Step 3 : Believe

620 62 14
                                    

Kau hanya perlu percaya bahwa aku mencintaimu dan akan selalu begitu


Mark mengerjapkan matanya, ia merasa pusing, ia terlalu banyak minum tadi malam, ia sangat stress dengan semua hal yang terjadi akhir-akhir ini, ia juga sangat merindukan Koeun padahal baru dua hari gadis itu jauh darinya.

Mark menatap sekelilingnya, ia merasa ada yang aneh, ia seperti bermimpi Koeun datang ke kamarnya, saat Mark akan melangkahkan kakinya, ia dibuat terkejut karena melihat Koeun tak sadarkan dirinya di depan banyak serpihan kaca, darah juga mengalir melalui kaki gadis itu.

Mark berlari dengan cepat mengangkat tubuh Koeun, gadis itu terlihat sangat pucat, tubuhnya dingin dan ia tak sadarkan diri membuat Mark ketakutan.

"Koeun, Koeun" Teriak Mark

Dengan cepat Mark memindahkan Koeun ke tempat tidurnya sambil terus memeluknya.

"Eni"

"Yes sir"

"Hubungin Dokter Kim sekarang, cepat, suruh dia kemari, katakan Koeun tak sadarkan diri kakinya terluka karena serpihan kaca, suruh dia bawa semua peralatan medis kesini, beri akses dokter Kim Sungkyung masuk"

"Baik tuan, perintah dilansanakan"

Mark terus memeluk Koeun sambil mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi, mengapa gadis itu ada di kamarnya.

"Eni"

"Yes sir"

"Sejak kapan nona Ko kemari"

"Nona Ko mengakses masuk pada pukul 21.03, nona Ko bertanya keberadaan anda, lalu memasuki kamar anda pada pukul 21.05 tuan"

Mark terutuki dirinya yang membuat semua ini terjadi, ia baru mengingat kalau ia menghubungi Koeun kemarin malam.

"Koeun jebal, jangan pergi, jangan tinggalkan aku, Koeun please, please, bangun Eun, bangun"

Mark menangis sambil memeluk Koeun, ia ketakutan dan tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya.

"Tuan, Dokter Kim telah sampai"

Setelah membiarkan Lami masuk, Mark memberi ruang bagi adiknya itu untuk memeriksa Koeun. Awalnya Lami ingin menangis melihat kakaknya yang terbaring lemah seperti itu, namun ia harus profesional sebagai seorang dokter.

Setelah Lami mengobati kaki dan memasangkan infus pada Koeun, ia mengajak Mark berjalan keluar dan membiarkan Koeun beristirahat.

"Apa yang kau lakukan pada eonnie?" tanya Lami dengan tatapan tajam

Mark mau tidak mau menceritakan semua yang terjadi, Lami menghela napas sejenak

"Kakinya tidak apa-apa, lukanya tidak besar, itu luka kecil dan tidak mengeluarkan banyak darah, tapi dia demam karena semalaman pingsan dilantai yang dingin, eonnie sepertinya memiliki trauma otak, aku harus memeriksanya di rumah sakit, dia pingsan bukan karena luka di kakinya tapi karena trauma otak, dia sepertinya mengalami kejang otak dan merasakan sakit yang parah hingga pingsan, kau bilang eonnie hilang ingatan kan? Itu berarti, eonnie pasti pernah melakukan operasi, aku perlu memeriksanya lebih lanjut oppa. Tapi untuk saat ini keadaannya baik-baik saja"

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang