(天狗, Tengu) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu penunggu gunung,atau Yōkai yang erat hubungan nya dengan burung elang atau gagak. Pakaian nya mirip dengan pakaian pendeta Yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajah nya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut Kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha. Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様, tuan sihir). Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hana ga takai" (hidungnya tinggi).Asal-usul Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, Tengu digambarkan bisa berlari di udara dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap. Model awal Tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama Zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama. Dalam Hikayat Heike, Tengu digambarkan seperti "manusia tapi tidak seperti manusia, burung tapi tidak seperti burung, anjing tapi tidak seperti anjing, tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti anjing, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang."
Kisah lainnya menceritakan bila Tengu adalah monster burung Jepang yang sering mengambil bentuk manusia. Sebagai manusia, mereka memiliki hidung yang sangat besar. Dulu, mereka dikhawatirkan sebagai makhluk mengerikan yang mengganggu masyarakat. Tetapi di zaman modern, Tengu semakin dipandang sebagai karakter yang kompleks dengan sisi baik. Mereka juga terkadang dihormati di kuil-kuil Jepang dan juga pada beberapa acara Matsuri. Kisah mengenai tengu memang sangat banyak sekali dalam sejarah Jepang namun tidak ada cerita Tengu yang konsisten namun dipastikan bila Tengu tercatat memiliki wujud mirip burung sejak abad ke-7.
INGET YAA GEIS TENGUUU BUKAN TENGEEE :D
~TQ