Kaus Kaki [edited]

538 119 20
                                    

Klik!

Yuta menutup pulpennya lalu memasukan ke saku jasnya, hari ini bisnisnya berjalan dengan lancar, ia mendapatkan beberapa kerja sama untuk acara lelang besar. Suasana hati cukup baik, ia memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar.

Sebuah distrik yang ngga pernah mati pagi, siang atau malam jadi tujuan Yuta. Banyak toko yang menjual pakaian, tas, sepatu bahkan jalang pun terpajang di etalase. Ditemani beberapa bodyguard nya Yuta berjalan dengan tangan masuk ke saku celananya, ia terlihat seperti model catwalk, itu menyedot atensi para pejalan kaki yang lalu lalang, beberapa orang bahkan berhenti untuk sekedar memberi jalan.

"Yakuza?"

"Dia tampan"

"Keren"

Beberapa kalimat itu mendarat di telinga Yuta dengan sempurna, sudah biasa.

Manekin dengan dress putih polos menghentikan langkahnya, dia ingat seseorang. Fuko Kiritani. Bajunya sama, mungkin ini yang dibeli orang suruhannya, yang berbeda hanyalah alas kaki, manekin itu memakai sepatu yang cantik. Tanpa ragu lagi Yuta masuk.

"Selamat datang silahkan"

"Saya mau beli kaus kaki"

•••

Sesampainya di mansion, Yuta mengernyitkan keningnya. Sebuah mobil porche warna merah terparkir. Ia mendengus kesal sambil melangkah kedalam.

"Yuta" panggil wanita itu.

Yuta mendelikkan mata, "pulang" katanya pelan.

"Mau sampai kapan kamu kaya gitu? Kapan mau nerima aku?"

"Saya baru pulang dan ini udah tengah malam, capek" Yuta melangkah lagi.

"Yuta!" Panggil perempuan itu sambil menarik lengan Yuta.

Yuta berhenti, ia berusaha mengatur nafasnya, kesal. Kemudian ia menepisnya.

"Erika, kamu tau kenapa saya ngasih kamu barang mewah dan uang?"

Wanita bernama Erika itu hanya diam, menunggu Yuta melanjutkan kalimatnya.

"Supaya kamu bisa hidup, bukan untuk ngelakuin hal ngga guna kaya gini."

"Tapi kamu udah nolongin aku waktu itu, aku mau berterima kasih."

Yuta berdecih, "dengan cara?"

"Nemenin kamu"

Yuta tertawa hambar, ia mendekati Erika dengan smirknya yang khas.

"Saya lihat kaki kamu udah sembuh, tubuh kamu juga udah sehat. Saya menolong kamu hanya karena saya tahu rasanya jadi kamu saat itu, tidak lebih"

Yuta kembali melangkahkan kakinya menuju anak tangga tapi Erika memang erobsesi dengan Yuta.

"Yuta aku cin--"

Dor!

Dengan cepat Yuta mengambil pistol dari pinggangnya dan menarik pelatuk, peluru penembus kening Erika dengan sempurna.

Like mother like son.

"Sia-sia saya tolong kamu."

•••

"Aaarrrrghhhh!!" Fuko mengerang dengan keras, ia mencengkram kepalanya kuat-kuat.

"Fuko! Fuko! Tenang!" Sachan nampak kewalahan.

Suara tembakan membuat sisi paranoid Fuko kambuh, ia ketakutan setengah mati, sepertinya ada memori buruk yang diingatnya berkaitan dengan tembakan atau hal serupa.

[EDITING ON PROCESS] YUTA'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang