Perjuangan ku dimulai...
Koeun menghapus airmata nya dengan cepat lalu mengambil tab yang di buang oleh Mark masih dengan keadaan terisak. Ia masih tidak habis pikir kenapa dia menangis karena laki-laki itu.
"Brengsek, kenapa dia membentakku, hikks aku mau pulang atau tidak itu bukan urusannya, hikks kenapa juga mereka mengira aku mati"
"Lagi pula aku tidak tau apapun hikks kenapa dia marah padaku hikks huahh"
Koeun terus bermonolog sendiri sambil terisak lalu kembali menangis, ia terduduk di lantai menyembunyikan wajahnya diantara lengan dan kakinya sambil terus menangis, ia tidak mengerti kenapa tapi rasanya ia ingin menangis keras karena kalimat yang dilontarkan oleh Mark.
Disisi lain, Mark merutuki dirinya yang ikut emosi dan membentak Koeun. Ia harusnya mengerti keadaan gadis itu saat ini bukannya membentaknya.
"Aisshh sial, Mark Lee bodoh" ujar Mark sambil menarik rambutnya sendiri
Mark dengan langkah cepat kembali ke studio rekaman berharap gadis yang ia bentak tadi masih disana. Dan benar saja, gadis itu masih di sana, menangis.
"Sampai kapan kau akan menangis disini?" ujar Mark dari pintu
Koeun mengangkat wajahnya dan menatap Mark tajam.
"Maaf" Ujar Mark lalu berjalan mendekati Koeun
"Maaf tidak akan mengembalikan hasil kerja ku brengsek. Hikkss kenapa kau melakukan ini padaku? Hikkss apa salah ku? Aku tidak tau apa-apa tapi kenapa kau marah dan menyalahkanku, aku juga tidak mau begini, aku juga menderita hikks"
Mark benar-benar merasa bersalah kali ini, Koeun benar, ia tidak tau apapun mengenai masa lalunya, semua yang terjadi padanya dan hubungan mereka.
"Maaf"
"Pergi kau" ujar Koeun ketus lalu kembali menunduk menyembunyikan wajahnya di antara kaki dan lengannya.
"Tapi kalau aku pergi sekarang mungkin kau akan mendengar suara lain yang menangis disini" ujar Mark sambil tersenyum jail
"Sebenarnya aku menyuruhmu pulang, karena di atas jam 10 di ruangan ini suka terjadi hal-hal yang hmmm kau taulah, aku tak berani menyebutkannya"
Setelah mengatakan hal itu isak tangis Koeun berhenti, gadis itu lalu mengangkat wajahnya, Mark bersorak dalam hati, ternyata cerita mistis renjun memiliki guna. Koeun menatap Mark dengan wajah sembabnya, raut wajahnya terlihat lucu karena sepertinya ia mulai ketakutan, hal itu juga terlihat dari cara Koeun yang mulai menatap sekelilingnya.
"Apa itu? Memangnya ada apa dengan ruangan ini?" tanya Koeun
Mark ingin tertawa melihat ekspresi Koeun, namun ia harus berakting dengan baik agar Koeun mau ikut pulang dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
FanfictionSQUEL dari book UNREPENTANT REMORSE :) Pada akhirnya, aku tidak bisa melepasmu dan kaupun tidak melepasku... Waktu berlalu tak pernah mengubah apapun, aku masih tetap menjadi orang bodoh yang terus mencintaimu. Tuhan menghukum ku atas segala hal yan...