Chapter 5

366 290 259
                                    

Sebelumnya, saya ingatkan lagi, jangan lupa untuk memberi vote. Baik itu sebelum atau sesudah baca❤

HAPPY READING!


Waktu terus berjalan. Hari pun berganti. Sudah lima hari Mega dan Rendy belum kunjung kembali. Dan hal tersebut berdampak bagi Indra dan Diva. Belakangan ini Indra selalu pulang larut malam. Dan Diva yang semakin jarang bermain bersama Aldris.

Pernah Diva bertanya pada Indra mengenai keberadaan Mega dan Rendy, namun Indra tak menjawab. Pria itu justru mengalihkan pembicaraan.

"Diva! Sarapan dulu sayang!" panggil Indra dari meja makan.

Ya, hari ini Indra memutuskan untuk tidak bekerja. Ia rasa dirinya butuh istirahat. Bukan hanya itu sebenarnya. Ada suatu hal yang harus ia selesaikan.

"Ayah masak apa?" tanya Diva begitu tiba di meja makan.

Indra tersenyum menyambut kedatangan Diva. "Nasi goreng sosis. Gapapa kan?"

Mengangguk cepat, kemudian Diva memperhatikan sang ayah yang tengah menyiapkan sarapannya.

"Belakangan ini Diva gak pernah keluar ya?" tanya Indra sembari meletakan sepiring nasi goreng di hadapan Diva.

"Kenapa?" tanyanya lagi setelah Diva menggeleng pelan.

"Lagi pengen aja"

Sebelum membalas ucapan Diva, Indra lebih dulu duduk di kursi seberang Diva.

"Kata bu Intan kak Aldris rutin nyamper Diva. Tapi Diva selalu nolak buat main sama dia"

"Kak Al kangen loh sama Diva. Ayah sering liat kalo mau berangkat kerja, dia duduk di teras rumahnya"

Indra yang melihat keterdiaman Diva menghela nafas pelan dan tersenyum maklum.

"Nanti jam sepuluh kita jemput mamah sama kak Rendy ya?"

"Sekarang kita makan dulu"

***
DIVALDRIS
***

"Al? Ada Diva dibawah. Dia nyariin kamu tuh" panggil Intan dari luar kamar Aldris.

Beberapa detik berlalu. Hingga pada akhirnya pintu dibuka. Menampilkan Aldris dengan muka bantalnya.

"Kamu baru bangun?" tanya Intan sedikit tak percaya.

"Aku udah bangun dari tadi pagi. Cuma lanjut tiduran aja" jawab Aldris seadanya.

"Oh gitu. Eh ya udah, itu ada Diva. Temuin gih"

"Ha? Diva? Ngapain dia kesini?" tanya Aldris nampak tak suka.

Sesaat Intan memandang Aldris. Kemudian tersenyum kecil sambil memegang kedua bahu sang anak.

"Temuin dulu. Baru nanti tau kenapa Diva kesini" ujarnya sembari membawa Aldris pergi dari depan pintu kamar.

"Diva?" panggil Intan ketika tiba di ruang tamu.

"Kalian ngobrol dulu aja ya? Bunda ke dapur dulu. Kebetulan bunda buat kue"

Intan sudah hendak melangkah, namun Diva mencegahnya.

DIVALDRIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang