Haii para readers..
Maaf kalo masih banyak typo, maklum masih amatiran wkwk..
Enjoy sama storynya ya..
Jangan lupa vommentnya di tunggu guys..AUTHOR'S POV
Kini shafa terlihat bingung. Dapat dikatakan dia sudah bingung dengan 2 kejadian sekaligus pada hari ini. Si Kloset dan Andra sikapnya berubah total 180° dari sifatnya semula. Apa dunia ini terbalik ? Sehingga kedua orang itu bertolak belakang dengan sifatnya.
Andra yang dulu sangat perhatian dan ramah padanya sekarang sifatnya cuek dan sangat dingin. Terlebih lagi Kak Satya yang awalnya ia bertemu dengannya dengan sifat sok cool nya dan cuek kini tiba - tiba sifatnya berubah sedikit (dengan penekanan) perhatian.
" Aarrggghh... pusing " geram shafa
Ia kini terlihat lebih kusut dan bisa dibilang sangat berantakan. Buku serta tisu yang berserakan kemana - mana tak ia bersihkan sama sekali. Jika diasumsikan kamarnya lebih mirip kapal pecah.
Sangat terbebani. Sangat Frustasi. Kini shafa mulai mengambil laptop kesayangannya dan menuliskan sesuatu di Blank Word nya.
Sebenarnya apa ini ?
Ini dunia nyata ataukah dunia cermin ?
Semuanya berubah total..
Tak terkecuali Andra..
Aku tak dapat mengumpat lebih lama lagi..
Sifat dinginnya ini membuatku beku dan tak bisa menjangkaunya lebih jauh lagi..
Sifat cueknya padaku membuatku tersiksa dan tak bisa terlepas dari jeratan tali temali yang sangat erat..
Dia peduli padaku, atau dia merasa iba padaku saat kondisiku yang memprihatinkan.
Dia menatapku tapi apakah tatapannya hanya secarik kertas yang kosong ??..
Aku mulai berfikit rasional, hentikan semua ini..
Jika kau merubah, aku pun juga dapat merubahnya..
Jika kau diam aku mencoba untuk tak mengenalmu lagi..
Semuanya akan ku rubah dari sekarang..
Mencoba melepaskan itu semua...
•••••
SHAFFARA'S POV
Hari Sabtu.
Hari dimana aku harus memenuhi pra syarat dari si Kloset. Memang aku suka di ajak jalan - jalan, tapi masak harus dengannya sih ? ..
Kini aku mengobrak - abrik seluruh pakaian di lemariku untuk ku kenakan saat jalan dengan Kak Satya. Dan aku menemukan baju krafty peach dan celana glossy peach, mungkin cocok kalo ku pakai.
Hanya dengan waktu 10 menit semuanya sudah beres. Ku injakkan sepatu flatshoes ku menuruni tangga. Dan terlihat Kak Satya sudah ada diruang tamu sedang berbincang - bincang dengan papa. Dan langsung aku menghampirinya..
" Udah selesai shaf ? " tanya kak satya
Aku pun hanya mengangguk malas.
" Yaudah om, kami pergi dulu. Saya pinjam Shafa dulu ya om " ucapnya ramah pada papaku
Ih sok cute deh, di depan papa aja muka di manis - manisin gitu. Coba kalo di sekolah, hmm sok tebar pesona ewh...
Kami pun berjalan keluar dan masuk kedalam mobil Kak Satya. Ia pun menghidupkan mobilnya dan menancapkan gas hingga meninggalkan rumahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Can't I Tell Him?
Teen Fiction[ DALAM PROSES REVISI ] [ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE GUNA MENGHINDARI PLAGIATOR] Shafa dijatuhkan pada 2 pilihan. Antara orang yang selalu ada atau orang yang membuatmu nyaman. Andra seperti seekor kucing yang takut pada tikus. Ia tak berani m...