The End

816 47 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyunjae-yaaa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hyunjae-yaaa"

Koeun berteriak memanggil putra nya yang berlari dengan handuk yang melilit di tubuhnya. Hyunjae sangat sulit untuk diajak bekerjasama kalau menyangkut soal mandi dan memakai baju. Ia hanya mau menurut kalau itu Mark.

"Lee Hyunjaeeee, ayo pakai baju dulu nak"

Koeun mengikuti arah kemana anaknya berlari, Hyungjae pasti berlari ke kamarnya atau ke studio tempat ayahnya bekerja, anak itu selalu mencari Mark dan pagi ini tentu saja ayahnya masih asik dalam dunia mimpinya.

Koeun pasrah, ia membiarkan anak semata wayangnya itu membangunkan ayahnya.

"APPA BANGUNNNN" tariak Hyunjae

Koeun menggelengkan kepalanya, Hyunjae benar-benar sangat mirip dengan suaminya mulai dari wajah hingga kepribadian, ia bahkan bingung apa yang ia wariskan pada putranya itu.

"Appa bangun, ayo main"

Mark menggeliat pelan membuka matanya melihat putra sulungnya duduk di sampingnya dengan handuk yang melilit di tubuhnya, ia lalu menarik putranya itu ke dadanya mencium aroma sabun yang menguar dari tubuh mungilnya.

"Lagi? Kau pasti lari dari eomma mu lagi kan?" ujar Mark

Hyunjae hanya terkikik kecil menatap ayahnya.

"Unjae maunya dengan Appa" ujar Hyunjae

Mark tertawa lalu duduk mengangkat Hyunjae ke pangkuannya.

"Morning boy" ujar Mark lalu mengecup pipi anaknya

"Molning Appa"

"Wah wah, jadi eomma tidak diajak hmm" ujar Koeun datang ke arah Mark lalu duduk di samping Hyunjae.

"Morning love" ujar Mark lalu menutup mata Hyunjae dan mengecup bibir Koeun cepat

Koeun menatapnya tajam lalu mencubit suaminya itu, Mark hanya tertawa lalu mengecup pipi gembul Hyunjae lagi.

"Ayo Appa gantikan bajumu" ujar Mark lalu mengangkat Hyunjae yang berteriak kegirangan menuju ke kamar anaknya meninggalkan Koeun yang berdecak kesal karena diabaikan oleh dua laki-laki itu.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang