Sankishi atau bisa disebut (tiga anak kesayangan) Izanagi, yang terdiri dari amaterasu (dewi matahari) tsukuyomi (dewa bulan) dan susano (dewa badai dan laut).
Amaterasu, Amaterasu-ōmikami atau nama lainnya adalah "hirume-no-muchi-no-kami adalah bagian dari salah satu mitos Jepang yang terkenal dan juga merupakan sosok dewa utama dalam agama Shinto. Dia dipandang sebagai dewi matahari dan juga alam semesta. Nama Amaterasu yang berasal dari Amateru berarti "bersinar di surga". Arti dari seluruh namanya, Amaterasu-ōmikami, adalah "dewa besar yang bersinar di surga.". Menurut Kojiki dan Nihon Shoki dalam mitologi Jepang, Kaisar Jepang dianggap sebagai keturunan langsung Amaterasu.
Terdapat beberapa kesamaan dalam dewi surya Jepang dengan dewi surya Korea yang bernama Hae-Nim, terutama dalam hal pemujaan, dengan menggunakan simbol dan praktik yang sama. Referensi lain terdapat juga yaitu adalah dewi Xihe yang dikenal didalam legenda masyarat China. Meskipun memiliki kesamaan tetapi dewa matahari atau surya ini di Jepang sangat dipuja dan menjadi perhatian sentral didalam kepercayaan agama Shinto
Kisah tertua dari Amaterasu adalah berasal dari tahun ca. 712 CE Kojiki dan ca. 720 M Nihon Shoki, catatan tertua sejarah Jepang. Dalam mitologi Jepang, Amaterasu, dewi matahari, adalah saudara perempuan dari dewa Susanoo, dewa badai dan laut, dan Tsukuyomi, dewa bulan. Telah tertulis dalam sejarah mitos bahwa Amaterasu membuat sebuah lukisan pemandangan dengan saudara-saudaranya untuk menciptakan Jepang kuno. Ketiga dewa-dewi ini terlahir dari Izanagi saat dia memurnikan dirinya sendiri setelah gagal menyelamatkan istrinya Izanami dari Yomi (Underworld). Amaterasu lahir saat Izanagi mencuci mata kirinya, Tsukuyomi lahir dari pembasuhan mata kanan, dan Susanoo ketika membasuh hidungnya
Dia menjadi penguasa matahari dan langit bersama kakaknya yaitu Tsukuyomi, Amaterasu berbagi langit dengan Tsukuyomi, sampai terjadi kejadian dimana Tsukuyomi membunuh dewi makanan yaitu Uke Mochi karena menciptakan makanan dengan cara yang kotor, karena pembunuhan tersebut membuat Amaterasu sangat membenci Tsukuyomi dan mengecapnya sebagai dewa kejahatan dan berpisah darinya, karena kisah ini jugalah yang menjadi sebuah alasan mengapa siang dan malam hari tidak pernah muncul bersamaan.
Kisah-kisah dewa Amaterasu dan kedua saudaranya yaitu Susanoo dan Tsukuyomi memiliki pengaruh besar juga terhadap sub kultur jepang dimana banyak film-film serta manga, anime dan video game yang menggunakan unsur mitos ini, seperti salah satunya yang terkenal diadaptasi dari dewa-dewa ini adalah cerita dalam manga Naruto dimana jurus-jurus dari mata clan Uchiha yang menggunakan nama-nama dari dewa ini.
Termasuk dalam Sankishi, Tsukuyomi adalah saudara dari Amaterasu dan Susanoo. Tsukuyomi kemudian menikahi saudarinya sendiri, Amaterasu. Karena menikahi sang Dewi Matahari, Bulan dan Matahari berada di langit yang sama.
Namun, Amaterasu kemudian menceraikan Tsukuyomi dan pindah langit! Hal tersebut dikarenakan Tsukuyomi membunuh Dewi Pangan Uke Mochi karena jijik melihatnya "memuntahkan" makanan dari dalam dirinya. Oleh karena itu mereka bercerai, Bulan dan Matahari pun terpisahkan antara siang dan malam
Ini lah asal usul kenapa siang dan malam tercipta menurut kepercayaan masyarakat jepang.
Yang terakhir Termasuk dalam Sankishi, Susanoo adalah saudara dari Amaterasu dan Tsukuyomi. Sama seperti badai, Susanoo terkenal karena temperamennya yang tidak stabil!
Setelah membuat Amaterasu marah dan dianggap biang kerok dari hilangnya cahaya dari Langit dan Bumi, para dewa memutuskan untuk membuang Susanoo ke Bumi, tepatnya ke Provinsi Izumo. Di sana, Susanoo membunuh ular berkepala dan berekor delapan, Yamata no Orochi dengan pedang Ame no Habakiri
Menemukan pedang Ame-no-Murakumo-no-Tsurugi yang kemudian disebut Kusanagi no Tsurugi di ekor ke-4 Orochi, Susanoo mengirimkan pedang tersebut ke Amaterasu sebagai hadiah perdamaian. Hingga saat ini, Susanoo amat dipuja di Prefektur Shimane.
"Kepikiran naruto yaa wkwk sama gaes, semoga terhibur ya :)
~tq