Chapter 28

229 110 260
                                    

Ada yang kangen gak nih??😇

Kapal DivaAldris masih aman?

Vote + komen makasoyy😊

Follow IG: (@)nandap20_

Baca pelan-pelan, jangan kayak di kejar macan😂

Selamat membaca!^^


Nayla Oktavia & Gea Aprilia

"Nayla? Gea? Kalian kesini ngapain?" tanya Diva sambil berjalan menghampiri mobil yang di tumpangi dua sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nayla? Gea? Kalian kesini ngapain?" tanya Diva sambil berjalan menghampiri mobil yang di tumpangi dua sahabatnya.

"Jemput kamu dong Div," jawab Nayla dengan senyum sumringahnya.

"Eh serius?" Diva bertanya lagi, masih tak percaya.

"Serius. Kita kan, sahabat. Masa aku bercanda?"

Balasan Nayla di balas Diva dengan senyum serta anggukan kepala. Pandangan gadis yang berdiri di luar mobil itu mengarah pada Gea yang sedari tadi hanya diam.

"Gea gapapa?" tanyanya sedikit ragu.

"Emang kamu kenapa?" tanya Nayla saat merasakan tubuh sahabatnya tersentak.

"Gue gapapa. Emang gue kenapa?" ujar gadis berambut pendek itu pada akhirnya.

"Gitu ya?" gumam Diva. "Kalian udah sarapan?"

"Udah."

"Kalo gitu Diva ambil tas dulu ya?"

"Okayy."

Nayla menoleh ke rumah di seberang sana. Senyum tipis terlihat begitu sosok Aldris keluar dari dalam rumah.

"Ssttt, Aldris tuh Nay. Lo gak mau berangkat bareng dia aja?" celetuk Gea yang tak sengaja melihat arah pandang gadis di sebelahnya.

"Aku malu Ge. Lagipula ini hari pertama aku jadi murid baru. Masa udah bareng kak Aldris aja sih?"

"Malu terus mah, gak bakal ada kemajuan. Lagian nih, lo gak perlu khawatir. Aldris gak se-terkenal itu. Dia tertutup orangnya."

"Gitu ya?"

Gea mengangguk singkat. Sebelum akhirnya menemukan Diva yang tengah berjalan beriringan bersama Rendy. Tiba-tiba saja ia merasa gugup. Terlebih saat mata tajam kakak dari Diva itu mengarah ke depan.

Kecupan di pipi mengejutkan Gea. Lantas kepalanya menoleh ke samping. Namun yang di dapatinya justru Nayla yang membuka pintu mobil kemudian berjalan riang menghampiri Aldris. Senyum simpul tercetak jelas di wajahnya. Sambil menggeleng, ia kembali menoleh ke arah semula.

"Telor kucing!" latahnya ketika wajah Rendy terpampang jelas di hadapannya.

"Lo! Jangan buat gue kaget bisa gak sih?!" protesnya benar-benar merasa kesal.

DIVALDRIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang