Part 21

3.8K 138 3
                                    

Vote and comentnya jangan lupa ya !!

Follow juga akun author ya !!

" Kau kira aku bodoh Xena, kau bukanlah tandinganku sehingga dapat dengan mudahnya dirimu pergi dari sini." ujar Arzachio terkekeh kecil, yang sedari tadi sudah memantau apa saja yang dilakukan oleh Xena dan kedua bocah itu.

" Bagus, aku suka dengan kinerjamu. Bereskan kekacauan yang mereka buat, jangan tinggalkan sisa sedikit pun atau kau yang akan menanggung resikonya. Paham ?." tanya Arzachio membuat sang bawahan menunduk hormat dan beranjak meninggalkan tempat tersebut.

" Kita lihat seberapa cerdik dirimu Xena, aku bukanlah orang biasa yang dapat dirimu perdaya dengan mudah. Aku tak akan pernah bisa dikelabui karena aku memang pandai dalam membaca situasi. Dan rencanamu sangat mudah tertebak oleh pikiranku." sinisnya kembali mengingat kelakuan sang anak yang mencampurkan air minumnya dengan obat tidur yang diberikan Xena kepadanya.

Flassback on

Setelah berhasil memerintahkan sang anak buah untuk memata-matai Xena dan kedua anaknya. Tanpa sengaja dirinya melihat sang anak yang tengah menuju ke arah dapur, dan tanpa sadar langkah kakinya mengikuti kepergian sang anak.

Sesampainya di dapur tanpa sengaja dirinya mendengar percakapan antara sang anak dengan salah seorang pelayan yang bekerja untuk dirinya.

" Ada apa tuan muda ?." tanya salah seorang maid yang melihat kedatangan sang tuan muda dan membungkuk hormat.

" Al au minum cucu, tapi Al au buat cendili !!." serunya lugu dan polos.

" Jangan tuan muda, nanti tuan muda bisa terluka biar kami saja yang membuatkannya ya." pinta maid itu pada Axton namun dijawab dengan gelengan kepala oleh dirinya.

" Ndak au, Al au uat cendili. Anti Al aduin ke Apa ya alo tamu ndak au nulutin pelintah Al." ketusnya menatap kesal sang maid membuat sang maid langsung dilanda gelisah antara menurutinya atau tidak.

" Jadi ini rencana mu Xena, menyuruh anakku untuk melakukan perintahmu. Mengesankan, namun kamu tidak akan pernah bisa berhasil karena rencanamu itu hanya sebuah rencana sampah yang sama sekali tak berguna." batin Arzachio menguping pembicaraan antara sang anak dan pelayannya.

" Ba--ik tuan muda, silahkan." serunya putus asa menuruti keinginan sang anak majikannya.

" Oce." ucapnya senang dan berjalan mendekati dapur tersebut.

" Hehehe, belhasil. Telnyata atu pintal juga ya." seru batin Al senang karena berhasil mengelabui sang maid.

" Tamu tunggu dicini, Al mau kecana dulu. Awas ikut Al aduin ke Apa anti." ucapnya mengancam tapi tetap saja terlihat sangat imut dan menggemaskan.

" Baik tuan muda tapi kalau ada apa-apa segera panggil saya. Saya takut terjadi sesuatu dengan anda." seru sang maid menunduk hormat dan berjalan meninggalkan dapur tersebut dengan Al yang berada disana.

" Hush, hush. Talo Al gagal anti Ama malah. Sana-sana." usirnya dan mulai menjalankan aksinya untuk mencampur minuman yang ada di dapur tersebut dengan bubuk yang Xena berikan padanya.

" Silahkan laksanakan tugasmu sayang, tapi jika kau mengharapkan keberhasilan maka maaf ayahmu ini tak akan pernah membiarkan itu semua terjadi." jujurnya menatap kepergian sang anak yang tengah meminum botol susunya.

" Pelayan !!." panggil Arzachio kepada salah seorang pelayan yang berbicara dengan anaknya tadi.

" I--ya tuan ada apa ?." jawab sang pelayan dengan gugup sambil menundukkan kepalanya.

Mr. Morales and Momy for Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang