Waiting for baby

695 49 4
                                    

Pagi hari yang cerah, Koeun berjalan santai menuju ke kamar setelah menyelesaikan rutinitas paginya, berolahraga sambil berjalan-jalan pagi, membuat sarapan dan membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari yang cerah, Koeun berjalan santai menuju ke kamar setelah menyelesaikan rutinitas paginya, berolahraga sambil berjalan-jalan pagi, membuat sarapan dan membersihkan diri.

"Sayang bangun" ujar Koeun sambil menyibak selimut suaminya yang masih tertidur pulas.

"Sebentar lagi"

"Ayo bangun, sana mandi lalu kita sarapan, aku lapar" ujar Koeun sambil menarik kedua tangan suaminya

"Sebentar love" gumam Mark

Koeun menyerah membangunkan suaminya, ia membiarkan Mark tertidur sebentar karena suaminya pulang larut tadi malam. Koeun berjalan ke tempat mencuci untuk menjemur pakaian yang ia cuci tadi pagi. Koeun menjemur pakaian nya dan Mark dengan pelan mengingat kandungannya sudah masuk ke bulan ke enam, dan ia sedikit kesulitan untuk menundukkan badannya karena perutnya yang sudah mulai membesar.

Setelah selesai dengan acara menjemurnya Koeun kembali ke kamarnya, ia tidak mendapati suaminya di tempat tidur, itu artinya Mark sedang mandi. Koeun kemudian membersihkan tempat tidur mereka, lalu membersihkan kamar mereka hingga mengumpulkan baju-baju kotor untuk ia cuci lagi.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Mark dengan wajah segar, ia mengusak rambutnya dengan handuk lalu membuang handuk nya sembarangan dan berjalan mendekati Koeun.

"Ck, jangan membuang handuk sembarangan Mark"

"Cerewet" ujar Mark lalu memeluk Koeun sambil menghirup aroma tubuh istrinya

"Jam berapa bangun?" tanya Mark

"Jam 6" jawab Koeun

"Kenapa pagi sekali love" ujar Mark sambil menangkup kedua pipi Koeun

"Aku harus olahraga, menyiram bunga-bunga ku lalu mencuci, memasak dan membersihkan kamar"

Mark membuka mulutnya kaget mendengar penuturan istrinya.

"Hei, kan sudah ku bilang jangan bekerja terlalu keras, nanti kau kelelahan love, kita sewa pekerja rumah tangga saja ya?"

"Ck, tidak usah. Aku lebih lelah kalau tidur terus, lagi pula dokter bilang aku harus olahraga. Aku juga tidak lelah, aku sudah terbiasa bangun pagi dan mengerjakan semua itu. Aku bosan kalau tidur terus tau"

Mark menghela napas pasrah, bukannya apa-apa, ia sedikit takut melihat Koeun beraktivitas dengan perutnya yang mulai membesar, ia pasti kesulitan melakukan banyak hal dan Mark takut terjadi sesuatu pada istrinya, ia menjadi sangat overprotektive pada Koeun, tapi sepertinya istrinya itu terlihat baik-baik saja dan sangat santai mengerjakan semua hal dengan membawa perut buncitnya.

"Baiklah, baiklah. Kemari" ujar Mark lalu membawa Koeun untuk duduk di sofa dalam kamar mereka.

Mark menarik Koeun untuk duduk menyamping dipangkuannya, menatap istrinya intens mulai dari atas hingga bawah, Mark rutin melakukan hal seperti ini setiap pagi, ia akan mengecek keadaan Koeun dan anaknya. Dan syukurnya Mark diizinkan untuk beberapa bulan ke depan ia hanya bekerja di belakang layar karena ingin fokus memperhatikan istri dan anaknya jadi ia tidak akan ikut comeback atau acara apapun hingga Koeun melahirkan. Jadi ia bisa santai menemani Koeun di rumah walaupun ia selalu diomeli.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang