14

768 120 0
                                    

"Hyung! Jaga Doyoung! Jangan keluar! Di luar berbahaya! Mereka menyerang hyung"

Deg...

"O-oke... Aku akan serahkan ini pada kalian..."

Taeil menutup panggilan nya dan langsung mengunci pintu kamar nya beserta pintu balkon dan jendela nya juga.

"Hyung... Ceritakan padaku,ada apa ini sebenarnya? Knp tidak jelas sekali sih?"~Tanya Doyoung yg bingung plus panik karna mendengar ada suara pistol di luar rumah nya.

"Kau tau Moonbin? Ia ingin membunuh hyung karna Moonbyul akan kembali pada hyung. Ia menyimpan dendam pada hyung karna Moonbyul sering menyebut nama hyung di depan nya. Ia juga tidak terima karna hyung di perlakukan dengan baik oleh semua org di kampus maupun di luar"~Jelas Taeil.

"Dia mencintai Moonbyul atau terobsesi padanya?"~Tanya Doyoung yg semakin panik.

"Tidak ush membahas itu dulu Doyoung. Kau sekarang sudah tau kan alasan nya? Dia membenci hyung... Dia sangattt membenci hyung. Maaf membuat mu terlibat dalam masalah hyung"~Ucap Taeil dan menunduk.

"Hyung... Apapun yg terjadi,aku akan selalu berada di samping mu dan aku akan selalu membantu mu. Jangan merasa bersalah hyung. Dia sudah sakit jiwa... Dia pasti terobsesi pada Moonbyul. Hyung ingat kan kalau dia memacari Moonbin karna Moonbin itu org kaya? Mungkin saja Moonbin tidak mau melepas kan Moonbyul untuk org lain karna dia sudah banyak membuang uang hanya untuk Moonbyul. Berpikir lah hyung,di satu sisi ia benci dengan hyung,tapi di satu sisi juga ia pasti meminta bayaran dari semua yg telah ia berikan untuk Moonbyul"~Ucap Doyoung. Pemikiran nya yg sangat dewasa itu membuat Taeil tersenyum tipis.

"Aku yakin dia juga akan menyakiti mu,Doyoung... Kau sudah menjadi bagian dalam hidupku. Apalagi ia tau kalau aku berpenyakit,jika aku kehilangan mu,mungkin aku akan benar-benar sakit jiwa... dan Moonbyul pun pasti tidak akan mau bersama ku lagi karna aku ini org gila. Terima Kasih karna telah membuka otak ku untuk berpikir lebih luas. Sekarang aku mengerti betul apa maksudnya melakukan semua ini"~Ucap Taeil penuh dengan keyakinan.

"Baguslah kalau hyung sudah mengerti... Sekarang apa yg harus kita lakukan,hyung? Aku tidak peduli jika rumah ku ini rusak,aku lebih mementingkan nyawa hyung. Rumah bisa di beli,tapi nyawa tidak akan pernah bisa dibeli"~Ucap Doyoung yg masih panik karna suara pistol masih terdengar jelas.

"Heiii,gampang sekali kalimat itu keluar dari mulut mu. Kau pikir rumah itu murah?"~Ucap Taeil.

"Uang dan harta juga bisa di cari hyung! Aku sedang serius sekarang... Aku tidak mau hyung sakit lagi"~Ucap Doyoung serius.

"Tenang lah,di luar sana ada Yuta,Jeno dan juga Chenle. Jaehyun sedang dalam perjalanan kemari,pasti tidak akan terjadi apa-apa. Percayalah... Otak mereka itu jauh lebih licik daripada si sinting Moonbin itu"~Ucap Taeil dan berusaha menenangkan Doyoung.

BRAKKK!!!

Taeil dan Doyoung langsung melihat ke asal suara tersebut,di mana pintu kamar Taeil di buka kasar oleh seorang namja tinggi dengan pakaian serba hitam.

Taeil langsung memeluk Doyoung yg terlihat sangat ketakutan.

"S-siapa kau?"~Tanya Doyoung.

Namja itu pun langsung menutup dan mengunci pintu kamar itu rapat-rapat.

Ia membalikkan badan nya,sehingga ia berhadapan dengan Taeil dan Doyoung. Ia langsung membuka topeng nya dan menghela nafas.

"LUCAS! KAU MEMBUAT KU TERKENA SERANGAN JANTUNG!"~Teriak Doyoung karna sangat takut.

"Hehehe... Maaf Doyoung,maaf hyung. Kalian pikir mudah untuk menyusup masuk ke sini? Semua pintu dan jendela di kunci oleh Yuta. Alhasil aku harus masuk lewat salah satu jendela yg memang belum di kunci. Aku memakai pakaian serba hitam agar tidak terlihat,apalagi di luar sudah gelap dan mereka sedang fokus dengan pertempuran sampah itu"~Jelas Lucas dengan wajah kesal.

"Yaa sudah,lalu gunanya kau masuk ke sini apa?"~Tanya Taeil.

"Aishh kau ini hyung. Aku kesini hanya untuk berjaga-jaga. Mengingat yg bisa bela diri di sini hanya kau,aku jadi sedikit takut karna kau kan punya penyakit hyung. Aku takut penyakit mu akan kambuh saat kau sedang berkelahi"~Ucap Lucas dengan wajah datar.

"Baiklah,baik sekali kau Lucasss"~Ucap Taeil malas.

PRANGGG!!!

Pintu balkon di kamar Taeil yg berbahan kaca itu pecah dan ada beberapa org yg berusaha untuk masuk.

Lucas menyunggingkan smirk tajam nya dan meraih pistol yg berada di dalam saku jaket tebal nya.

Doyoung tidak bisa diam saja saat melihat ada beberapa org yg mencoba mendekati Taeil.

"Hyung,mundur lah... Aku bisa mengurus mereka"~Ucap Doyoung dan berdiri tepat di hadapan Taeil.

"Hei,kau tidak akan bisa melawan mereka. Biar aku dan Lucas saja yg menghajar me........."

"reka"~Taeil terkejut saat melihat Doyoung dengan lihai nya melawan beberapa namja berbadan tinggi itu.

Lucas berusaha memperhatikan dengan cermat musuh-musuh nya,hanya untuk berjaga-jaga saja jika ada yg menyerang secara tiba-tiba.

"Aku rasa Doyoung saja sudah cukup"~Gumam Lucas santai.

"Dasar bodoh! Tadi kau sendiri yg bilang kalau tugas mu adalah untuk berjaga-jaga dan membantu jika terjadi sesuatu. Kenapa jadi kau yg menonton?"~Ucap Taeil dan menoyor kepala Lucas.

Karna merasa kalah dan sudah babak belur,beberapa namja tadi pun langsung turun dari balkon dengan menggunakan tali yg mereka ikat tadi.

Taeil merasa kepala nya sedikit sakit. Inilah yg dia takutkan. Ia paling takut melihat darah.

Taeil mendudukkan dirinya di lantai sambil memegang kepala nya.

"Hyung,kau baik-baik saja? Apa ada yg terluka?"~Tanya Doyoung panik dan langsung menghampiri Taeil setelah memastikan kalau semua namja-namja tadi sudah pergi.

"S-sakit"~Ucap Taeil pelan dan suara nya terbata-bata.

"Tenangkan dirimu hyung,sudah... Tidak ada siapa-siapa lagi di sini"~Ucap Doyoung.

"D-darah... Arghh,s-sakit"~Taeil langsung tumbang tepat di tubuh tegap Doyoung.

"Lucas,apakah di luar sudah aman?"~Tanya Doyoung.

"Belum,memang nya ada apa?"~Tanya Lucas.

"Aku harus membawanya ke tempat khusus untuk pasien ku di rawat. Tidak jauh... Aku tidak mungkin merawat nya di sini,alat dan obat di sini tidak 100% lengkap"~Ucap Doyoung yg panik karna Taeil tidak kunjung sadar.

"Aku akan menelpon Chenle. Dia bisa membantu"~Ucap Lucas dan langsung menelpon Chenle.

Setelah menunggu beberapa saat,akhirnya mereka berhasil keluar dengan bantuan Chenle dan juga anak buah nya yg bisa di katakan ramai.





























TBC
Follow + Votement💚
Sorry kalo ada typo:)

Psychiatrist~{IlYoung} [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang