Chapter 1

494 177 113
                                    

Adira Fariza, nama yang memiliki arti kuat dan bertenaga, perempuan berjiwa kesatria.

Usia ku kini menginjak 23 tahun. Aku memiliki seorang suami yang bernama Dareen.
Dareen adalah seorang Ceo muda di salah satu perusahaan terkenal di indonesia, Ayahnya menurunkan semua harta dan warisannya termasuk juga dengan perusahaan ke pada Dareen, karna Dareen adalah anak satu satunya  di keluarga mereka.

~°~

Ini adalah tahun ke dua pernikahan ku dengan Dareen. Namun, kami belum sama sekali memiliki keturunan. Itu karena Dareen sendiri yang tidak ingin memiliki keturunan. Entah kenapa Dareen tidak ingin memiliki keturunan. Alasannya kenapa pun aku tidak pernah tau. Mungkin Dareen hanya belum siap menjadi sesosok Ayah. Walaupun hati kecil ku selalu mengatakan " Aku ingin sekali memiliki Anak"  Tapi aku selalu terus memahami keinginan Dareen yang tidak ingin memiliki seorang anak. Aku akan terus menunggu Sampai Dareen Siap memiliki keturunan.

Tahun pertama kami menikah semuanya baik baik saja. Dan beranjak tahun ke dua Dareen mulai berbeda dari sikapnya yang begitu Romantis kini berubah derastis menjadi dingin. Dareen juga sering sekali pulang larut malam, entah apa penyebabnya.

Dan Dareen membuat peraturan di rumah ini... Aku harus keluar jika di ijinkan oleh Dareen dan jika aku melanggarnya Dareen akan menghukum ku. Dan aku tidak di ijinkan Menghubungi nomor siapapun.

Bahkan di ponselku hanya ada nomor Dareen dan keluarga inti serta satu sahabat ku. Dareen sengaja membuat peraturan ini setelah satu tahun pernikahan kami.

Aku sangat merasa kesepian. Aku seperti di kurung... Bahkan aku hanya menatap lewat jendela bagaimana lingkungan luar. Aku ingin sekali keluar rumah hanya sekedar untuk berbaur, sapa menyapa, mengobrol dengan tenaga tapi itu semua tidak bisa aku lakukan. Apalah dayaku karna Dareen melarangku untuk keluar rumah walaupun hanya selangkah.

23.30 WIB

Di kamar...

Dareen belum juga pulang dari kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dareen belum juga pulang dari kantornya. Aku sedikit mengkhawatirkan keadaanya. Aku takut terjadi apa apa pada dirinya. Karena biasanya tengah malam seperti ini banyak sekali orang orang jahat yang sedang berkeliaran.

Cklek...
Seseorang membuka pintu kamar ku di iringin teriakan yang begitu keras.

"Arghhhhhhh......!"

Aku terkejut ketika mendengar teriakan itu. Seketika aku menoleh ke arah pintu. Ternyata suara teriakan itu berasal dari Mulut Dareen. Dareen melempar tas ke sembarangan tempat dan ia langsung mendekati ku yang sedang duduk di pinggir kasur.

"Sayang kau sudah pulang... Syukurlah kau baik baik saja aku sangat mengkhawatirkan mu"

"Dareen! Ya! Apa kau mabuk lagi! Huh!

Dareen sama sekali tidak menjawab pertanyaan ku. Ia malah menyenderkan kepalanya ke pundak ku.

" Emmm sayang. Kau harus melayani ku" Berbisik ke arah telingaku

story of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang