CHAPTER 1

279 28 0
                                    

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

"Aku ini kaya oleh karena itu aku mau sama kau." Ucap Jay tegas dan percaya diri sekali.

Setiap ucapan Jay yang spontan, cepat, dan tegas membuat Minjee membeku di tempat dan tidak bisa berkata-kata sama sekali. Minjee baru pertama kali dipertemukan lelaki yang secara gamblang mengatakan bahwa ingin memacari seorang gadis hanya karena kasta kekayaan mereka setara. Benar-benar di luar nalar, pikir Minjee.

"Ya kalau kau miskin aku sih masih bisa berfikir 2x untuk mendapatkan dirimu karena kau cantik sekali dan tentu saja pintar." Ucap Jay lagi dengan perkataan out of the box nya.

Minjee menggelengkan kepala dengan raut wajah yang masam dan menahan sedikit kesal pada Jay. Sementara lelaki yang super percaya diri itu hanya melemparkan smirk andalannya pada Minjee. Alih-alih menunjukkan ketampanannya pada Minjee namun hal tersebut malah memuakkan bagi gadis berambut panjang di hadapan Jay tersebut. Minjee menghela nafas kasar dan memutar bola hitam pada matanya sekitar 180 derajat. Paham sekali maksud gerak-gerik Minjee, bahwa dirinya kesal dan risih sekali menatap lelaki tengil di hadapannya saat ini. Sebelum emosi Minjee meledak-ledak, maka segera ia melakukan inhale exhale dengan teratur dan mulai menetralkan ekspresi wajahnya dan kemudian ia tersenyum lebar pada Jay.

"Sudah selesai belum bicaranya?" Satu pertanyaan keluar dari mulut mungil Minjee disertai senyuman manisnya yang dibumbui sedikit kekesalan terdalam pada lelaki dihadapannya.

Jay yang agak kaget dengan ucapan yang dikeluarkan Minjee malah langsung bingung, "Hah? Apa maksud mu berbicara begitu?" Tanya Jay dengan raut wajah muncul dua kerutan di dahinya.

"Aku mau pergi sekarang jika kau sudah berhenti berbicara omong kosong terus. Hufftt...memuakkan sekali mendengarkan mu berbicara." Ucap Minjee sarkas sambil berdiri dari kursi taman dan segera melangkahkan kaki membawa dirinya menjauh dari hadapan Jay.

Jay yang terkejut dan bingung merespon ucapan sarkasme yang dikeluarkan Minjee justru spontan ikut berdiri juga dan mencoba mencegah Minjee untuk pergi dari hadapannya dengan segera mengejar Minjee.

Jay memegang pergelangan tangan kanan Minjee, "Heh, mau kemana kau? Aku ini belum selesai bicara. Jika kau seperti ini terus tidak akan ada yang mau menemani mu, tau!"

Minjee mengepalkan kedua tangannya dengan tangan kanan yang masih di pegang oleh Jay, "Aku tau. Ya terus jika aku tiba-tiba berubah menjadi seperti yang kau inginkan, apa kau bisa menjamin aku tidak akan di olok-olokkan lagi, hah? Kau jamin aku apa jika aku menjadi wanita lemah lembut seperti yang kau minta itu, hah?" Tanya Minjee yang berbicara dengan nada tinggi dengan retina mata membulat besar menatap Jay.

Sekarang malah Jay yang berdiam di tempat dengan manik mata berfokus pada mata bulat di hadapannya saat ini.

"Tidak ada jaminan, kan? Tidak ada. Terus buat apa aku harus menjadi seperti yang kau inginkan, hah? Membuang waktu ku saja. Dasar pengganggu!" Ucap Minjee yang menghentakkan pergelangan tangan kanannya yang bermaksud supaya Jay meelpaskan genggaman tangannya.

RICH GUY | JAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang