Chapter 21

226 161 250
                                    

Emot terakhir yang kalian pakai?

Enjoy my story guys!😗


"Kunci hidup nyaman cuman satu. Jadi diri lo sendiri."

Rendy Junarsya

"Kenapa lo Ren? Keliatannya banyak beban hidup? Sini cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa lo Ren? Keliatannya banyak beban hidup? Sini cerita. Di pendem sendiri mah, gak bakal abis itu beban," celetuk lelaki yang sedang menuangkan minuman dingin dari botol ke dalam gelas.

"Bener kata Reno. Seengganya kalo kita gak bisa bantuin secara total, kita bisa bantu cari solusi buat permasalahan lo itu." sahut Bara yang baru selesai bermain game online di hpnya.

"Gapapa bang. Yaa, masalah kecil lah. Udah biasa." balas Rendy disusul kekehan kecilnya.

"Ya elah Ren. Kita kenal berapa lama sih? Dari lo masih pake seragam putih biru aja kita udah kenal," ucap Reno kemudian menegak minumannya.

"Masalah kecil kalo ditumpuk lama-lama jadi banyak. Besar deh," lanjutnya sambil mengendikkan kedua bahunya.

Bara menggeleng pelan kala mendapati Rendy yang hanya tersenyum bodoh.

"SELAMAT DATANG UNTUK GUE YANG GANTENG!"

Tiga orang yang ada di ruang tamu itu menoleh. Menatap sosok Akmal yang berjalan sambil merentangkan kedua tangannya dan tersenyum lebar.

"Akmal bangsat! Awas lo ya!" gerutu Catur yang menyusul di belakangnya. Lelaki itu juga membawa beberapa kantung kresek.

"Wah, bang! Rumah lo makin gede aja perasaan?" tanya Akmal yang sekarang sudah duduk anteng di samping Bara.

"Bukan rumah Bara yang makin gede. Lo yang makin kisut!" sahut Catur sambil membanting kresek bawaannya diatas meja.

"Dikira bakpau kali kisut! Btw guys, gue bawain kalian makanan. Gue tau banget kalo di rumah bang Bara gak ada makanan. Jadi buat makan siang, silahkan dimakan masakan emak gue tercinta."

"Kok lama bang?" tanya Rendy pada Catur yang duduk di seberangnya.

Lelaki berambut gondrong itu berdecak. Sebelum akhirnya menunjuk Akmal yang sedang mengunyah gorengan.

"Cowok kayak cewek. Lama bener siap-siapnya. Riweuh!"

Rendy tergelak dibuatnya.

"Weh Rendy! Gue tadi liat Diva sama Aldris masa!"

Kali ini hanya terdengar suara jarum jam yang berputar beserta Reno dan Catur yang sibuk memilih makanan bawaan Akmal.

"Ya terus?" tanyanya cuek.

Akmal diam. Sebelum akhirnya ia tersenyum miring.

"Diva dicium Aldris masa! Di bibir!"

Uhuk!

DIVALDRIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang