SHAFARRA'S POV
Hari senin
Hari paling menyebalkan seumur hidupku. Siapa yang menyukai dengan keadaan hari senin?. Mengikuti apel pagi dan dijemur dibawah terik matahari yang sangat menyengat untukku.
Tapi cukup 3 hari dari sekarang mungkin kehidupanku sangatlah bosan dan menyiksa.Ya menyiksa dan membosankan. Bagaimana mau gak bosan jika hari ini adalah pertama kalinya aku mengikuti LOS di jenjang SMA.
SMP memang aku tak pernah merasakan LOS itu seperti apa, namun bukannya aku takut harus menghadapi LOS melainkan aku tidak ingin mendengar ocehan yang gajelas dari senior yang katanya punya kekuasaan. Hello?.. emang itu sekolah punya lo pada !
"Shafaa..!! Ayo cepat sarapan dan berangkat. Udah di tungguin kak Jo di depan !! " Teriak mama yang membuat telingaku bergeming
"Iya ma, sebentar Shafa masih pake kerudung nih.." ujarku dengan cepat - cepat turun ke bawah
Aku pun mengambil sarapan rotiku dan langsung berpamitan kepada mamaku. Aku langsung menuju ke depan menghampiri Kak Jo yang mungkin sudah lama menungguku..
"Ayo Kak Jo berangkat " ucapku santai
"Kebiasaan deh, kalo bangun agak pagian dikit bisa nggak sih ? " celotehnya dan sontak aku menyerucutkan bibirku
Kak Jo memang tampan dan maskulin tapi bawelnya itu nggak ketolongan huh, dari zaman son goku sampe spongebob. Eh, apa hubungannya ?
Meskipun begitu aku tau kalau Kak Jo itu sangat sayang padaku secara aku anak bungsu dan aku juga satu - satunya adik yang dimilikinya.
"Ayo Shafa ! cepetan naik mau diem kayak patung terus di depan pintu ?" ucap Kak Jo yang langsung membuyarkan lamunanku.
"Oh ya ya kak, maap deh " jawabku minta maaf ke kak Jo sambil cengar cengir cengengesan kayak orang gak punya dosa, Emang gapunya dosa *eits.
Selama di perjalananku yang hening tanpa suara aku masih merasakan dag dig dug serr secara ini pertama kali nya aku ngikutin LOS. Entah apa nanti perlakuan seniorku, aku hanya berharap mereka tidak benar-benar mengusik ketenangan hidupku.
Cukup dengan perjalanan 15 menit aku pun sudah sampai ke sekolah baru ku. Aku melihat sekitar sekolah ku dari ujung kanan sampe ujung kiri begitu pula gerbang putih nan besar dihadapanku saat ini.
"Nggak buruk - buruk amat nih sekolah " gumamku dalam hati drngn menaikan satu alisku.
Aku memasuki gerbang sekolahku yang bercat putih namun agak kusam. Terlihat di lapangan anak - anak sudah berkumpul seperti geng mungkin sekolahnya sama kali ya...
Aku benar-benar sangat biingung karena kenyataannya aku baru pindahan dari Malang terus mutasi sekolah di Surabaya jadi pada tidak mengenal mereka semua.. hadehh..
Seseorang tiba - tiba menghampiriku dengan mata hitam pekat, berkulit putih mulus, dan rambut yang terurai se bahu.
"hai, boleh gabung ?" sapanya sambil tersenyum kepadaku dan aku membalas hanya dengan anggukan.
"Sorry ya, soalnya gue pada nggak kenal abis gue mutasi dari Jogja" ucapnya dengan menggaruk rambutnya yang kurasa mungkin tak gatal.
"No problem, gue juga mutasi dari malang kok " jawabku datar
"Gue Delikha Calista, lo bisa panggil gue Likha " ucapnya dengan menyodorkan tangannya yang putih mulus.
"Gue Shafarra Dila Atmaja, lo bisa panggil gue Shafa " jawabku lalu menjabat tangan Likha untuk bersalaman dan tersenyum dan memperlihatkan lesung pipiku.
•••••••
Pembukaan LOS pun usai dilaksanakan, sejak perkenalanku dengan Likha kami menjadi teman baik. Dan sekali lagi mungkin ini Luckyday bagiku karena aku satu gugus dengannya sehingga selama 3 hari masa LOS aku tidak merasa bosan - bosan amat.
Selama masa LOS banyak kejadian tak terduga entah nasib buruk atau emang sial. Dewi fortuna tidak berpihak padaku kali ini..
Pertama, aku lupa membawa ID card jadinya aku mau tak mau harus rela di jemur di lapangan sambil melototin bendera dan juga ditemani oleh terpaan sinar matahari yang panas.
Kedua, warna sepatuku tidak hitam, ada warna putihnya dikitlah.. eh, malah disuruh lepas kayak ceker ayam selama pelaksanaan LOS. Mana disuruh muterin lapangan yang terlalu banyak kerikil. Mau tak mau akhirnya telapak kakiku menjadi memar merah.
Dan Ketiga, aku di bentak - bentak sama senior yang bilang aku tidak becus dalam kekompakan gugus selalu jadi penghalang dari keberhasilan gugus. Ahh, lupakan itu yah namanya juga manusia pasti punya kesalahan. Lama - lama bisa mati duduk kalo inget - inget tuh kejadian.
Liat saja juniormu ini tak kan tunduk lagu padamu lagi senior. Masa LOS itu sudah usai dan aku takkan terikat dengan sanksi-sanksi konyolmu itu hahahaha..
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Can't I Tell Him?
Teen Fiction[ DALAM PROSES REVISI ] [ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE GUNA MENGHINDARI PLAGIATOR] Shafa dijatuhkan pada 2 pilihan. Antara orang yang selalu ada atau orang yang membuatmu nyaman. Andra seperti seekor kucing yang takut pada tikus. Ia tak berani m...