Chapter 29

207 104 253
                                    

Kalian tim tipe pasangan yang seumuran / lebih tua / lebih muda?😂

Tinggalkan jejak jangan lupa♥

Happy Reading!


"Gea masih belum mau cerita?" tanya Diva sambil menerima sebotol minuman dingin yang tutupnya baru di buka oleh Gea.

"Bukannya lo udah tau? Jadi apa yang harus gue ceritain?" tanya balik gadis berambut pendek itu acuh tak acuh.

"Diva kan gak tau keseluruhan," gumam Diva. Tangannya tergerak meletakkan botol minumnya di atas rerumputan.

Bicara tentang rerumputan, keduanya tengah duduk bersebelahan di atas hamparan rumput hijau. Sementara di belakang mereka ada pohon kersen yang sempat di naikki Gea. Mereka memilih untuk menghabiskan waktu istirahat di taman kebun belakang sekolah.

Di sebut taman karena memang suasana dan tata letak beberapa prasarana yang biasa ada di taman. Dan di bilang kebun karena di sini terdapat beberapa pohon buah. Salah satunya kersen.

Hembusan napas Gea berbaur dengan udara yang tak terlihat namun terasa. Sesudahnya ia menatap langit biru yang sedikit berawan. "Panjang ceritanya Div," ujarnya terdengar frustasi.

"Nama gue jelek gara-gara satu orang yang sialnya pernah nolongin gue." Gea kembali berucap. Kali ini terdengar tercekat.

Gea mendengus kasar. "Padahal ya, gue kira dia beneran tulus. Gak taunya bermuka dua."

Di posisinya, Diva mendengarkan dengan teliti. Berusaha untuk bisa menjadi pendengar yang baik apabila tak bisa membantu lebih.

"Lo udah tau kalo Rendy nolongin gue dari preman-preman kurang iman itu kan?" Gea bertanya sembari menoleh sekilas guna menatap reaksi Diva.

"Iya."

"Terus tadi lo denger Putra bilang apa?" tanyanya lagi menggebu-gebu. "Rendy bilang yang bukan faktanya ke anak-anak! Dia ngerusak nama baik gue!" lanjutnya terkesan menahan gejolak amarah.

Sontak Diva terkesiap. Baru saja Gea berteriak. Yang tak lama kemudian Rendy datang bersama Akmal.

"Nah, ini yang di cari! Akhirnya ketemu juga!" seru sahabat dari Rendy itu sambil berkacak pinggang.

Secepat kilat Gea beranjak bangun. Berdiri berhadapan dengan Rendy yang menatapnya heran.

"Mampus lo!"

Bugh!

Bugh!

"Gea! Jangan! Stop!" pekik Diva terkejut.

"Eh eh eh! Apa-apaan sih lo hah?" protes Akmal tak terima.

Di bantunya Rendy berdiri dengan tegap. Tangannya terulur menahan kepalan tangan Gea.

"Ada masalah apa sih?" tanyanya sengit.

"Lo gak berhak tau."

"Jelas gue berhak tau! Gue sahabatnya!"

"Mal, udah deh," sahut Rendy menengahi.

DIVALDRIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang