CHAPTER 9

92 16 0
                                    

_________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________

Hari, jam, menit dan detik bergerak lebih cepat dari biasanya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 KST. Sekarang ini Jay dan Jake pulang terlebih dulu dibandingkan Sunghoon. Mereka berdua berencana untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait Zhuo Yin, putri sulung keluarga Fang. Saat ini bukan hanya keluarga Jay saja yang menjadi sasaran empuk perusahaan tech fang namun keluarga Jake juga sudah menjadi target baru bisnis konglomerat Tiongkok itu. Dikabarkan appa Jake berencana memperluas bisnisnya hingga negara China melalui kerjasama dengan tech fang.

"Jake, aku harap dirimu bisa secepat mungkin mencegah appa mu bekerja sama dengan tech fang." Ucap Jay dengan cukup tegas dan ada sedikit raut kekhawatiran di air mukanya.

Jake menoleh, "tentu Jay, akan ku pastikan besok eomma dan appa tidak jadi mengadakan pertemuan besar itu."

Jake berusaha meyakinkan Jay untuk tidak khawatir tentang keluarganya karena Jake tau bahwa keluarga sahabatnya saat ini keadaannya lebih rumit dan lebih berbahaya.

"Baiklah kalau begitu, semoga keluarga mu tetap aman." Sambung Jay dengan menepuk pundak Jake.

"Tuhan menyertai keluarga kita berdua, Jay." Balas Jake dengan lembut dan tenang.

Percakapan berbagai macam strategi mereka lalukan selama perjalanan pulang menuju apartemen Jay di Seoul. Iya tepat sekali, malam ini Jay tidak kembali ke rumah dikarenakan rumahnya sepi tanpa penghuni. Kedua orangtuanya sedang ke luar kota untuk urusan bisnis mendadak sehingga mengharuskan mereka berangkat secepatnya pada tadi siang. Jay sudah terbiasa ditinggal untuk hal semacam itu begitu juga dengan Jake dan Sunghoon.

"Ku dengar bisnis appa mu ini mengalami kenaikan saham yang cukup signifikan, apa itu betul Jake?" Jay menyeruput americano yang sudah ia diamkan selama sejam di atas meja.

Jake yang sedang fokus pada ipadnya pun teralihkan dengan cepat, "Nee? Aaaa itu...iya benar sekali. Wae? Apa ada masalah dengan hal itu, Jay?"

"Tidak ada, kok. Aku hanya kagum saja dengan appa mu berhasil mengelola bisnisnya hingga sukses seperti sekarang."

Jake tertawa sebentar, "Iya betul ketika sedang di puncak sukses parasit datang dengan menembus kulit perusahaan. Huh! Aku mulai kelelahan juga jika terus memikirkan bisnis keluarga ini. Bagaimana nanti ketika aku meneruskan posisi appa? Apa aku mampu membawa bisnis ini melambung tiingi diatas kesuksesan yang sekarang?"

Jay hanya tertawa kecil dan merangkul Jake, "Tenanglah Jake, aku yakin dan percaya suatu hari nanti kau akan lebih sukses di bandingkan appa mu. Kau bertalenta dan cerdas! Kau harus percaya diri kau mampu!" Jay memberikan kalimat afirmasi kepada Jake supaya temannya ini berhenti meragukan kemampuan dirinya sendiri.

"Hahaha semoga saja ucapan mu benar Jay."

"Sudahlah, ayo kita tunda dulu! Mari kita mulai mencari makan malam!"

RICH GUY | JAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang