Adira Fariza, nama yang memiliki arti kuat dan bertenaga, perempuan berjiwa kesatria.
Usia adira kini menginjak 23 tahun. iya memiliki seorang suami yang bernama Dareen.
Dareen adalah seorang Ceo muda di salah satu perusahaan terkenal di indonesia...
"Ini Reen, sementara kamu pakai baju kak Rezki dulu" memberikannya pada Dareen.
"Iya Terimkasih"
"Kalau gitu aku kedapur dulu, mau masak"
"Masak yang enak ya sayang" Tersenyum.
~°~
"Hmmm... Enak nya masak apa yak?" membuka lemari pendingin.
"Astaga! Aku lupa, di rumah ini mana ada makanan untuk aku masak. Rumah ini kan sudah lama kosong"
Aku benar benar lupa kalau di rumah ini tidak ada penghuni nya jadi mana ada makanan disini. Di saat aku sedang melamun tiba tiba saja ada tangan yang melingkar di pinggangku.
"Kenapa melamun? Mana makananya?"
"Astaga! Kau membuatku terkejut!"
"Hehehe... Mana maknannya? Aku sangat lapar"
"Aku lupa kalau di rumah ini tidak ada makanan. Sepertinya aku harus membeli dulu di supermarket dekat sini"
"Haisss... kenapa tidak ada makanan! Astaga aku benar benar lapar!"
"Kau tahan dulu sebentar, aku akan membeli mie dan beberapa sayuran di supermarket"
"Kau akan ke supermarket memakai baju ini? Tidak! Kau tidak boleh keluar memakai baju ini" masih terus memeluk pinggangku.
"Memangnya kenapa? Lagian bajuku tidak ada lagi yang muat untuk aku pakai selain ini" aku melepaskan pelukannya.
Pakaian Yang sekarang dikenakan Adira...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau gitu akan aku antar" Dareen hendak mengambil kunci mobil. Namun, dengan sigap aku menahannya.
"Tidak perlu Reen, lagian supermarketnya deket, jadi kau tidak perlu mengantarku"
"Tapi aku khawatir, kalo ada apa apa bagaimana? Aku juga tidak rela jika orang lain melihat lekuk tubuhmu, Tidak boleh ada yang melihatnya selain aku"
"Aishhh! Kau ini terlalu berlebihan, tenanglah! aku akan baik baik saja. Lagi pula aku tidak akan membiarkan suami kesayanganku ini kelaparan"
"Yasudah kalau gitu kau pakai jaket ku untuk menutupi tubuhmu itu" Dareen membuka jaket nya dan langsung memakaikannya padaku. Aku taku kalau dia sangat mengkhawatirkan ku, tapi ini terlalu berlebihan dia ini memang terlalu dramatis.
"Astaga! Kau tenang saja, aku pasti akan menjaga diri. Lagi pula aku ini sudah dewasa. Yasudah kalau gitu aku brangkat dulu"
"Hati hati ya sayang. Telpon aku jika terjadi sesuatu"
Aku mengambil tas dan dompetku setelah itu aku berangkat ke supermarket untuk membeli beberapa makanan.
