Part 8

7.9K 391 4
                                    

Happy Readings Guys 🤗🤗

Votenya jangan lupa ya 😍😍😍

" Hallo sobat !!, bagaimana kabar mu ? Apakah baik-baik saja ?." Ucap Richard bahagia sambil tersenyum iblis.

" Tentu saja aku baik-baik saja, bukankah kau tahu bahwa aku dikelilingi oleh orang-orang terpercaya dan juga terlatih. Tentu saja aku pasti baik-baik saja, dan kemungkinan besar dirimu lah yang saat ini sedang tidak baik-baik saja." Ucap Arzachio terkekeh dan berbicara dengan sinis kepada Richard.

Richard yang mendengar Arzachio menyindirnya langsung mengepalkan tangannya kuat hingga kuku jarinya memutih akibat menahan amarah yang saat ini sama sekali belum bisa tersalurkan.

" Well, well, well. Aku kira saat ini kau sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya kini aku telah kembali dan mungkin aku akan menjadi hambatan terbesar mu kali ini." Ucapnya santai sambil mengepalkan tangannya murka.

" Benarkan !!, tapi kenapa aku tidak merasa begitu ya. Jika kau adalah hambatan terbesarku tentu saja kau pasti sudah lama membunuhku. Namun, sayangnya kamu bukanlah tandinganku Richard." Ucap Arzachio menghina dan terkekeh sinis mendengar perkataan yang Richard lontarkan padanya.

" Kau." Berang Richard pada Arzachio de sebrang sana sedangkan orang yang di ancam malah terkekeh bahagia melihat musuhnya yang telah terpancing amarahnya.

" Tunggu saja kau, akan ku buat hidupmu menderita seperti di neraka. Akan ku buat dirimu merasakan kehilangan seperti yang pernah ku rasakan saat diriku kehilangan Sasa. Ingat dan camkan itu Mr. Morales." Ucap Richard final dan langsung memutuskan sambungan teleponnya dengan Arzachio membuat Arzachio menggeram frustasi maksud dari ucapan yang telah Richard lontarkan padanya.

" Brengsekkk kau Richard jika bukan karna permintaan Sasa sudah ku habisi kau dari dulu. Biadabbbb." Murka Arzachio menghancurkan barang-barang yang berada di ruang kerjanya.

" Farhannnn." Panggil Arzachio murka membuat seluruh penghuni mansion tersebut ketakutan dengan raut wajah cemas yang tercetak jelas di wajah mereka.

" Iya tuan." Jawab Farhan setelah berlari saat mendengar teriakan sang majikan dan bergegas menuju ruang kerja Arzachio.

" Suruh anak buah mu melacak dimana keberadaan putraku saat ini dan juga Gadis itu. Aku akan segera membawa mereka berdua kemari, dan aku rasa anak buah Richard telah mengetahui keberadaan mereka saat ini." Ucap Arzachio dengan raut wajah tak bersahabat.

" Baik tuan akan segera saya laksankan." Ucap Farhan tegas dan pergi meninggalkan ruangan yang kini terlihat sangat berantakan dan juga dengan aura yang mencengkram.

" Aaaaaaa, awas kau Richard akan ku buat kau mati ditanganku jika kau berani menyentuh putraku baik seujung kuku mu itu." Ucapnya kesetanan membuat semua para bodyguard dan maid yang ada disana dilanda ketakutan.

°°°°°°

" Aca, Al. Ayo cepat makan !!, nanti makanannya dingin jadi tak enak." Ucapnya memperingati kedua bocah tersebut yang sama sekali tidak menuruti perkataannya.

" Anti ama, anti aunty." Ucap mereka berdua serentak membuat Xena menggeleng-gelengkan kepalanya.

" TERSERAH." Ucap Xena akhirnya pasrah membuat kedua bocah tersebut menjerit bahagia.

" Yeayyyyy." Sorak mereka berdua bahagia membuat Xena bertambah kesal dan meninggalkan mereka menuju kamarnya.

Melihat tingkah Xena yang sepertinya marah kepada mereka membuat Al dan Aca menjadi sedih dan menatap kepergian Xena dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

" Huwaa ama." Ucap Baby Al menangis.

" Huwaaa aunty." Ucap Aca mengikuti gaya baby Al.

" Aunty malah ama ita Al, ata aunty iska alo olang malah halus ita bujuk. Yok bujuk aunty cena bial dia ndak malah lagi ama ita." Ucap Aca bijak sambil menghapus air matanya.

" Api ama ndak malah agi tan. Al ndak au ama malah, Al tayang ama." Ucapnya sedih melihat Xena meninggalkan dirinya begitu saja.

" Iya, yok bujuk aunty bial dia ndak malah agi." Ucapnya menarik bocah laki-laki tersebut menuju ke arah kamar.

Tapi sebelum mereka sempat mengetok pintu kamar Xena terdengar suara ketokan dari luar pintu apartement. Bocah tersebut yang tidak mengetahui siapa yang datang langsung menuju ke pintu tersebut dan mengurungkan niatnya untuk meminta maaf kepada Xena.

" Ciapa cih yang atang, ganggu tau." Ucap baby Al kesal memandang pintu yang sedang diketuk oleh seseorang yang mengganggu acara minta maafnya pada Xena.

" Ndak tau Al, yok buka aja mana tahu aunty iska yang atangkan." Ucap Aca menyuruh bocah laki-laki tersebut untuk membuka pintunya.

" Api kalo ukan aunty iska cam ana, Al atut. Ama di kamal anti ndak dengal alo ita teliak." Ucap baby Al bingung.

" Napa ita teliak Al, kan ndak ada olang jahat." Ucap Aca bingung melihat sifat bocah laki-laki itu.

" Iya, coalnya ata aid uni alo ita tak boleh buta pintu cembalangan, anti ada olang jahat ama ita. Dan cekalang ama tan di kamal dan ita dicini alo ini utan aunty iska cam mana, telus dia mau nyulik Al ama Aca. Mang Aca au diculik." Ucap bocah laki-laki itu dengan raut wajah serius membuat Aca mulai dilanda rasa ketakutan.

" Al, Aca ndak au diculik, ata ama alo ita diculik anti ita dipotong-potong. Aca ndak au Al." Ucap bocah perempuan tersebut memeluk Al dengan erat, sambil menenggelamkan wajahnya di dada bocah tersebut akibat tinggi bocah perempuan tersebut hanya sebatas dada Al.

" Iya Al uga ndak au di culik, Aca eluk Al aja ya. Cembunyi di belakang tubuh Al aja bial Al yang indungi Aca dali olang jahat." Ucapnya membanggakan diri sambil mengelus punggung bocah perempuan yang kini tengah ketakutan di dalam dekapan hangatnya.

( wuhuiii Al moduss, modusss mu Al nanti di kuliti Aunty siska. Baru tahu rasa )

( Al ndak atut wleee, bialin aja Al modus. Tan Al modus ama Aca butan ama kamu. 😋😋😏😏 )

( Bocah dugong loh ya gue buat nanti ya Aca pergi jauh dari lo jauhhh kali. Biar Al ndak boleh ketemu ama Aca Lagi 😋😋 )

( Huwaaa thol ahat Al tak cuka anti Al culuh Apa uat unuh thol biar thol dikirim apa ke nelaka tan ke sulga. Sulga cuman buat Al, Apa, ama, cama Aca. Thol gak usah )

( Awas kamu Al ku buat kamu jadi sadboy bukan fakboy )

" Al, Aca tatutt." Ucap bocah perempuan itu sambil mengeratkan pelukannya di tubuh bocah laki-laki itu.

" Iya Aca, Aca tenang aja ya Al atan lindungi Aca dali olang jahat. Aca ndak udah atut ya. Aca cembunyi gih dibelakang Al bial olang jahatnya Al aja yang lawan" Ucap Al berusaha menenangkan Aca yang kini masih belum mau melepaskan pelukannya.

" Iya Al." Jawab Aca nurut dan kini bersembunyi di belakang tubuh bocah itu.

Saat Al mulai membuka pintu tersebut, dirinya dikejutkan dengan berdirinya sosok yang sangat dirinya rindukan selama ini, dan baru beberapa menit yang lalu dirinya bertemu dengan sosok tersebut.

" Apaaaaaaa." Teriak Al gembira dan berlari memeluk tubuh Arzachio dengan erat meninggalkan sejenak Aca yang mematung mencerna kejadian yang barusan terjadi dihadapannya.

Mr. Morales and Momy for Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang