Part 20

3.9K 130 1
                                    

Votenya and comentnya jangan lupa ya !!

Axton pov

Setelah mendapatkan perintah dari sang Ama, membuat bocah bernama Al itu langsung bertindak untuk menyelesaikannya. Sesuai dengan arahan Xena, bocah itu telah sampai di dapur tempat dimana misinya berada. Dan kini dia harus bisa mengalihkan semua perhatian penghuni dapur agar mereka tidak curiga mengenai kedatangan dirinya.

" Ada apa tuan muda ?." tanya salah seorang maid yang melihat kedatangan sang tuan muda dan membungkuk hormat.

" Al au minum cucu, tapi Al au buat cendili !!." serunya lugu dan polos.

" Jangan tuan muda, nanti tuan muda bisa terluka biar kami saja yang membuatkannya ya." pinta maid itu pada Axton namun dijawab dengan gelengan kepala oleh dirinya.

" Ndak au, Al au uat cendili. Anti Al aduin ke Apa ya alo tamu ndak au nulutin pelintah Al." ketusnya menatap kesal sang maid membuat sang maid langsung dilanda gelisah antara menurutinya atau tidak.

" Ba--ik tuan muda, silahkan." serunya putus asa menuruti keinginan sang anak majikannya.

" Oce." ucapnya senang dan berjalan mendekati dapur tersebut.

" Hehehe, belhasil. Telnyata atu pintal juga ya." seru batin Al senang karena berhasil mengelabui sang maid.

" Tamu tunggu dicini, Al mau kecana dulu. Awas ikut Al aduin ke Apa anti." ucapnya mengancam tapi tetap saja terlihat sangat imut dan menggemaskan.

" Baik tuan muda tapi kalau ada apa-apa segera panggil saya. Saya takut terjadi sesuatu dengan anda." seru sang maid menunduk hormat dan berjalan meninggalkan dapur tersebut dengan Al yang berada disana.

" Hush, hush. Talo Al gagal anti Ama malah. Sana-sana." usirnya dan mulai menjalankan aksinya untuk mencampur minuman yang ada di dapur tersebut dengan bubuk yang Xena berikan padanya.

" Hemm, apa ya bingung Al ni. Mana ya ailnya, pucing Al ni. Ck, tugas Ama telnyata susah uga ya." serunya kesal dan berjalan mengelilingi dapur tersebut untuk mencari sumber airnya.

Dengan kaki mungilnya dirinya mulai menjelajahi setiap sudut ruangan tersebut. Mulai dari kolong meja, lemari, bahkan tempat-tempat dan sudut-sudut ruanganpun tak lupa dirinya periksa, namun dirinya sama sekali tidak menemukan dimana tempat yang Xena maksud.

" Huft, capek !!. Mana ni tempat ailnya. Capek Al, kesal, au ah Al malas." serunya kesal sambil menghentak-hentakkan kakinya dan memilih duduk di salah satu kursi yang berada tak jauh dari dapur tersebut.

Disaat dirinya sedang dilema memikirkan dimana tempat yang tepat untuk mencampurkan obat tersebut, tanpa dirinya sadari ada salah seorang bodyguard yang tengah memasuki dapur tersebut. Namun, dirinya belum menyadari kehadiran bocah itu disana. Dan saat itu pula mata Al tengah tertuju ke arah dirinya yang kini terlihat mendekati sebuah tempat yang tak jauh dari keberadaan dirinya disana.

" Huft, lelah sekali hari ini. Sepertinya minum yang segar-segar enak ni." serunya sambil bersiul mendekati ke tempat air minum berada.

" Huft, segar !!." ucapnya setelah menegak tandas air minum dalam wadah tersebut. Dan bergegas meninggalkan dapur tersebut tanpa menyadari kehadiran bocah yang kini tengah menatap bahagia ke arahnya.

" Yess, makasih uncle kalna uncle tugas Al selesai. Hehehe pasti Ama anti bangga ama Al, yes." serunya bergembira dan segera turun mendekati tempat dimana bodyguard tadi minum dan tanpa membuang banyak waktu dirinya langsung mencampurkan obat tetsebut ke dalam wadah itu tanpa mengetahui obat apa yang dirinya campurkan ke dalam Air tersebut.

Mr. Morales and Momy for Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang