SHAFFARA'S POV
Hubunganku dengan Andra sudah semakin baik. Tak tahu kenapa hati serasa selalu ingin melayang. Apakah ini sebuah rasa ? ataukah hanya sekedar angin yang lewat.
Apapun itu aku harap aku tak ingin jauh lagi dari Andra dan Aku tak ingin Andra mendiamkanku lagi
••••
Aku berangkat sekolah bareng Andra. Baru pertama kali aku berangkat bareng ke sekolah dengannya.
" Shafaa..!! ditunggu Andra di bawah.." teriak Kak Joan
" iyaa kak, sebentarr " balasku teriak
Kerudung sudah oke, seragam sudah rapi, bedak nggak tebel - tebel amat cocok deh..
Aku meunuruni tangga dan langsung menyalami orangtuaku.
" Tumben rapi bener " sindir Kak Joan kepadaku
Aku menaikkan satu alisku " Apaan sih, biasa aja kalee.." ucapku datar
Namun, memang tampilanku hari biasa seperti biasanya namun agak sedikit rapi.
" Ma, shafa berangkat dulu ya.." ucapku melambaikan tangan ke mama
Andra sudah siap di depan. Seperti biasa ia terlihat maskulin.
Andra menancapkan gas motornya dan melaju pada kecepatan yang standar. Menikmati suasana di pagi hari. Sejuk dingin. Terasa nyaman.
••••
" Udah sampe shaf, kok diem aja ?" tanya Andra heran
Aku yang hanyut dalam suasana pun langsung menyadarkan diriku.
" eh, uh ah iyaa.." jawabku yang mangut - mangut tak jelas
Kami pun berjalan berdampingan menuju ke kelas dan melihat banyak keributan disana..
" Permisi, permisi.. Ada apaan sih ?" tanyaku kebingungan pada seorang siswa
" Itu ada pengumuman. Sekolah kita mau ngadain lomba dansa menyambut Halloween." ujarnya menjelaskan
Asyiikk, kapan lagi ada acara kayak beginian, gumamku riang dalam hati. Persyaratan harus memakai topeng ?? aneh banget. Tapi nggak apalah yang penting have fun.
Aku pun menuju kelas dan melihat Likha yang sedang duduk manis di bangkunya.
Aku melihatnya sebentar lalu mengalihkannya dengan khayalanku.
Menghayal saat lomba dansa yang akan diadakan akhir bulan. Apa aku akan mendapat seorang pangeran disana ? Apa Andra yang akan menjadi pangeranku ?..
Tersenyum ketika menghayal adalah hal yang lazim. Apalagi itu acara yang di idam - idamkan. Waw, indahnyaa pestanya..
" woy, ngapain lo senyum - senyum gajelas ? kayak orang yang lagi kasmaran aja " bentak Likha yang spontan aku terjingat kaget karenanya.
" Apaan sih lo Lik ? Ganggu orang lagi ngelamun aja.." gerutuku sebal
" Entar kesurupan lo kalo lo ngelamun terus.." peringatkannya padaku
Aku memandang nya dingin " Gue gak peduli, yang penting hati gue seneng " ujarku menjelaskan
Likha menghela nafas " Up To You.." ujarnya sambil menggeleng - gelengkan kepala
••••
ANDRA'S POV
Pesta Halloween ?
Lomba Dansa ?
Pake Topeng ?
Perlu ikutan acara ini kayaknya. Sebenarnya aku ingin mengajak Shafa agar menjadi pasanganku di pesta dansa.
Tapi belom cukup keberanianku untuk mengatakannya. Kalo di nolak ajakanku gimana ? Tapi aku ingin sekali mengajaknya..
" Sialann, kenapa gue jadi bingung begini !" geramku sambil menjambak rambutku
Aku pun langsung mengambil ponselku dan menuliskan sebuah pesan
Andra : Lo ikutan pesta halloween ?
Shafarra : Ya pastilah, emang kenapa ?
Aku memukul kepalaku. Bingung bagaimana cara mengajaknya.
Andra : Nggak papa..
Shaffara : oh
Bego banget sih lo An, ngajak dia aja sampe kebingungan kayak orang lagi kena musibah kebakaran. Kapan lo mau mengatakan sejujurnyaa.. bisik hati kecilku.
Aku takut. Aku memang cowok yang belom punya nyali untuk mengatakannya. Tapi sampai kapankah aku begini ??...
Hallo para readers..
Enjoy sama storinya yaa..
Di tunggu vommentnya..
:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Can't I Tell Him?
Teen Fiction[ DALAM PROSES REVISI ] [ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE GUNA MENGHINDARI PLAGIATOR] Shafa dijatuhkan pada 2 pilihan. Antara orang yang selalu ada atau orang yang membuatmu nyaman. Andra seperti seekor kucing yang takut pada tikus. Ia tak berani m...