Chapter 5

226 148 21
                                    

ADIRA

"Kamu juga jangan sakit. Dan jangan buat aku kecewa. Jika kamu lakukan itu, aku akan terluka" aku mengusap rambut Dareen

"Jangan buat aku menangis reen, aku sayang kamu... Aku tidak bisa meninggalkan mu reen" Batin ku

"Aku janji, aku tidak akan membuat mu kecewa. Aku takut kamu pergi. Aku lelah menunggu mu bangun selama dua hari".

" AH! Sakit reen!"

"Hah? Apa yang sakit?" memegang kedua lenganku

"Tangan ku masih sakit karena infus ini masih menempel"

"Aduhh Maaf... Sakit ya?" menggenggam tangan ku lagi.. Dan akhirnya infus ku terkena tangannya.

"DAREEN! SAKIT!"

"Eh... Ya ampun aku lupa... Aku terlalu senang karna akhirnya kamu bangun. Hehehehe" melepas genggaman tangannya

"Itu apa?" Dareen memiringkan kepalanya

Drettt....Drettt.... Nuhina hinuhina.... Eahhh.... Drettt...Drettt....

Alaram yang tadi aku pasang di ponsel ku agar pada pukul 12. Berbunyi. Saatnya Dareen tambah usia.

"Eh!" aku mengambil ponsel yang ada di dalam saku celana ku "Sudah Waktunya!" mematikan alaram

"Hahahaha.... Drettt....Drettt.... Nuhina hinuhina.... Eahhh.... Drettt...Drettt.... Lucu sekali bunyi alaram mu... Hahaha" Dareen terbahak bahak karena bunyi alaram ponsel ku

Aku menyenggol tangan Dareen "Diamlah! Sekarang tiup dulu lilinnya" lalu aku membuka bungkusannya lalu menghidupkan lilin.

"Baru bangun saja kau sudah langsung ingat hari ulang tahunku. Hebat sekali"

Dareen mengamatiku yang sedaritadi sibuk dengan kue.

"Nah tiup lilinnya!... Eh sebelum itu, Make a wish dulu"

"Kamu juga Make a wish"

Kemudia Dareen mulai menutup matanya dan disusul oleh ku juga yang menutup mata.

"Semoga semakin tampan dan sukses dan juga semoga pernikahan ini selalu di berkahi oleh tuhan." Batin ku

Kemudian kami membuka mata dan Dareen meniup lilin itu lalu kemudia dia mencium kening ku.

Author:
Sweettttt bener.... Akunya kapan😣... Aku jomblo aku diam🙄...

"Terimakasih karena kamu terus menyayangi ku dan mau menjadi istriku"

Ucap Dareen dengan mengembangkan senyuman.
Aku menggandeng Dareen menuju dekat brankar. Dan menaruh kue itu di meja.. Lalu aku berdiri dan menatap Dareen.

"Selamat ulang tahun Dareen. Aku sungguh mencintai mu." aku memeluk erat tubuh Dareen

Author:
Ew...ew...ew... Apa apaan ini! Aku gabisa di giniin! Aku kentang aku diam!.

~°~

Pukul 08.00 WIB.

Aku sedang duduk di atas brankar. Sambil menunggu Dareen yang sedang pulang kerumah sebentar. Dan dia tidak membawa ponsel nya.

Aku melihat ponselnya dimeja yang bergetar menandakan ada panggilan yang masuk. Aku berjalan menuju ponsel Dareen untuk melihat siapa yang menelpon.

Saat aku memnggenggam ponsel Dareen dan melihat siapa yang memanggil. Ketika aku melihat nama itu badan ku terasa lemas "Caca" aku meneteskan air mata. Lalu aku mengangkat telpon itu.

story of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang