⌕. Enam : Kesal

2.3K 346 34
                                    

Junkyu, si ayah muda dua anak menuruni tangga dengan wajah panik terpampang jelas. Sesekali ia mengacak rambutnya dan berdesis layaknya orang sedang frustasi.

Di liriknya jam tangan yang melingkar di tangan kiri, kemudian menghela nafas panjang dengan posisi kepala mengarah ke atas pun kedua mata tertutup rapat.

"Di mana sih?" Keluh nya terdengar saat kaki beralaskan kaos kaki hitam menginjak lantai putih. Matanya sibuk melirik ke sana-sini, tangan ikut mengambil alih demi menemukan sesuatu yang dicari.

Kala tubuh Junkyu merunduk untuk memeriksa laci bagian bawah, Yoon datang. Si bungsu meluncur bebas dengan skateboard mini milik Haruto.

Melihat ayahnya mondar-mandir sedari tadi membuat Yoon mendekati Junkyu. Tangan kecilnya menepuk punggung lebar itu, karenanya perhatian Junkyu teralihkan.

"Ayah cali apa?"

"Adek ada liat laptop ayah?"

"Etop?"

Junkyu mengangguk. "Iya, sayang. Ada liat ga?"

Berlagak layaknya orang dewasa, Yoon menganggukkan kepala seraya bertumpu dagu pada kepalan tangan. "Etop yang biasanya ayah pake buat kelja? Yang ketik-ketik telus di pangku kayak Yoon?"

Mendengar penuturan dari bibir putrinya membuat Junkyu tak dapat menahan hasrat gemas yang meluap. Jarinya mencubit gemas pipi gembul itu sembari terkekeh. "Bener, pintar banget adek. Iya itu, ada liat ngga? Ayah ga bisa pergi kerja kalo ga bawa laptopnya."

Yoon mengangguk ribut lalu tersenyum lebar. "Adaa! Tadi sebelum Yoon meluncul ke sini ada liat etop ayah!"

Ekspresi Junkyu seketika berubah senang dan lega. "Di mana laptopnya sekarang?"

Tangan Yoon langsung terangkat ke arah belakang yang di mana menjadi arahnya datang. "Etop ayah lagi swimming sama Wuyii!!! Abang yang masukin ke situu."

Dalam hitungan detik mata Junkyu terbelalak kaget. Wuyi adalah nama dari ikan hias milik Haruto yang hidup di sebuah kolam di taman belakang rumahnya.

"Mampus! Laptop gue!"

Junkyu berlari secepat kilat menuju ke tempat tujuan. Melewati Mashiho dan pekerja rumahnya yang memandangnya dengan kerutan tercetak jelas di dahi.

"Kenapa ayahmu panik begitu, dek?" Tanya Mashiho begitu Yoon menghampirinya. Si kecil kini berusaha memanjat kursi makan dengan bantuan papan seluncur yang ia bawa sebagai pijakan.

"Ayah cali etop, etop nya abang ajak belenang sama Wuyi!" Sesudah menjawab ia menarik piring berisi sosis yang baru saja Mashiho sajikan. Sosis tersebut dibentuk persis gurita. "Guyitaaa!!!"

Tak ada yang bisa Mashiho lakukan selain menghela nafas panjang. Terlanjur hafal akan tingkah serta kelakuan anak pertamanya jika sedang bermusuhan dengan sang suami.

"AAAAAAAAAAAAA!!! TURUNIN RUTO, AYAH!"

"Rasain lo, gue biarin lo di situ selamanya." Sungut Junkyu yang sudah sangat lelah menghadapi segala perbuatan Haruto yang membuatnya sakit kepala.

Kiddo √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang