memastikan dirinya tetap sadar, supaya bisa menjaga Panji jika dia nanti akhirnya mabuk. Panji menegak minuman terus menerus tanpa jeda . Dia ingin melenyapkan bayangan yang sejak siang tadi berputar-putar di kepalanya. Bayangan seseorang berwajah manis dan bermata bulat. Panji bangkit dari duduknya dia berjalan kearah DJ, langkahnya terhuyung, kepalanya mulai berat dan pusing, pandangannya sedikit kabur. Panji merogoh ponsel dari saku celananya lalu menyodorkan ke arah DJ. Sang DJ memberi gekstur oke. Lagu yang di request Panji masuk ke daftar list DJ yang akan dimainkan setelah ini.

Sambil terhuyung Panji berjalan ke arah lantai dansa ikut bergabung dengan kumpulan orang yang bergoyang mengikuti alunan music DJ. Panji mulai menggerakkan badannya dan malam makin larut music makin keras menghentak dan pengunjung makin padat. Seorang wanita langsing menghampiri Panji, mengenakan dress pendek ketat berwarna hitam, dengan potongan dada rendah memperlihatkan belahan dadanya yg padat berisi. Tanpa ada rasa sungkan atau malu wanita itu bergelayut ke tubuh Panji melingkarkan kedua lengannya ke leher Panji sambil terus bergoyang mengikuti irama musik.

MY WIFE IS A BOY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang