Main Cast : Kim Woo Bin, Lee Jong Suk, Seo Do Yoon.
Support : Others
...
Doyoon hanya menghela nafasnya saat melihat lelaki putih itu terdiam di sofa nya. Tidak memperdulikan siapapun yang dekat dengannya. Nampak tidak ingin peduli, namun rupanya tidak bisa. Doyoon bisa melihat jelas kedua bola mata lelaki tersebut tidak berhenti melirik entah kedepan,keatas,kebawah,kekanan dan kekiri. Namun, ia lebih baik diam saja daripada harus kena omelan panjang yang tidak baik untuk lelaki tersebut karena tengah mengandung. Tapi, ia sedang punya urusan penting dengan lelaki putih tersebut.
"Sa –" belum saja ucapan itu berlanjut lelaki tersebut sudah mengarahkan pandangannya pada doyoon. Membuat doyoon hampir terlonjak kaget ke belakang.
"Wae?"
"Hauh, kau mengejutkanku. Jangan begitu" ujar doyoon namun rupanya ucapan doyoon tersebut tidak dihiraukan oleh lelaki putih tersebut.
"Jongsuk-ah"
Lelaki putih itu mendongakan kepalanya dan melihat doyoon yang tersenyum dan mengecup dahi lelaki tersebut dengan sayang, "Aku akan pergi sebentar ke kantor, dan juga woo –" belum juga ucapan doyoon selesai, jongsuk – lelaki putih sudah memotong kalimatnya lagi dan tak lupa juga dengan kedua matanya membulat kesal.
"Kenapa?"
"Tidak" jongsuk langsung membuang muka saat doyoon bertanya dan membuat doyoon tersenyum kecil, "Aku akan pulang cepat" ucapnya dan diangguki jongsuk dan secepat itu juga doyoon langsung meninggalkan jongsuk dan pergi ke kantor nya.
Jongsuk terdiam, apa benar woobin akan datang setelah seminggu ini ia sibuk sendiri!. Kalau ingat itu rasanya jongsuk ingin menjambak rambut woobin dan menariknya untuk berlutut pada jongsuk saat ini juga.
"Sayang!"
Jongsuk langsung memasang tampang horor, ini bukan doyoon mana mungkin doyoon kembali secepat ini, bahkan ini belum ada 10 menitnya. Dan juga ini bukan suara doyoon, lalu ini suara ..
"Sayang, aku pulang" suara berat itu bergema di rumah besar tersebut dan membuat jongsuk mengernyit kesal dan berdecak malas saat wajah woobin tertera di hadapanya, dengan senyuman lebar dan rentangan tangannya membuat jongsuk langsung membuang mukanya mengalihkan pandangannya entah pada apapun, asal tidak dengan muka woobin.
Apa woobin tidak tau kalau jongsuk sedang melakukan perang dingin dengannya semenjak woobin sibuk dengan urusannya. Jongsuk kesal setengah mati dan serius jongsuk marah pada woobin. Sedangkan woobin tau, jongsuk sedang melakukan perang dingin dengannya, doyoon mengatakan padanya kalau jongsuk selama seminggu ini tidak mau arah pembicaraannya berujung pada nama woobin. Namun menurut woobin ini bukan perang dingin, melainkan merajuk. Istri nya ini lucu sekali.
"Kenapa tidak menyambutku? Masih marah?" tanya woobin sedikit memancing namun jongsuk tetap tidak bergeming
Marah beneran, itulah pemikiran woobin dan mulai berjalan mendekat pada jongsuk. Dan saat woobin berjongkok didepan jongsuk, dan woobin tau kalau ia salah sekarang.
"Hei, kenapa menangis hmm? Maaf" ujar woobin sambil mencoba mengenggam kedua tangan jongsuk namun jongsuk segera menepis nya dan rengekan nya mulai bertambah volume nya membuat woobin meringis sedih. Baru kali ini jongsuk menangis karenanya, Oh Tuhan, ini memang salahnya.
"Maaf hmm, kau boleh memukulku. Uljima" lirih woobin danmembawa jongsuk pada pelukannya dan isakan jongsuk semakin menjadi-jadi ditambah dengan pukulan kecil pada dada woobin membuat woobin mengeratkan pelukannya pada jongsuk, "Arra,arra menangislah" bisik woobin tepat ditelinga jongsuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth Story
FantasyI hope you enjoy with this story with the best couple i ever ship :)