SATYA'S POVSialan. Baru pertama kali gue sampe di tampar cewek.
Aku masih ingat kejadian tadi. Perasaan semua cewek itu selalu nempel ke aku. Baru kali ini ada cewek berontak sampe nampar gue.
Wajahnya emang manis di tambah lesung pipinya. Matanya bulat hitam pekat dan mempunyai bulu mata yang lentik. Boleh juga gumamku.
Kringg..Kringg..Kringg...
SHAFARRA'S POV
Bel berbunyi. Aku segera masuk ke kelas.
Ketika aku masuk kelas tak sengaja mataku menatap Andra namun aku langsung memalingkan pandanganku.
Aku duduk dan tidak menoleh wajahnya sekalipun. Aku ingin menyapanya namun kupikir ini bukan saatnya.
" Shaf.." panggilnya lembut sambil memegang bahuku pelan
Sontak pun aku menoleh ke belakang
" hmm " ucapku singkat
" Gue mau minta maaf shaf, yang soal kej..--
" ssstt, udahlah An, lupain aja emang kemaren gue yg salah kok " potongku dan fake smile di hadapan Andra
Andra pun membalas senyumanku " oke, sebagai gantinya entar pulang sekolah gue bakal traktir lo makan ice cream " ucapnya bahagia
Aku pun tersenyum lega " okee.."
Aku merasa sangat lega. Akhirnya Andra tidak mendiamkanku lagi.
Saat pelajaran pun aku senyum cengar - cengir gara - gara aku sudah baikkan dengan Andra.
Whaatt ?? Kenapa rasanya bahagia banget cuma karena Andra memaafkanku ? Omg.. Lupakan Shafaaa..
Waktu serasa berjalan begitu cepat dan sampai - sampai tak terasa jam menunjukkan pukul 4 sore. Saatnya pulang yeyyy..
Aku cepat - cepat bergegas pulang. Kan, hari ini Andra mengajakku jalan eh, salah traktir ice cream.
Andra sudah menungguku di depan gerbang sekolah. Namun, aku terkejut ketika melihat Andra sedang berbicara dengan seorang cowok.
" Kloset..?" lirihku
Andra menoleh ke arahku dan si Kloset (Satya) pun juga memandangku datar. Ada apa mereka ? sepertinya mereka membicarakan hal serius tampak dari wajah mereka yang aneh.
Si Kloset pun akhirnya pergi. Dan aku langsung menghampiri Andra.
" Ada apa An ? " tanyaku bingung
" Gak ada apa - apa kok Shaf.." ucapnya yang langsung menyentil pipiku
" Gak ada apa - apa kok mukanya aneh " ucapku curiga
Andra menghela nafas " Biasalah Shaf, urusan osis. Udah ah, cepetan naik " perintahnya cepat
Aku pun menurutinya dan segera naik ke motor Ninjanya. Toh, andra kan Osis sekbid 2 jadi ngapain aku harus curiga kan, emang Kloset ketosnya ngapain mikit yang enggak - enggak.
Aku tak tahu mau di bawa Andra kemana. Tapi sepertinya dia tidak mengajakku ke mall. Dia tiba - tiba berhenti dan spontan aku memeluk pinggangnya.
Deg
Deg
Jangtungku berdegup kencang dan rasanya aku ingin melayang ke langit. Sadar apa yang ku perbuat tadi, aku langsung melepaskan pelukkanku dan memalingkan wajahku. Takutnya Andra mikir yang macem - macem.
" Kalo mau rem dadak itu bilang dong " sentakku dan memukul helmnya
" Haha, sorry shaf. Tapi lo seneng kan ?" godanya yang tak tanggung - tanggung membuat pipiku blushing.
" Ye apaan, bilang aja lo mau modus " pekikku sambil mendorong bahunya.
Kita tiba di sebuah taman bermain.Tamannya luas dan terdapat sebuah danau di sebelah barat taman Tapi ngapain Andra ngajak kesini.
" Ayoo shaf, ikut gue " ucap Andra yang langsung menarikku pergi
Andra memang selalu nepatin janjinya. Dia ternyata menarikku untuk membeli ice cream di pinggir taman.
" Pak, beli ice creamnya 4 yang 2 strawberry yang 2 coklat " ucapnya kepada penjual
Aku mengernyitkan dahiku " Kok 4 An, ?" tanyaku heran
Andra hanya diam dan dia pergi setelah mendapat ice cream pembeliannya. Aku hanya heran dan langsung mengikuti langkah Andra.
Aku terkejut ketika melihat Andra berhenti di depan 2 orang anak kembar yang sedang duduk di kursi roda. Dan, aku melihat Andra memberikan 2 ice cream kepada mereka yang tadi ia belinya. Aku tersenyum tipis melihat Andra peduli dengan keadaan sekitarnya.
Aku baru sadar jika Andra memiliki jiwa sosialis yang tinggi. Ia bercanda dengan kedua anak kembar tersebut dan sesekali mengusap puncak kepalanya. Kenapa aku merasa hangat dan nyaman pada suasana sepert ini ?..
" Sorry lama.." ujarnya pelan
Aku tersenyum " its okay. You like a superhero for them"
Andra pun berbalik tersenyum padaku " ini ice cream lo " ucapnya menyodorkan sebuah ice cream coklat
" thanks " ucapku singkat
Kami duduk di sebuah gazebo dekat danau. Sesekali kami bercanda tawa ria dan hanyut dalam suasana. Tuhan, tolong perlambat waktu ini... gumamku dalam hati
Matahari pun terlihat akan terbenam dan langit mulai beranjak gelap.
" Pulang yuk.." ajakku
Andra pun mengangguk cepat. Dan segera ia menancapkan gas motornya hingga akhirnya aku tiba dirumah.
••••
" Ngapain senyam senyum kayak orang gila " sindir Kak Jo padaku
" Bukan urusan lo.." celetukku dan tersenyum tipis padanya
Aku pun langsung meninggalkan Kak Jo, menaikki tangga dan menuju kamarku. Aku membaringkan tubuhku di atas kasur dan menatap langit - langit kamar. Sesekali aku tersenyum teringat momment - momment tadi. Aku beranjak duduk dan mengambil laptopku.
Aku sangat bahagia hari ini
Dia membuatku menyesal namun dia juga yang membuatku tersenyum dan senang
Aku ingin selalu berada di sampingnya setiap saat
Agar hari - hariku terasa lengkap dengan Kehadirannya..
Ia adalah cowok yang peduli, lucu, dan ramah
Senyumannya membawaku larut dalam kebahagiaan
TerimaKasih Sahabat,...Hallo para readers jangan lupa vommentnya ya..
Thanks banget mau sempetin baca ceritaku.. :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Can't I Tell Him?
Teen Fiction[ DALAM PROSES REVISI ] [ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE GUNA MENGHINDARI PLAGIATOR] Shafa dijatuhkan pada 2 pilihan. Antara orang yang selalu ada atau orang yang membuatmu nyaman. Andra seperti seekor kucing yang takut pada tikus. Ia tak berani m...