CHAPTER 2

179 24 1
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

Pagi hari ini matahari belum menampakkan wujud dan sinarnya tetapi Jay sudah berniat untuk berangkat ke sekolah. Ketika orang-orang di rumahnya belum bangun, dirinya sudah siap menggunakan seragam sekolah dengan rapi dan tampan. Kebetulan pemuda kelahiran april itu bangun lebih pagi daripada hari biasanya. Ia mengambil tas sekolahnya dan keluar dari dalam kamar.

"Jay, mau kemana?" Tanya eomma yang baru saja keluar dari kamarnya dengan keadaan masih menggunakan piyama.

Jaya tersenyum ceria, "Aku mau ke sekolah, wae?" Jawab Jay sambil menghampiri eomma.

"Tidak, hanay saja tumben sekali kau berangkat jam segini." Ucap eomma sambil melirik jam yang tertera cukup besar di dinding ruang tengah rumah mereka.

"Aegyo, sekarang baru pukul 5.30, nak. Apa kau benar-benar tidak salah melihat jam ketika bersiap tadi?"

Eomma menunjukkan telunjuknya ke arah jam dinding dan hal itu di ikuti arah manik mata penglihatan Jay.

"Ahhh iya benar sekarang baru pukul 5.30." Balas Jay yang hanya menggangguk saja.

Sebenarnya Jay kaget ternyata dirinya berhasil bangun sepagi ini hanya untuk menemui seorang gadis dingin dan ketus seperti Minjee, padahal jika dilihat dari perlakuan gadis itu pada dirinya sangat acuh dan tidak mengharapkan kehadiran dirinya sama sekali. Ketika sedang melamun menatap jam dinding eomma menarik tangan Jay ke ruang makan untuk membuatkan anak lelakinya itu sarapan.

"Eomma sebentar!" Jay menghentikan langkah eommanya.

"Wae?"

"Aku tidak akan sarapan dan aku akan berangkat sekarang, eomma."

Jay mencium pipi kanan eomma dan langsung berlari meninggalkan ruang makan sebelum sarapan.

"Aish, dia semakin dewasa semakin banyak menentang." Keluh eomma pada anak semata wayangnya itu.

.......

Udara pagi kota Seoul begitu menusuk ke tulang-tulang pada tubuh Jay dan ia merasa kekurangan baju tebal untuk digunakan. Kemungkinan besok Jay harus menggunakan jaket tebal jangan menggunakan hoodie seperti sekarang. Ketika sudah sampai dekat rumah Minjee, Jay memilih menunggu di pertigaan dekat rumah Minjee saja. Ia tidak mau menunggu depan gerbang rumah Minjee karena banyak cctv yang terpasang di sepanjang barisan gerbang rumah Minjee. Jay takut dirinya tertangkap kamera cctv karena menunggu gadis itu sejak pagi-pagi buta.

Setelah sekitar 45 menit menunggu di pertigaan, Minjee belum juga menampakkan batang hidungnya. Sesekali Jay menghangatkan tubuhnya dengan menggosok telapak tangannya dan memasukkannya ke dalam saku hoodie. Benar-benar dingin pagi ini. Ia mondar-mandir sambil terus melihat ke arah utara jalan, siapa tau Minjee muncul dengan tiba-tiba di arah tersebut.

RICH GUY | JAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang