Sebelum baca dengerin dulu lagunya bang virza ya... happy reading😊
Rumah besar keluarga Suryadi saat ini terlihat begitu ramai, sebab adik dari Pengusaha sukses itu baru saja datang dari luar negri. Pak Suryadi punya seorang adik laki-laki yang setelah menikah memilih hidup dan membangun usaha di Australia di kota Melbourne. Hari ini adik kesayangan Pak Suryadi datang ke indonesia bersama istri dan anak tunggalnya untuk menghadiri resepsi pernikahan Panji.
Seperti yang sudah di jelaskan oleh Bu Rina sebelumnya, keluarga adik dari suaminya itu tidak mengetahui akan masalah yang terjadi pada pernikahan Panji. Mereka sengaja tidak memberitahu karena pasti hanya akan menimbulkan banyak pertanyaan dan penjelasan. Mengingat meskipun mereka tinggal di benua berbeda dan jarang bertemu, tapi adik dari Pak Suryadi itu sangat peduli dan menyayangi Panji jadi bisa dipastikan resepsi yang segala sesuatunya sudah disiapkan sedari awal terancam batal. Bu Rina tidak mau hal buruk itu terjadi. Untuknya apapun yang terjadi resepsi pernikahan Panji harus dilaksakan dan harus sempurna.
Algis duduk seorang diri di kamar Panji, drama keluarga akan segera dimulai batinnya. Ia sudah bersiap untuk menyambut keluarga Panji dari luar negri, suara gaduh di lantai bawah membuatnya tahu jika mereka sudah datang. Jika dulu Algis akan merasa gugup dan takut saat pertama kali berperan sebagai kakaknya, tapi tidak untuk sekarang ini. Saat ini dia jauh lebih tenang meskipun rasa tak nyaman tetaplah ada. Melihat pantulan gambar diri sendiri lewat cermin, nampak seorang gadis bersurai panjang dan berwajah manis. Algis menarik nafas panjang seraya meyakinkan diri bahwa dia pasti bisa memerankan perannya dengan baik.
Algis perlahan berjalan ke arah pintu kamar. Saat ia membuka pintu tiba-tiba sudah ada Panji berdiri di depan pintu kamar, Algis sedikit terkejut. Keduanya saling tatap dalam kebisuan.
"Sudah siap?" tanya Panji setelah beberaa menit mereka dalam keheningan.
"Ehmmm." Algis menganggukan kepala.
Mereka berdua berjalan hampir beriringan menuruni anak tangga menuju ruang tengah. Di Ruang tengah sudah berkumpul Pak Suryadi, Bu Rina serta keluarga dari adik Pak Suryadi.
Seperti seorang menantu pada umumnya Algis menghampiri keluarga besar Panji, menyapa mereka dengan ramah. Si manis menyalami satu persatu, dimulai dari adik laki-laki Pak Suryadi.
"Ini Ajeng, fotonya pernah Mbak kirim ke kamu Pras," ucap Bu Rina mengenalkan Algis sebagai istri Panji. Pria bernama Prasetyo itu tersenyum ramah pada Algis.
"Aslinya jauh lebih cantik dari yang di foto ya Mbak," sahut wanita cantik yang dipanggil Tante Mela oleh Panji.
Algis terseyum sembari menyalami Tante Mela. Lalu pandanganya beralih pada sosok pemuda disamping Tante Mela. Usia pemuda itu tak jauh berbeda dengannya. Pemuda itu tersenyum ceria, ia mengulurkan tangannya kepada Algis untuk mengenalkan diri.
"Hai...aku Arsenio, panggil aja Nio" kata pemuda berkulit sawo matang itu dengan ramah.
Dia adalah sepupu Panji. Meski dia lahir dan besar di melbourne, dia pandai berbahasa indonesia sejak kecil. Keluarganya mengajarkan bahasa ibu untuk komunikasi sehari-hari didalam rumah.
"Al-ehmm Ajeng" jawab Algis mengenalkan diri. Hampir saja dia salah menyebut nama. Untuk sekarang ini tidak ada orang bernama Algis. Sosok Algis harus menghilang dulu berganti gadis manis bernama Ajeng. Sebenarnya ada rasa tak nyaman, ada rasa sedih di hati Algis saat dia menyebut nama kakaknya untuk mengenalkan diri.
"Bro...kenapa gak pernah cerita istrimu cantik sekali. Carikan satu yang seperti ini untukku ya," kata Nio mulai berceloteh. Panji tak menyahut dia hanya diam pura-pura tidak mendengar ucapan Nio, dia malas menanggapi sepupunya yang suka bicara asal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WIFE IS A BOY (End)
General FictionAlgis dengan terpaksa menuruti kemauan ibunya. Ia dipaksa menggantikan Ajeng kakaknya untuk menikah. Dikarenakan Ajeng kabur meninggalkan rumah ketika hari pernikahan. Algis seorang pemuda yang manis harus pura-pura menjadi pengantin wanita demi men...