Adira Fariza, nama yang memiliki arti kuat dan bertenaga, perempuan berjiwa kesatria.
Usia adira kini menginjak 23 tahun. iya memiliki seorang suami yang bernama Dareen.
Dareen adalah seorang Ceo muda di salah satu perusahaan terkenal di indonesia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku berjalan di samping Danil sambil meminum susu kotak untuk kehamilanku. Aku sangat menikmati pemandangan disini, sangat indah sekali. Rasanya begitu lega bisa keluar seperti orang orang pada umumnya.
"Danil? Mengapa kau belum menikah? Sepertinya sudah waktunya untuk mu menikah"
"Aku tidak berniat untuk menikah. Aku sedang menunggu seseorang yang bisa menerimaku apa adanya"
"Kau pasti tidak punya pacar ya?" Aku menghentikan langkahku dan berbalik melihat pemandangan.
"Aku tidak pernah punya pacar. Aku suka seseorang dari masa SMA hingga sekarang"
"Lalu sekarang wanita itu dimana?" Tanyaku penasaran.
"Dia sudah menikah, bahkan sekarang dia sedang mengandung" Danil menatapku dengan tatapan sendu.
"Wanita itu sperti apa dulu?"
"Dia pribadi yang sangat tertutup dan suka menyendiri. Saat aku pindah ke sekolah itu, dia adalah wanita yang paling berbeda tidak seperti yang lainnya di saat para wanita sibuk mengerjaku. Dia adalah wanita yang dingin dan cuek. Ku rasa dia tidak tahu siapa aku"
"Lalu mengapa sampai sekarang kau masih menyukainya?"
"Aku tidak tau apa yang sekarang aku rasakan. Yang aku tau, hidupku terasa lebih indah dan bersemangat saat melihatnya pertama kali"
"Terimakasih, ucapan mu membuatku sedikit lebih semangat" tersenyum.
~°~
Di taman...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku berjalan ke taman ini seoarang diri karena Danil ada urusan mendadak. Aku sangat menikmati udara disini.
Aku melihat seorang wanita dari kejauhan. Wajahnya tampak sangat pucat dengan syal di lehernya yang sedang ke susahan untuk mengikat tali sepatunya. Melihat itu aku langsung berlari untuk menghampirinya.
"Biar aku bantu mengikatkan tali sepatu mu" aku berjongkok di hadapannya dan mulai mengikatkan tali sepatunya.
"Emmm... Terimakasih kak" Wanita ini bicara dengan nada yang sangat lemas.
