22

820 111 3
                                    

Doyoung POV

Terkadang aku berpikir... Kenapa hidup tidak pernah bisa lari dari sebuah beban. Pasti ada saja beban dalam hidup kita. Entah itu beban yg ringan,biasa-biasa saja,ataupun beban berat dan beban yg luar biasa berat.

Jujur saja... Beban ku sangat banyak... Hanya saja aku tidak pernah mau membagi nya dengan siapapun.

Walau aku punya sahabat sebaik Jaemin,Chenle dan Jisung,tetap saja aku tidak ingin membagi beban ku pada mereka. Aku tidak ingin mereka ikut sedih dan khawatir nantinya,karna mereka sangat peduli padaku.

Soal Taeil hyung? Entahlah... Aku rasa ada sesuatu yg dia sembunyikan dariku. Kemarin dia tiba-tiba menjadi baik-baik saja,seolah-olah tidak ada beban atau penyakit apapun dalam diri nya,tapi tiba-tiba juga penyakit nya kembali kambuh......... dan apa maksud mereka tentang yg pertama dan yg kedua? Aku sama sekali tidak mengerti dan tidak tau soal itu.

Aku yakin ada sesuatu yg dia rahasiakan dari ku. Hanya saja aku tau diri,aku bukan siapa-siapa nya. Jadi aku tidak mungkin memaksa nya untuk memberitahu ku tentang rahasia nya. 

Aku yakin,kalian semua juga pasti memiliki beban kan? Tapi aku juga yakin kalau kalian tidak akan bisa menceritakan semua beban kalian kepada org lain. 

Tapi aku masih bingung tentang satu hal... Apa yg membuat Appa Taeil ragu dengan ku? Aku rasa aku sudah cukup banyak membantu... Aku memang tidak meminta imbalan apapun... Tapi jika seperti ini,akupun tidak akan kuat menghadapi nya sendiri...

Doyoung POV End...

Author ngetik apa yaa btw? Ga jelas banget:))

"Hyung... Apa kau sedang sakit?"

"Tidak,Chenle... Aku tidak apa-apa"

"Jangan berbohong hyung,suaramu saja berbeda dari biasanya"

"Kau ini pengamat atau bagaimana? Bahkan kau tau dengan detail perbedaan suara ku,walau lewat sambungan telpon?"

"Aishh,ayolah hyung... Kau itu bukan musuh ku,tapi sahabat sekaligus kakak ku... Aku tau semuanya tentang mu,kecuali privasi yg tidak pernah kau ceritakan,hehe"

"Emm baiklah... Sebenarnya aku sedang sakit,tapi ku mohon... Cukup kalian bertiga saja yg tau dan......... jangan khawatir kan aku... Aku tidak apa-apa. Aku hanya perlu minum obat dan istirahat,nanti juga pasti sembuh"

"Kami akan ke rumah mu hyung..."

"Baiklah,hanya bertiga kan?"

"Emm,aku rasa hari ini hanya kami bertiga saja. Tapi tidak tau dengan besok..."

"Ada apa dengan besok?"

"Aishh,dasar otak lemot... Tunggu saja kami di sana hyung... Kami akan segera ke sana dan aku harap......... siapkan cemilan yg banyak untukku,hehe... byeee"

Tuttt...

Doyoung hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil melihat tingkah Chenle yg menggemaskan...

Ia berpikir sejenak,kira-kira kemana yaa Taeil pergi? Apakah dia pergi ke arena balap bersama Jaehyun dan Yuta? Atau pergi ke tempat lain?

Doyoung berharap tidak terjadi apa-apa dengan Taeil hyung nya,karna ia belum sembuh total. Doyoung sudah memperingati teman-teman nya yg lain,jika terjadi sesuatu,mereka harus segera menghubungi Doyoung dan membawanya pulang.

Tapi entahlah... Semoga saja tidak terjadi sesuatu hal yg buruk pada Taeil. Karna kondisi nya pun sedang tidak baik-baik saja saat ini.

Setelah beberapa menit melamun,Doyoung pun berdiri dari tempat tidur nya dan berjalan pelan ke arah meja belajar nya untuk menyimpan HP nya di sana.

Saat ia ingin berbalik untuk kembali ke tempat tidur nya,tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit sekali... Doyoung meringis,satu tangan nya menggenggam ujung meja dengan keras dan satu nya lagi memegangi kepalanya.

"Sshh... Argghh,s-sakit..."~Doyoung terkejut dan bingung,knp kepala nya tiba-tiba terasa sesakit ini? Padahal tadi ia hanya merasa sedikit pusing.

Doyoung berusaha berjalan,tapi tidak bisa. Untuk bergerak saja rasanya sangat berat dan susah.

Doyoung melihat HP nya berdering pertanda ada telpon masuk. Doyoung benar-benar bersyukur kali ini,karna yg menelpon nya adalah Jisung.

Pasti mereka bertiga sudah sampai di sini,pikir Doyoung...

Doyoung dengan susah payah meraih HP nya dan menekan tombol hijau di layar HP nya.

"Halo hyung,kami sudah sampai di depan rumah mu"

"J-jisung... T-tolong a......"

Belum selesai ucapan Doyoung,tapi tubuh nya sudah jatuh tersungkur di lantai kamar nya yg dingin dengan wajah pucat dan tubuh lemas.

Di sisi lain...

Jaemin,Chenle baru saja memasuki pekarangan rumah Doyoung... Setelah Jaemin memarkirkan mobil nya,mereka pun turun dan segera masuk ke rumah Doyoung. Karna pintu nya tertutup dan mereka merasa tidak sopan untuk langsung membuka pintu nya,Jisung pun mengambil HP nya dari dalam saku nya dan menelpon Doyoung.

"Halo hyung,kami sudah sampai di depan rumah mu"

"J-jisung... T-tolong a..."

Tiba-tiba sambungan telpon nya dengan Doyoung terputus begitu saja...

"Halo!!! Halo hyung!!"

Jisung buru-buru membuka pintu dengan keras,persetan dengan sopan santun atau apapun itu. Yg pasti ia harus segera bertemu Doyoung. Ia takut terjadi sesuatu pada Doyoung.

Jaemin dan Chenle pun menyusul Jisung dari belakang. Sampai lah mereka di depan kamar Doyoung yg tertutup.

Jisung langsung mengetuk pintu kamar Doyoung. Biasanya ia akan langsung masuk,tapi ia mengingat sopan santun...

Setelah di ketuk berkali-kali... Tetap tidak ada jawaban dari dalam. Tanpa pikir panjang lagi,Jisung langsung membuka pintu nya dan........................

"D-doyoung hyung..."
































































TBC
Follow + Votement💚
Sorry for typo:)

Psychiatrist~{IlYoung} [END!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang