CHAPTER 14

22 7 0
                                    

___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________

Jake datang bersama dengan Sunghoon yang terlihat membawa dua buah paperbag berukuran sedang di kedua tangannya. Mereka berdua masuk ke dalam apartemen Jay dan mencari keberadaan sang pemilik apartemen.

"JAY! JAY!" Panggil Jake sambil melepaskan tasnya.

"Jay, kau sudah pulang? Tidakkah seharusnya tadi kau pulang bersama Minjee?" Tanya Jake yang mencari Jay di dalam kamar tidur.

Didapati sedang merebahkan tubuhnya dengan santai, Jay justru menghiraukan pertanyaan Jake. Ia hanya fokus dengan nafasnya yang teratur dan mendengarkan musik yang bersumber dari vinyl yang sedang berputar.

"Aishh...kau ini kebiasaan sekali. Jika ada orang masuk apartemenmu tolong jawablah panggilan mereka. Bagaimana jika yang masuk bukan aku dan Sunghoon? Apakah kau yakin masih akan tetap santai di kamar seperti ini?"

"YAK PARK JONGSEONG!" Teriak Jake sambil melemparkan boneka mini yang di pajang di atas rak buku.

Omelan Jake dan juga lemparan bonekanya berujung pada Jay yang terpaksa harus membuka kedua matanya.

"Jika bukan kalian berdua, yang datang tentu saja paman Seungwon."

"Aku tahu itu ya!"

Jake melempar satu boneka mini lagi dan beralih keluar kamar. Sementara di sisi ruangan apartemen ada Sunghoon yang sudah mempersiapkan makan malam untuk mereka bertiga. Paperbag yang Sunghoon bawa itu ternyata berisi chicken kesukaan mereka.

"Jay, ayo makan malam! Aku membelikanmu soy sauce chicken dan kyochon red wings." Ucap Sunghoon yang membukakan tutup kaleng coca cola untuk Jake dan Jay.

"Jake, ayo makan juga!"

Setengah jam berlalu mereka sibuk dengan ayam goreng masing-masing. Sejauh ini tidak banyak yang membuka percakapan di sela-sela makan mereka. Hal ini terjadi karena mereka fokus menikmati ayam goreng kesukaan mereka. Hingga akhirnya Jake membuka percakapan baru.

"Tadi sebelum pergi menuju ruang laboraturium fisika, aku melihat Minjee dipeluk oleh seseorang."

Jay menghentikan kunyahan makannya dan menatap Jake, "Memeluk seseorang?"

"Iya betul, aku melihatnya di sekitar lapangan basket. Aku tidak yakin aku mengenali wajah orang yang dia peluk tetapi dari postur tubuhnya aku seperti pernah melihat orang tersebut."

"Kau yakin jika itu Minjee, Jake?" Sahut Sunghoon yang mengambil kaleng coca cola baru.

"Yakin sekali itu pasti Minjee. Kita berteman dengannya bukan sebulan dua bulan jelas sekali aku mengenalinya."

"Yang dia peluk lelaki atau wanita?" Jay mulai penasaran.

Jake tersenyum, "Tenang saja Jay, orang yang di peluk Minjee itu seorang wanita muda."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RICH GUY | JAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang