⌕. Satu : Mau beli Je

5.3K 547 127
                                    

Welcome!

1st Hajeongwoo story by me!

Hope you like it, thank you!

x

5 years old, Haruto Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 years old, Haruto Kim.

5 years old, Yoon Jeongwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 years old, Yoon Jeongwoo.

Anak kecil itu mengangkat kartu yang ia pegang. Sepasang iris kembarnya meneliti tiap jengkal benda tipis berwarna hitam tersebut –hadiah ulang tahunnya dari sang Ayah. Menengadah, memandang seorang pria muda yang berdiri di sampingnya dengan ekspresi wajah penasaran.

"Aron, ini beneran bisa buat beli apa aja?" Haruto bertanya, alis tebalnya meninggi tanda keingintahuannya sangat besar.

Lelaki muda yang bekerja sebagai pengawal pribadi untuk si kecil Kim mengangguk. "Benar. Tuan muda ingin mencobanya?"

Sorot kembar Haruto menjarah ke sekitar hingga berhenti pada salah satu pusat perbelanjaan yang menarik perhatiannya. "Kesana."

Ekspresi Haruto berbinar ceria kala menemukan Lego tersusun rapi di rak. Berlari mendekat lantas meminta bantuan pada seorang karyawan untuk menurunkan mainan yang Haruto pilih.

"Sudah, Tuan Muda?" Sang pengawal meraih tiga kotak besar mainan memegangnya erat.

Haruto mengangguk. "Ya! Ayo bayar, mau liat kehebatan kartu dari ayah."

"Totalnya Rp 8.015.000,00."

Tangan Haruto terulur ketika total harga di sebutkan. "Terimakasih." Ucapnya begitu kartu di kembalikan.

"Sama-sama, adek. Terimakasih sudah berbelanja di toko kami, semoga harimu menyenangkan."

Tuan Muda Kim itu membungkuk hormat. Bibir nya menampilkan senyuman tipis.

Tiga bungkusan besar lalu diserahkan, si pengawal dengan sigap menerima sembari mengulas senyum sebagai tanda terimakasih. Langkah kaki senantiasa mengikuti kemana Haruto pergi.

Langit cerah menyapa penglihatan saat mereka keluar dari toko. Haruto sepertinya belum memiliki niat untuk kembali ke rumah. Anak itu terus berjalan ke hadapan, sesekali jemari mungilnya menyapu dedaunan yang tumbuh di tepi pinggiran jalan.

Maniknya melebar ketika Playground ia temukan. Beberapa anak seumuran atau lebih muda darinya terlihat tertawa riang di sana, berlari kesana kemari. Membuat Haruto juga mau bergabung.

Haruto menoleh. "Aron, main sebentar ya." Selesai mengatakan itu kaki beralas sepatu Nike Air Jordan 1 Low membawa Haruto ke tengah area bermain anak-anak.

Tentunya Aron selalu menemani Tuan Mudanya kemana pun. Ia berdiri di sisi playground memperhatikan tiap gerak-gerik Haruto dan apa saja yang ada di dekatnya.

Haruto berkali-kali menaiki tangga kemudian meluncur cepat, ia menikmati nya. Menapak setelah meluncur untuk yang kesekian kalinya, sejenak Haruto hanya diam berdiri di tempat.

Semilir angin membawa satu suara melewati telinga Haruto. Membelai gendang indra pendengaran. Bola matanya bergerak mencari sumber suara yang barusan ia tangkap.

"Pasir masuk, pasir masuk! Pelan-pelan.. Yeay bendera istana Je jadiii!"

Lantas berjalan mendekati kotak pasir. Seorang anak duduk di depan sebuah istana pasir dengan beberapa alat tersebar di sebelahnya.

Tubuh kecil di baluti jaket berlogo kepala beruang berbalik. Mata mengerjap ketika mendapati seseorang berdiri bagai patung.

"Mau main? Sinii." Ia menggerakan tangan seolah menyuruh Haruto menghampirinya.

Haruto segera berjongkok di samping anak itu. Memandangi wajah manis dengan pipi tembam seperti terisi gelembung.

Si kecil mengumbar senyum, menunjuk Haruto tepat di hidung. "Kamu namanya siapa?"

"Haruto." Haruto menjawab cepat tanpa berkedip.

Tangan yang semula menunjuk mulai berpindah menepuk dada. "Ini Jeongwoo! Tapi panggil Je aja ya, Haru!"

"Iya."

"Haru umurnya berapa?"

Telapak tangan kanan Haruto terbuka lebar begitu pula jari-jari nya. "Lima. Aku baru tambah umur kemarin."

Mata Jeongwoo seketika melebar. Ekspresi senang menghias wajah manisnya. "Loh iya?! Happy Birthday Haruuu! Dapat banyak hadiah ya kemarin?"

"Iya, terimakasih Jee. Benar, salah satunya ini." Kartu hitam pemberian sang ayah, Haruto keluarkan dari dalam saku jaket.

"Itu kartu main di mall-mall, bukan?"

Pertanyaan Jeongwoo dibalas gelengan kepala dari Haruto. "Ini kartu belanja. Kata ayah aku bisa beli apa aja pake kartu ini."

"Wah!" Jeongwoo terkejut pasalnya ucapan yang Haruto lontarkan terdengar keren. Mulut pun terbuka seolah tak menyangka. "Yang benar?"

Anggukan mantap Jeongwoo terima. Haruto menatap Jeongwoo sejenak kemudian melirik kartu hitamnya. "Aku mau beli Je."

Jeongwoo menelengkan kepala bingung. Perkataan Haruto tidak di terima baik untuk ia cerna. "Hng? Beli Je?"

"Iya. Sesuai kata ayah aku bisa beli apa pun pake kartu ini. Aku mau beli kamu, berapa harganya?"

cek ombak duluu~

paii!

— 13-05-22.

Kiddo √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang