Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
____________
Hari ini tepat sudah satu bulan lamanya Jungkook berada di balik jeruji besi. Hawa dingin dan bangunan yang sedikit usang beradu menjadi satu menelusuk masuk ke lubang hidung mancung Jungkook. Hidungnya tidak lagi mencium aroma wangi-wangian kantor dan rumahnya yang begitu menyengat khas dirinya. Kulitnya yang sedikit sensitif dengan barang-barang bukan miliknya menjadi agak kering. Matanya mengintimidasi setiap salah satu polisi melewati lapasnya.
"Tahanan nomor 147 ada kunjungan." Ucap salah seorang polisi yang baru saka datang lalu membukakan gembok kunci lapasnya.
"Hem," Jungkook berjalan dengan malas mendekati polisi tersebut.
Kemudian tangan Jungkook di pakaikan borgol dan dituntun mengikuti polisi yang menunjukkan ke arah ruang kunjungan.
"Oppa," sapa Minjee yang langsung berdiri dari duduknya saat melihat Jungkook masuk.
"Minjee-ah, kau datang kemari dengan siapa?" tanya Jungkook sambil membenahkan posisi duduknya.
Minjee tersenyum, "Aku datang bersama bibi Kim, oppa. Oh iya lupa dengan paman Kang juga."
Jungkook mengangguk tanda kekhawatirannya menghilang setelah mengetahui Minjee tidak datang sendirian.
"Oppa, apa kau sudah makan? Kebetulan bibi Kim memasak banyak hari ini. Bibi juga memasakkan makanan kesukaan oppa."
Minjee membawa dua rantang makanan berwarna biru muda yang ia simpan di atas meja di hadapan Jungkook.
"Aku belum makan sejak pagi, rasanya aku malas sekali untuk makan. Nafsu makanku juga terus berkurang setiap harinya." Keluh Jungkook yang nampak kelelahan.
"Oppa, jangan berkata seperti itu! Aku sungguh mengkhawatirkan dirimu jika kau seperti ini. Aku tidak bisa menjadi adik yang baik dalam menjaga kakakku sendiri." Ucap Minjee dalam hatinya.
"Ayolah oppa, kau harus makan yang banyak! Jangan seperti anak kecil, ish!" Minjee berpura-pura marah pada Jungkook.
Kemudian Minjee memilih menundukkan kepalanya sambil mengepalkan kedua tangannya. Kali ini dirinya berusaha menahan air mata yang sudah siap akan keluar dari kedua ujung matanya.
"Yak, sejak kapan kau jadi begitu perhatian pada diriku?" Tanya Jungkook yang terus menatap indah gadis kecil di hadapannya tersebut.
Minjee mendongakkan kepalanya, "Aku ini hanya menyuruh mu makan, bukannya berusaha memberikan perhatian padamu. Jangan terlalu percaya diri kau!"
Minjee gengsi sekali jika harus secara langsung mengatakan dirinya mengkhawatirkan kakak satu-satunya itu. Ia hanya bisa mengungkapkan perasaan sayangnya lewat perlakuan bukan perkataan jujur terbuka pada Jungkook.
"Aishh, kau benar-benar galak!"
"Lagi pula aku menyuruhmu makan supaya masakan bibi Kim tidak terbuang sia-sia. Ini benar-benar enak tau! Pokoknya kau harus mencobanya!"