15 - Terakhir kali

160 24 1
                                    


Doyoung keluar uks, berjalan menuju kelas Sona untuk memberikan surat ijin kepada guru yang mengajar dikelas Sona. Doyoung berjalan menelusuri lorong sampai akhirnya dia berbalik karena mendengar ada yang memanggilnya,

"Sona, lo ngapain lari lari? Entar jatoh!" Kata Doyoung khwatir,

"Aaa cie perhatian, gue mau ke kelas lupa ada tugas. Mana guru gue galak, lo mau kemana? Kelas lo kan ada diatas kak" kata Sona,

"Mau nganter surat ijin ke kelas lo, biar lo bisa istirahat, tapi ya udahlah lo mau nugas kan--yang rajin yaa" kata Doyoung lalu mengusap rambut hitam Sona, sedangkan gadis itu merasakan hawa yang berbeda dari seorang Kim Doyoung.

"Kak Doy napa ya? Kok perhatian banget sih sama gue" gumam nya lalu memegang pipinya sendiri, merasa malu sekaligus salah tingkah?

"Udah gue harus ke kelas! Pelajaran pak Mint yang dingin bentar lagi dimulai" katanya pada diri sendiri, lalu berlari cepat menuju kelasnya.

○○○

Bel sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu, tapi Doyoung malah masih menunggu Sona yang belum juga keluar. Menoleh lagi ke arah gerbang, hanya beberapa siswa yang keluar.

"Bengek anjir, udah jangan bikin gue ketawa!"

"Paan sih, gue kan cuman bilang ada adek kelas jatoh di tangga ragara liat gue cuci muka di bawah"

"Gue capek ketawa karena lo terlalu pede tau!"

Doyoung menoleh ke sumber suara, tersenyum miris. Ia kalah saing dengan saudara tirinya yang lebih akrab dan lebih dekat dengan Sona,

"Sona!!" Teriak Doyoung sambil melambaikan tangan nya, tersenyum lebar Sona berjalan mendekat di ikuti Taehyung.

"Pulang bareng?" Ajak Doyoung, Sedangkan gadis itu melirik Taehyung.

"Oh iya, gue lupa kalo gue ada janji sama temen buat ngurus berkas" kata Taehyung, sedangkan Doyoung mengerutkan alisnya bingung.

"Lo pulang bareng Doy aja, sori gue ga bisa anter lo pulang" kata Taehyung lalu berlari ke dalam sekolah lagi.

"Mau pulang langsung atau makan dulu?"

"Beli makan aja, bawa pulang gue ada tugas banyak kak" kata Sona sedangkan Doyoung mengangguk lalu membukakan pintu mobil nya untuk Sona, untung keadaan sepi jadi Sona tersenyum sambil masuk mobil Doyoung. Kalo rame yang ada Sona jadi bahan julid orang orang.

○○○

Haechan berkumpul bersama teman teman nya, berkumpul dirumah besar Jeno. Sedang sidang, antara Jaemin dan teman teman nya. Mereka paling gak suka kalau salah satu teman nya menyembunyikan rahasia,apalagi rahasia kalau Jaemin dan Karina pacaran? Emang bener? Ya pasti engga! Karena Jaemin tau Karina gadis yang jahat.

"Lo jadian sama Karina?" Tanya Jeno dengan tatapan mengidentifikasi, haha! Jeno lagi marah jadi agak serem, karena Jeno gak suka kebohongan.

"Engga! Gue ga pacaran" bantah Jaemin, sedangkan yang lain tau kalau Jaemin gak pernah bohong.

"Beneran? Soalnya gue gak suka temen gue pacaran sama orang yang salah. Apa lagi sama Karina, cewek yang gak tau malu ngaku ngaku" kata Renjun tajam.

"Gue engga suka dia! Papa gue jodohin gue sama cewek yang gue suka, jadi gue gak mau sama yang lain" jelas Jaemin. Iya, Jaemin di jodohin sama anak teman bisnis papa nya, dan sangat kebetulan Jaemin bener bener suka sama cewek itu.

"Dia ngaku ngaku, dia terobsesi sama gue kali" kata Jaemin, yang membuat Haechan menoleh. Kata kata Jaemin yang membuat Haechan sadar, kalau dia harusnya dirumah bukan disini.

"Gue balik, ada orang yang harus gue jauhin dari kakak gue" katanya dan pergi meninggalkan teman temannya yang masih mengaga ditempat.

"Sehun pasti balik" kata Mark, semua menangguk paham. Masa lalu Haechan semua nya pada tau, gimana jahatnya Sehun pada keluarga nya. Tapi tidak dengan Sona, gadis itu merasa Sehun sangat baik tapi nyatanya Sehun laki laki itu sangat kejam.

"Susul Haechan?" Tanya Jaemin, Jaemin yang punya hati hangat. Sedangkan yang lain hati nya dingin jika mendengar nama Sehun, Jaemin tau kalau Sehun engga salah. Yang salah keluarag Haechan karena keluarga Haechan yang sudah melarang Sehun dekat dengan Sona. Karena mental Sehun yang belum bisa terkendali.

○○○

"Mampir dulu kak?" Keduanya baru saja sampai, Doyoung mengangguk lalu memarkirkan mobilnya. Sona memerhatikan dari jauh Doyoung keluar dari mobil, seperti terpana Sona mengaga melihat Doyoung dengan dahi yang terlihat jelas.

Tin tin!!

Pandangan Sona langsung terarah pada dua mobil, ia langsung mengerutkan alisnya bingung. Dan betapa terkejutnya Sona, ada teman teman Haechan dan---Sehun!.

Haechan, Mark, Jaemin, Jeno, Renjun, dan Chenle keluar dari mobil yang dikendarai Mrak, sedangkan Sehun datang dengan supir pribadi nya. Kaget sudah pasti, dan refleks tangan Sona menggenggam tangan Doyoung yang berada disamping nya.

"Wah wah! Barengan kita datengnya" kata Haechan, Sedangkan Doyoung memerhatikan Sona. Gadis itu gemetar ketakutan. Doyoung membalas genggaman tangan Sona lalu mengelusnya.

"Tenang, semua baik baik aja kok" kata Doyoung yakin, sedangkan Sona gadis itu mencoba menenangkan diri sambil memerhatikan keduanya.

"Tenang Chan, gue kesini mau pamit" kata Sehun, lalu tersenyum manis. Sehun menoleh kearah Sona yang menggengam tangan Doyoung. Lalu berjalan mendekati keduanya, sedangkan Haechan mulai mengepalkan tangannya.

"Chan, santai aja. Sehun gak bakal nyakitin kakak lo" kata Jaemin,

"Tapi tetep aja, Sehun gak boleh deket deket sama kakak gue!" Kata Haechan lalu berlari kearah Sehun dan langsung memukul rahang Sehun. Sedangakn Sehun tersenyum tipis,

"Maaf" kata Sehun sedangkan Haechan, menatap Sehun tajam. Sangat tajam.

"Lo jahat, Oh Sehun lo jahat!!" Teriak Sona, genggaman tangan itu perlahan terlepas. Sehun menatap Sona sedih. Sedih karena dia gak akan bisa bertemu dengan cinta pertama nya lagi.

"Iya aku jahat, maaf" lihir Sehun, Haechan berdiri tegak diantara Sehun dan Sona. Sedangkan Doyoung menyaksikan tangis Sona yang tertahan.

"Aku harus pergi, maaf. Maaf udah ninggalin kamu, maaf udah bikin kamu sakit hati, maaf udah bikin keluarga kamu marah dan aku percaya dia bakal jaga in kamu" kata Sehun, sedangkan Sona mulai mengeluarkan air matanya. Berjalan perlahan, lalu mendorong pelan Haechan.

"Lo jahat! Lo udah bikin keluarga gue salah paham! Terus lo pergi gitu aja! Jelasin ke mereka dulu biar mereka percaya kalo lo cowok yang baik!!" Teriak Sona, teriakan pilu. Membuat Haechan ikut meneteskan air mata.

"Kata kata yang sering terlontar, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Aku dan kamu harus berpisah maaf, aku sayang kamu tapi kamu engga boleh sayang aku" kata Sehun, lalu memeluk Sona. Pelukan terakhir.

"Baik baik sama Doyoung, dia lebih baik dari aku. Aku pamit, maaf ya" kata Sehun, memandang sebentar wajah Sona lalu berbalik dan pergi.

"Buat lo Haechan, gue gak maksud buat nyakitin keluarga lo. Gue cuman kecewa sama keluarga yang engga mau nerima gue."

Sepeninggal Sehun semua masih diam ditempat, terdiam sampai Sona pergi begitu saja. Pergi kedalam rumah dengan terburu buru membuat Haechan dan Doyoung ikut mengejarnya, sedangkan teman teman Haechan mengikuti Sehun.

"Argh!!" Teriak Sona, saat didalam rumah, menaiki tangga lalu masuk ke kamarnya. Untung rumah sepi hanya beberapa pembantu, orang tua mereka sedang bekerja.

Kamar Sona terkunci, membuat Haechan dan Doyoung panik bukan main. Panik jika Sona melakukan hal yang engga engga.

"Kak!! Kak buka pintu!! Haechan mau ngomong!!!" Teriak Haechan sambil menggedor pintu kamar Sona.

Prak!!

Suara benda terjatuh terdengar nyaring dari dalam sana, membuat Doyoung mendobrak pintu Sona lebih kuat. Tapi nihil. Haechan panik, sangat panik. Seharusnya dia mencegah kakak nya untuk bertemu Sehun, seharusnya.









<●○●>

Kakak Kelas || Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang