*Budayakan Vote sebelum membaca!!!*
.
.Tengah menunggu wanita yang dicintai terbaring lemah dengan nafas yang tidak teratur membuat ku sangat khawatir. Sudah 20 menit menunggu kabar dari dokter yang tak kunjung keluar membuat ku tambah frustasi. Entah bagaimana keadaan Adira sekarang di dalam. Aku hanya berharap yang terbaik dari Tuhan.
Cklekkk
Pintu ruangan Adira terbuka menampilkan seorang dokter yang tengah berdiri dengan raut wajah sedikit pucat. Melihat itu membuatku tambah khawatir. Aku berharap kabar baik yang akan dokter itu sampaikan nantinya.
"Bagaimana kondisi Adira?!" Tanyaku dengan mata yang sedikit berkaca kaca.
"Pernafasannya terganggu karena suntikan itu. Kau tenang saja. Pasien baik baik saja. Aku sudah menyuntikan obat penenang. Jadi jangan khawatir. Dia akan sembuh dalam waktu dekat" jelas dokter Danil.
"Terimakasih sudah mengobati istriku dok"
Syukurlah dia baik baik saja. Jika tidak, akan ku pastikan hari ini, jam ini, menit ini, dan juga detik ini, Deon akan mati di tanganku!
"Tidak perlu seformal itu, panggil saja aku Danil" menjabat tanganku.
"Baiklah, panggil saja aku Dareen" ucapku sedikit tersenyum.
"Aku harus segera pergi untuk memeriksa pasien yang bernama Riri" dokter itupun mulai melangkahkan kakinya.
"Tunggu! Siapa tadi, Riri?" tiba tiba saja aku teringat akan sosok Riri cinta pertamaku.
"Maaf saya harus segera pergi" Danil berjalan sedikit cepat.
"Tidak! Itu pasti bukan Riri"
Setelah meyakinkan diri bahwa itu bukan sosok Riri yang aku maksud, akupun memutuskan untuk masuk kembali kedalam ruangan Adira.
~°~
KAMU SEDANG MEMBACA
story of my life
RomansaAdira Fariza, nama yang memiliki arti kuat dan bertenaga, perempuan berjiwa kesatria. Usia adira kini menginjak 23 tahun. iya memiliki seorang suami yang bernama Dareen. Dareen adalah seorang Ceo muda di salah satu perusahaan terkenal di indonesia...