Adira Fariza, nama yang memiliki arti kuat dan bertenaga, perempuan berjiwa kesatria.
Usia adira kini menginjak 23 tahun. iya memiliki seorang suami yang bernama Dareen.
Dareen adalah seorang Ceo muda di salah satu perusahaan terkenal di indonesia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah mengapa akhir akhir ini aku sering sekali berendam atau pun berenang. Dan semua itu aku lakukan hanya untuk menenangkan suasana sepi ini.
Aku mengamati bintang bintang di langit malam ini yang begitu indah. Aku mencoba memejamkan mata untuk menikamatinya.
"Mungkin malam ini, aku merindukan mu" masih memejamkan mata.
"Aku juga merindukan mu" tiba tiba seseorang memeluk pinggangku dari arah depan.
Sontak aku membuka mataku dan melihat tepat di depan mataku sesosok pria yang aku rindukan. Jarak kami sangat lah dekat. Mata kami pun saling memandang.
"Apakah aku sedang bermimpi" masih terus menatap.
Dareen mencubit pipi dan hidungku dengan sangat lembut.
"Kau yakin ini mimpi hmmm?"
"Emmm" aku mengalihkan pandangan dan menyingkir dari dekatnya. " ternyata kamu sudah pulang"
"Kalau aku ada di sini berarti aku sudah pulang" dareen berdiri di sebelah ku.
"Aku akan kembali ke kamar dan ganti baju" aku keluar dari kolam.
SRTTTTT
"AKHHHH!"
Teriak ku karena sepertinya aku akan terjatuh ke kolam karena tarikan Dareen.
Dareen menangkap badanku dengan sempurna. Aku sekarang berada di gendongannya. Dan melingkarkan tanganku di lehernya karena takut jatuh.
Saling bertatapan "Aku menangkap mu dengan sempurna"
"Reen lepaskan. Bibi bisa liat nanti!"
"Kamu bohong, bibi sedang tidak ada di rumah"
"Baiklah aku akan turun sendiri" mencoba turun dari gendongannya.
Dareen berjalan ke dasar yang lebih dalam. "Jika kamu turun pasti akan tenggelam. Kamu ini lebih pendek dariku"
"Reen, tapi kamu ini juga pendek. Kamu juga harus sadar itu. Tinggiku ini standar perempuan"
"Tidak! Aku ini tidak pendek. Hanya mereka saja yang terlalu tinggi. Aku jadi terlihat mungil bila disampingnya"
"Terserah! Aku mau turun. Apa mau mu?"
"Bersantai di sauna bersama mu"
"Tidak! Aku tidak mau!"
"Baiklah, akan aku biarkan kamu tenggelam di sini"
Dareen mulai mencoba melepaskan gendongannya. Namun dengan segera aku menguatkan pelukan tangan ku di lehernya agar tidak jatuh.
"Akhhh! Jangan! Baiklah ayo ke sauna"
"Ayo!"
Dareen menggendongku keluar dari kolam renang untuk pergi bersantai di sauna.
