Part 2

14K 760 4
                                    

Happy Readings 😘😘

Votenya jangan lupa guys 😍😍😍

" Farhan." Panggil Arzachio kepada kaki tangannya yang tak lain adalah Farhan Lewis Steraf.

" Iya tuan ada apa." Ucap Farhan kepada Arzachio yang saat ini terlihat sangat kacau akibat keberadaan sang putra yang masih belum di temukan.

" Apakah sudah ada kabar mengenai dimana keberadaan putraku Axton." Tanya Arzachio menatap Farhan penuh harap.

" Maaf tuan, anak buah kita sedang mencoba melacak keberadaan tuan muda, tuan. Tuan tidak perlu khawatir, anak buah kita pasti dapat menemukan tuan muda Axton." Jawab Farhan membuat Arzachio menggertakkan rahangnya marah.

" BAGAIMANA BISA AKU TIDAK KHAWATIR. PUTRA KU HILANG FATHAN, HILANG. DAN INI SEMUA KARENA ULAH ANAK BUAH BODOH ITU YANG TIDAK BECUS MENJAGA PUTRA KU." Ucap Arzachio murka yang menarik kerah baju Farhan. Sedangkan Farhan hanya menundukkan kepalanya tanpa ingin membalas semua perkataan dari sang majikan.

" Maafkan saya tuan." Ucap Farhan kepada Arzachio yang langsung melepaskan cekalan tangannya yang berada di kerah baju anak buahnya tersebut.

" Aku tidak mau tahu putra ku harus kembali dalam keadaan selamat tanpa ada cacat sedikit pun. Suruh semua anak buah kita mencari keberadaan putra ku. Bila perlu hubungi para detektif hebat yang ada di kota ini, dan suruh lacak keberadaan mereka. Bagi orang yang berhasil menemukan keberadaan putra ku akan aku berikan hadiah yang besar pada mereka. Kau mengerti Farhan." Ucap Arzachio frustasi dan penuh penekanan pada setiap katanya yang di balas anggukan kepala oleh dirinya.

" Baik tuan, akan saya sampaikan kalau begitu saya undur diri." Pamit Farna dan meninggalkan Arzachio seorang diri di sana.

" Kamu dimana nak, apa kau baik-baik saja !!. Papa merindukanmu. Rindu dengan rengekanmu dan rindu dengan senyumanmu. Kamu dimana sayang." Ucap Arzachio sambil mengingat-ngingat perilkau lucu sang anak yang saat ini sangat dirinya rindukan.

Flassback on

Setelah meninggalkan ruangan tersebut, Arzachio memmutuskan untuk singgah ke kamar bocah yang sebentar lagi akan menjadi putra angkatnya.

Dirinya benar-benar tidak menyukai jika bocah itu disebut sebagai anak haram oleh sang anak buah, dirinya benci kata itu sangat benci dan tak akan ia biarkan jika ada orang yang berani mengatakan itu kepada putra angkatnya.

Saat dirinya hampir mendekati kamar tersebut, indra pendengarannya langsung menangkap suara bocah yang menangis histeris dari dalam kamar tersebut. Dan dirinya langsung mempercepat langkahnya untuk menuju ke dalam kamar. Dan tanpa aba-aba dirinya langsung memutar knop pintu tersebut dengan kasar tanpa takut pintu tersebut akan rusak akibat ulahnya yang membuka pintu tersebut dengan kasar.

" Cup cup cup, jangan nangis nak. Ada papa disini." Ucap Arzachio yang langsung membawa anak tersebut ke dalam pelukannya.

" Apa hiks hiks atut hiks." Ucap balita tersebut terisak di dalam dekapan Arzachio.

" Sayang diam ya nak. Papa ada disini, putra papa diam ya sayang." Ucap Arzachio lembut sambil memeluk bocah tersebut erat sangat erat.

" Ayang apa hiks." Ucapnya cadel yang langsung membuat Arzachio tersenyum lebar mendengar ucapan yang barusan bocah tersebut lontarkan.

" Yaudah, sekarang bobo ya sayang. Biar papa yang peluk kamu." Seperti mengerti mengenai apa yang Arzachio ucapkan, membuat bocah tersebut yang tadinya menangis kini telah terdiam. Dan langsung menuruti perkataan yang sudah Arzachio ucapkan.

Mr. Morales and Momy for Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang