24

867 113 2
                                    

"E-emm... S-setelah aku memberi nya o-obat penenang itu,T-taeil hyung p-pi-pingsan"

Deg!!!

"Obat apa yg kau kasih?!"

"A-aku tidak tau"

"Bawa dia ke rumah khusus ku,Jeno tau tempat nya. Cepat!!!"

Tuttt!

Tiba-tiba kepala Doyoung sakit lagi. Pikiran nya kacau kali ini dan juga firasat nya buruk. Entah knp dia merasa akan terjadi sesuatu yg berbahaya.

"Ada apa?"~Tanya Jaemin panik.

"Taeil hyung drop lagi dan Jaehyun memberi nya obat penenang yg ia beli di apotek. Tapi setelah ia meminum obat nya,ia pingsan"~Jelas Doyoung.

"Sekarang aku mohon,antar aku pergi ke rumah ku. Mereka akan ke sana. Aku takut terjadi apa-apa dengan Taeil hyung"~Mohon Doyoung.

Jisung langsung berlari ke luar dan menyiapkan mobil. Sementara Chenle dan Jaemin membantu Doyoung untuk berdiri dan memapah nya untuk turun ke bawah. Tak lupa juga Doyoung membawa beberapa alat yg mungkin di perlukan dan HP nya yg paling penting.

Jisung menancap gas dengan kecepatan tinggi. Ia emosi saat ini. Baru saja tadi mereka membicarakan tentang kekhawatiran mereka terhadap kondisi Taeil,tapi sekarang mereka sudah mendapat berita buruk seperti ini.

Sesampai nya di rumah Doyoung,mereka langsung turun. Semakin lama kepala Doyoung semakin sakit,tapi dia berusaha untuk menahan rasa sakit nya,karna Taeil lebih penting untuk saat ini.

Setelah menunggu sekitar 20 an menit,mobil Jaehyun dan mobil Yuta pun tiba di depan rumah Doyoung. Ternyata Jeno yg mengemudi dan Yuta mengikuti dari belakang.

Jaehyun menggendong tubuh mungil Taeil yg lemas dan langsung di bawa masuk ke dalam.

"M-maafkan aku,D-doyoung"~Ucap Jaehyun takut-takut setelah membaringkan tubuh Taeil di tempat tidur.

"Obat apa yg kau kasih?"~Tanya Doyoung lagi. Kali ini ia tidak mau banyak basa-basi lagi.

"Ini..."~Ucap Yuta dan memberikan obat yg tadi Jaehyun beli.

Doyoung melotot dan kali ini ia benar-benar di landa rasa takut. Doyoung menjambak rambut nya frustasi.

"Hyung... Ada apa?"~Tanya Chenle dan berusaha melepaskan tangan Doyoung dari kepala nya agar tidak semakin melukai diri nya sendiri.

"Hikss... Ini obat penenang dengan dosis tinggi... Hikss,obat ini hanya boleh di berikan kepada org yg penyakit nya benar-benar parah dan mabuk... Obat ini biasanya di berikan pada org sakit jiwa yg benar-benar sudah menggila"~Jelas Doyoung dengan tangisan nya. Masalah nya Taeil tidak separah itu. Jangankan mabuk,memegang minuman beralkohol saja Taeil sama sekali tidak pernah.

"M-maaf"~Gumam Jaehyun.

Doyoung langsung menelpon Eomma Taeil. Yaa,Eomma nya harus tau soal ini. Ia tidak mungkin menyembunyikan ini semua. Jaemin dan Jisung sejak tadi hanya diam. Mereka menahan emosi sejak tadi. Jika saja Chenle tidak menenangkan mereka,entah apa yg akan mereka lakukan.

"Halo,Eomma... hikss"

"Halo,Doyoung... Kau knp? Knp menangis?!!"

"E-eomma bisa datang ke sini? Hikss,ini darurat Eomma... Hikss"

"Baiklah,Eomma akan ke sana. Tapi apakah sedarurat itu? Ada apa? Bisa kah kau bercerita terlebih dahulu pada Eomma?"

"T-taeil hyung... Hikss... D-dia pingsan karna obat penenang yg dosis nya sangat tinggi... Hikss"

Psychiatrist~{IlYoung} [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang