Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________
"Jay," panggil Minjee yang langsung berlari ke arah pertigaan rumah nya.
"Anyyeong!" Jay melambaikan tangannya pada Minjee dan mengembangkan senyumnya dengan manis.
"Apa kau sudah menunggu ku lama?" tanya Minjee yang menggenggam tali tas sekolahnya.
Sikap Minjee pagi ini sungguh menggemaskan namun tetap saja ekspresi cuek yang ada pada diri gadis di hadapan Jay ini tidak hilang.
"Tidak, aku baru saja sampai." Ucap Jay yang berbohong.
Sebenarnya Jay sudah menunggu hampir setengah jam di pertigaan tersebut. Hanya saja ia tidak mau membuat ekspresi menggemaskan Minjee hilang begitu saja pagi ini, hal ini sangat langka bagi Jay.
"Kajja!" Minjee mengajak Jay berjalan beriringan menuju halte bus.
"Minjee,"
"Nee"
"Kau rindu pada ku tidak?"
Minjee langsung berhenti dan menghadapkan dirinya ke Jay. "Kau bicara apa tadi? Coba ulangi."
Minjee mengembangkan senyumnya. Namun menurut Jay itu bukan senyuman tulus tetapi senyuman setan alias aura senyum yang menakutkan.
"Tidak, aku tidak berbicara apa-apa." Jay menggelengkan kepalanya.
"Yak, jangan berbohong padaku!"
Jay langsung menarik tangan Minjee, "Kajja! Nanti kita bisa terlambat ke sekolah jika terus mengobrol."
Minjee mempoutkan bibirnya yang berwarna pink dan hanya menuruti Jay untuk segera ke halte bus.
"Sudah sarapan belum?" tanya Jay sambil menyandarkan punggungnya pada kursi bus.
"Sudah," Minjee menganggukkan kepalanya.
"Sarapan dengan apa?"
"Tadi bibi Kim membuatkan aku japchae dan beberapa asapan daging sapi." Minjee melirik sebentar ke Jay dan kembali menatap ke kaca bus.
"Oh, rupanya kau sarapan banyak pagi ini."
Jay mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, "Kebetulan sekali aku belum sarapan dan aku membawa 4 potong sandwich."
"Lalu?"
"Ya kau mau tidak?" Jay mengodorkan sepotong sadwich pada Minjee dengan tangan kanannya.
Minjee hanya menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah, aku makan sendiri."
Jay memasukkan sudut sadwich ke dalam mulutnya dan menggigitnya dengan lahap. Sesekali Minjee melirik ke Jay dan kembali menatap ke kaca bus.
.......
Sesampainya di koridor sekolah, Minjee dan Jay melangkah bersama sambil sesekali saling bertatapan. Banyak siswa yang mengalihkan pandangannya untuk melihat Jay dan Minjee. Ini baru pertama kali nya Minjee datang ke sekolah bersama seorang teman setelah kasus narkotika yang Jungkook alami karena seorang siswa seperti Minjee tidak akan mendapatkan teman di sekolah. Beberapa pasang mata langsung membicaran Jay dan Minjee dengan sangat antusias tetapi antusiasme mereka bersifat negatif. Banyak yang tidak percaya bahwa Minjee akan memiliki teman dengan cepat. Pada dasarnya Minjee tidak mudah bergaul dengan banyak orang sebab itu tidak heran para teman-teman kaget saat mengetahui Minjee berteman baik dengan Jay yang notabenenya adalah seorang murid social butterfly.