Prologue

596 37 0
                                    

Mengencani seorang gadis cuma karena kastanya setara?

- Jay Park -

- Jay Park -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________

"Aduh aku pasti akan terlambat jika harus menunggu Kookie terlebih dahulu." Keluh Minjee ketika dirinya sudah siap berangkat ke sekolah dengan semangat ingin datang ke kelas tepat waktu.

"Yak! CHOI JUNGKOOKIEEEEEEE!!!!!" Teriak Minjee.

Teriakan suara Minjee tersebut berhasil membuat seisi rumahnya memecah keheningan rumah besarnya, suaranya yang begitu menggelegar dan kekuatan gelombang suara keras yang Minjee hasilkan membuat Jungkook mulai sedikit tergerak.

"Kau bisa tidak sopan sedikit dengan oppa-mu ini, Minjee-ah?" Tanya Jungkook baru saja keluar dari kamarnya dengan wajah yang tenang itu masih menggunakan dasi dan berjalan dengan sangat santai.

"Kau tidak pernah melihat jam ya kalo berangkat ke kantor?" Minjee berkacak pinggang dengan tatapan mengintimidasi.

"Tentu saja aku melihat jam, oleh karena itu aku selalu bangun tepat di pukul 7 pagi." Jawab Jungkook dengan berlagak agak sedikit arogan.

Minjee semakin memicingkan matanya, "Besok-besok lagi kau tidak perlu mengantarku ke sekolah. Hal itu membuat ku hipertensi setiap pagi."

Minjee segera pergi meninggalkan Jungkook yang masih santai dengan merapihkan jasnya dan Jungkook mulai duduk di meja makan dan melihat menu sarapan pagi kali ini.

"Hey, mau kemana?" Tanya Jungkook yang kaget melihat Minjee sudah menggendong tas sekolahnya.

"Pergi ke sekolah tanpa mu, PUAS?!"

Minjee keluar dari rumah dan menutup pintu dengan sangat kasar sehingga menimbulkan bunyi yang berisik.

Brakkk

"Aish, anak itu membuatku jantungan saja." Keluh Jungkook sambil mengusap dadanya dan mulai bersiap untuk sarapan.

Waktu yang terus berjalan dan berlainan kegiatan dari Jungkook, ada Minjee yang sudah sampai di sekolah tepat 2 menit sebelum bel sekolah berbunyi. Minjee keluar dari dalam mobil dan segera menutup pintu mobil dengan kasar sama halnya yang ia lakukan pada pintu rumahnya tadi. Moodnya Minjee buruk sekali pagi ini karena Jungkook-kakak lelaki yang sifatnya menyebalkan tanpa ampun. Terkadang Jungkook bersifat dewasa seperti orang tua yang sedang memberikan wejangan namun terkadang juga kekanakan seperti anak bayi yang manja. 2 kepribadian Jungkook itu yang agak kurang bisa diterima oleh Minjee hingga saat ini. Namun mau bagaimanapun ia harus tetap menerimanya meskipun kesalnya sudah tidak terbendung lagi.

Sebelum pergi ke kelas, Minjee kembali memundurkan langkahnya dan mengetuk kaca mobil bagian depan. Lalu kaca mobilnya terbuka dan menampakkan pria berumur yang memang sopir pribadi Minjee yang Jungkook percayakan mampu menjaga adik kesayangannya kemanapun ia pergi.

"Tidak usah menjemputku! Aku akan pulang dengan bus." Ucap Minjee dengan ketus.

"Ba-" Sebelum balasan paman Kang selesai Minjee sudah berlalu terlebih dahulu dan melangkah dengan cepat menuju kelas.

Sopirnya sudah paham sekali sifat Minjee yang tidak akan pulang dijemput oleh mobil pribadi ketika keadaannya sedang tidak baik-baik saja. Ia harus membiarkan dirinya sendiri dan melakukan hal ia inginkan tanpa dihalangi oleh siapapun. Itu adalah salah satu cara Minjee meredakan emosi dan menghilangkan mood buruknya akibat sesuatu yang buruk.

Ketika Minjee sudah memasuki area sekolah, ia mulai berjalan dengan santai dan berusaha menghilangkan mood buruknya karena Jungkook. Selama Minjee melangkahkan kakinya ke kelas tanpa ia sadari ternyata gerak-geriknya tersebut sedang di perhatikan oleh seseorang. Mulai dari keluar dari mobil sampai Minjee masuk ke dalam kelas. Orang tersebut berlainan tempat dengan Minjee namun masih berada di satu kawasan yang sama.

"Apa kau tertarik dengannya?" Tanya Jake yang berjalan beriringan dengan Jay yang responsif dengan keadaan Jay yang terus memperhatikan seorang gadis sejak awal kedatangannya ke sekolah pagi ini.

"Hem sepertinya begitu, Jake. Ia nampaknya berasal keluarga konglomerat dan tentu saja parasnya cantik di mataku." Balas Jay yang sorot matanya yang tidak berhenti memandangi Minjee yang sedang duduk di bangku baris kedua di kelasnya.

"Kau suka dengannya, Jay? Apa kau akan mengencani dia?"

Jay mengangguk, "Tentu saja akan aku lakukan, Jake." Jawaban yang mantap tanpa rasa takut sedikitpun.

Kemudian Jay berbalik arah menuju kelas dan di susul Jake di belakangnya. Jake yang hanya meng-iyakan ucapan Jay agak sedikit bingung karena banyak sekali gadis yang sudah Jay ingin pacari namun tidak ada satu pun diantara para gadis tersebut yang berakhir berhubungan lama dengan Jay. Dari rekam jejak hubungan gadis-gadis tersebut bersama Jay hanya ada satu gadis yang bertahan paling lama yaitu selama satu bulan. Sisanya bisa kalian tebak sendiri berapa lama Jay dengan para gadis itu berhubungan. Akibat jejak hubungan Jay yang terkenal di kalangan gadis-gadis sekolah, ia menjadi salah satu barisan lelaki yang paling di hindari kehadirannya di banyak perkumpulan gadis sekolah. Hal itu dikarenakan takutnya mereka akan menjadi korban selanjutnya untuk masuk daftar barisan para gadis Jay.

"Hey Jay!" Sapa Sunghoon yang baru saja keluar dari kelas.

"Ada apa, Hoon? To the point saja." Tanya Jay yang sudah mengerti kemana arah pembicaraan Sunghoon ketika menyapanya seolah sudah langsung terkoneksi satu sama lainnya.

"Aaa itu tadi Gaeun mencari dirimu ke kelas tetapi kau belum datang dan ia akhirnya menitipkan surat ini untuk mu." Ucap Sunghoon sambil memberikan surat yang dilapasi amplop berwarna biru pastel dengan pita berwarna putih melilit amplop tersebut.

Jay menerima surat tersebut dan bergumam, "Ck...dia masih saja seperti dulu."

"Sama apanya Jay?" Tanya Jake yang ikut memperhatikan surat yang di pegang oleh Jay.

Jay melirik, "Ah sudah tidak penting. Ayo kita ke kelas sekarang!" Ajak Jay yang kemudian melangkah mendahului Sunghoon dan Jake.

__________

Anyyeonghaseo engene,

Ini fanfiction pertama aku kalo mau terus baca, baca aja nggak ngelarang kok. Dengan senang hati aku akan nerima vote dan komen kalian di lapak ini :)
Cuma sorry aja kalo cerita alurnya masih kurang sesuai ekspetasi, ngawur dan nggak jelas. Kasih koreksi aja kalo ada bagian yang salah, itu bakal ngebantu aku buat revisi. Jadi motivasi dan dorongan buat aku juga menjadi lebih baik lagi.

Nggak maksa buat ngasih vote dan komen sih, cuma ya respect dan kesadaran sendiri aja :) terimakasih banyakk <3

Happy reading!

(♡˙︶˙♡)
Jehoon~

RICH GUY | JAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang