Warning Typo bertebaran 👀👀
Sekolah Menengah Atas, Tokyo.
Kepala sekolah berjalan memasuki sebuah ruangan kelas tiga IPA-1. Dengan menenteng sebuah dokumen di tangannya.
"Permisi" seru kepala sekolah mengetuk pintu kelas yang suasananya adem adem ajah soalnya lagi khusyuk mendengar penjelasan dari guru.
"Ohh pak kepala, silahkan masuk" ucap sang guru menghentikan kegiatan mengajarnya.
"Ekhem, anak anak semuanya, bapak mendapatkan kabar baik untuk sekolah kita. Beberapa hari lalu ada banyak siswa di sekolah kita ini yang mendaftar untuk mengikuti seleksi penerimaan calon pramugari. Dan hanya ada lima siswa yang terpilih saja memenuhi persyaratan calon pramugari." Kepala sekolah menatap satu per satu siswa di dalam kelas itu dan membuka dokumen yang ia pegang tadi. Menyebut sebuah nama yang tertera di atas dokumen.
"Park Shin Hye" ujarnya lantang.
Satu kelas bertepuk tangan meriah merasa senang ada siswa yang terpilih di kelas mereka. Sementara si empu yang punya nama, Shin Hye bengong dan berpikir sejak kapan dia ikut seleksi pramugari??
"Pak, ekhemm...maaf tapi kurasa bapak salah orang, aku tidak ada mengikuti seleksi calon pramugari" ujar Shin Hye dengan tegas, dia sama sekali tidak minat apapun yang berkaitan dengan bandara, penerbangan, pramugari dan sejenisnya karena masih trauma dengan kematian ayah kandungnya, yang dulu berprofesi sebagai Captain Pilot Korean Air belasan tahun lalu.
"Tapi ini benar namamu, dan ada bukti data atas dirimu di sini. Tidak hanya itu saja, ada sertifikat bahasa Inggris yang kau lampirkan, dan karena prestasi mu itulah, mereka menerimamu untuk masuk ke sekolah pramugari." Ujar Kepala sekolah.
Park Shin Hye sampai maju ke depan kelas memeriksa data tentang dirinya dan itu benar, lalu siapa yang memasukkan ini semua??
Matanya tertuju pada sosok gadis gendut di sebelah kursinya, teman dekatnya sejak kecil. Hana, begitulah namanya.
Hana hanya bersiul santai menatap ke arah tembok, dia sudah bergerak cemas melihat reaksi Shin Hye
"Bapak harap kau bisa menerimanya, ini akan mengharumkan nama sekolah kita tentunya. Mohon kerjasamanya, yaa" bujuk kepala sekolah ke arah Shin Hye lalu melangkah keluar dari kelas tersebut.
Shin Hye kembali ke kursinya dan menjitak kepala Hana.
"Aihh" Hana meringis
"Ini pasti ulah mu, iyakan??"
"Aku hanya melihat kau punya potensi untuk jadi seorang pramugari, makanya kumasukkan datamu. Hei Shin Hye, menjadi pramugari itu tidak buruk, kau akan bisa menjelajah dunia ini. Kalau saja otakku pintar seperti dirimu, dan bodyku langsing, aku tak perlu memasukkan biodata mu. Hahaha" ujar Hana masih bisa cengengesan meski masih di pelototi oleh Shin Hye
"Tapi aku tetap tidak mau." Ujar Shin Hye lagi menatap lurus ke depan.
"Aku tahu, alasan dibalik penolakan mu. Mau sampai kapan kau berdebat dengan masa lalu?? Justru kau harus bisa melawan rasa trauma, mendiang ayahmu seorang pilot, dia pasti bangga jika anak gadisnya bisa bekerja di dunia penerbangan tentunya. " Bujuk Hana
"Tapi, karena hal itu, aku kehilangan ayahku" Shin Hye menundukkan wajahnya, matanya mulai memanas mengingat tragedi pesawat jatuh yang dikemudikan ayahnya.
"Shin Hye, ada kalanya kita harus bisa mendekati hal yang membuat kita takut, dan belajar untuk mengalahkan rasa takut itu. Aku percaya, kau bisa melewatinya. Tapi kembali lagi pada dirimu, kalau kau tidak mau ya sudah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Captain (The End)
FanfictionMalas bett bikin deskripsi. 😓😓👁️👄👁️ yang suka silahkan di baca don't plagiat Tar gw cipokk 🔪🔪 Thanks