Ryoumen Sukuna adalah sosok mitologi dari Jepang yang konon sering muncul di Provinsi Hida pada zaman kuno saat pemerintahan Kaisar Nintoku. Penampilannya tak jauh dengan versi di dalam serial manga.
Ia mempunyai dua wajah di bagian depan dan belakang kepalanya. Selain itu, dia juga memiliki dua pasang lengan dan dua pasang kaki yang masing-masing berada di bagian depan dan belakang tubuhnya. Penampilannya seolah-olah seperti dua makhluk yang terperangkap dalam satu tubuh dan menyatu menjadi bagian depan dan belakang.
Ada dua versi yang menyebutkan legenda Sukuna. Versi pertama dari "Nihonshoki" (Tawarikh Jepang), yang menyebutkan bahwa Ryomen Sukuna muncul di Provinsi Hida di mana ia tidak mematuhi istana Kekaisaran dan membuat orang menderita. Pada tahun 377, istana Kekaisaran mengirim seorang komandan militer, Takefurukuma no Mikoto, untuk mengusir Ryomen-sukuna dari Provinsi
Sedangkan versi kedua adalah dari orang-orang di Provinsi Hida dan Mino yang menganggap Ryomen Sukuna sebagai pahlawan. Ia digambarkan sebagai sosok yang dermawan yang oleh karenanya, orang-orang di sana memujanya.
Selain itu, ia juga dianggap sebagai Kaiki (pelindung kuil) Kuil Senko-ji dan dan Kuil Zenkyu-ji di Nyukawa-cho, Kota Takayama (sebelumnya Nyukawa-mura, Kabupaten Ono). Sukuna juga dianggap berjasa karena dikatakan bahwa dia menyebarkan Agama Buddha ke Provinsi Hida.
Ternyata tak hanya satu cerita yang bertolak belakang dengan cerita di versi Nihonshoki. Salah satunya adalah Cerita Rakyat Nyukawa yang menyebutkan ia sebagai jelmaan dari Dewi Kannon sebagai penyelamat tapi memiliki fisik yang aneh. Di cerita rakyat ini, Sukuna adalah sosok yang mengalahkan iblis jahat.
Keberadaan Ryoumen Sukuna jika dilihat dari berbagai versi sebenarnya sangat tidak jelas. Sebab, di satu versi kita menemukan Sukuna sebagai jelmaan dewa, penjaga kuil, dan bahkan jelmaan Buddha. Di versi lain dia sebagai sosok pahlawan, dan di versi satunya sebagai iblis jahat. Versi keberadaan Ryoumen Sukuna itu sangat variatif.
Kemungkinan Sukuna nyata adanya. Bukan makhluk berupa iblis maupun dewa, melainkan manusia biasa. Namun, seperti tradisi-tradisi kekaisaran lainnya, julukan dua wajah itu bertujuan untuk menandai orang-orang yang tidak patuh terhadap kekaisaran.
Alasan ini akhirnya masuk akal karena hanya di versi Nihonshiki dia diceritakan sebagai sosok jahat, sedangkan dari sisi rakyat, dia adalah pahlawan. Kisah-kisah Ryoumen kemudian bercampur dan melebur dengan cerita-cerita rakyat lainnya sehingga seolah-olah dia bukan manusia biasa. Tentu saja pernyataan ini hanyalah kemungkinan saja.
Ryomen Sukuna adalah sosok nyata dalam mitologi Jepang. Memang, ada beberapa versi yang menggambarkan sosok Ryomen Sukuna ini. Ada yang mengatakan bahwa Sukuna adalah sosok yang jahat, namun ada juga yang mengatakan bahwa Sukuna adalah sosok yang baik. Untuk versi yang jahat, Sukuna digambarkan sebagai sosok monster yang sesuai dengan apa yang digambarkan di seri anime dan manganya secara fisik.
Dengan memiliki empat lengan, Sukuna mampu memegang beberapa senjata sekaligus dan menyerang desa demi desa di Jepang. Sampai kemudian munculah seorang komandan perang yang diutus untuk menghancurkan Sukuna. Meskipun tidak mudah, sang komandan perang tersebut akhirnya mampu memenangkan pertarungan dan Sukuna pun akhirnya kalah.
Sedangkan untuk versi yang lain, Sukuna digambarkan sebagai sosok yang baik dan merupakan sosok yang berjasa dalam menyebarkan agama Buddha di Jepang. Ada juga yang menganggap Sukuna sebagai pahlawan, oleh karena itulah Sukuna menjadi salah satu sosok yang disembah oleh sebagian kelompok. Banyak kuil-kuil di Jepang yang bahkan menghadirkan patung dari Sukuna.
Selamat membaca semoga suka sama cerita nya ya !
~tq