"Yuk mrene.... " Teriak Panji melihat Ayu yang masih terus ngeloyor sementara Panji memasuki tempat Kost Adhi...
Sudah terdengar riuh rendah di ruang makan... Di sana ada beberapa anak kost yang ikut makan dengan gembira karena ada asupan bergizi tinggi dari Umi Mas Adhi.... Nasi Kebuli lengkap, pencuci mulut dan teh hangat dengan jeruk nipis... Cocok setelah selesai makan berlemak...
"Umi.... " Panji mencium tangan Umi dengan Hormat, Umi membawanya dalam pelukan... Kemarin saat Panji pamit pulang hari sudah terlalu sore... Sekarang Umi bisa dengan seksama menatap wajahnya
Kulit sawo matang dengan mata bulat dan alis tajam tebal... Tampan dengan tubuh tidak seberapa tinggi, ada aura khas Kekanakan walaupun tajam dan galak sorot matanya...
Umi mengacak rambut Panji "mam sing akeh... Biar gak gampang sakit, eh Ini? " Bingung Umi melihat perempuan di gandengan Panji
"Ayu Umi, mas Adhi sering cerita... Umi yang pegang ekspedisi sendiri? Ayu kagum" Cerocos si perempuan sambil menjabat tangan Umi dan menciumnya...entah kenapa Umi melihat.... ambisi
"Yo wis.... Pada duduk.... Langsung dimakan dulu.... Jangan lupa pada Doa dulu" Ujar Umi mengingatkan suasana makan siang berlangsung riuh rendah, mata Panji berkeliling dan menyikut Ahmad
"Mas Adhi kemana? " Lirihnya
"Di belakang...jagain eksperimennya... " Ujar Ahmad sambil tertawa
"Eksperimen apa? " Bingung Panji
"Es krim Kopyor... Pakek Es Batu dan Garam udah dijagain dari sejam lalu.... " Sahut Ahmad mencibir , Panji tertawa... Dia pernah membaca info tentang cara membuat es krim tanpa freezer dan dia sanksi itu akan berhasil
"Kemana Nji? " Ujar Prapto yang datang terlambat ...
"Bantu mas Adhi bikin es krim..." Ujar Panji seraya berjalan ke dapur
"Emang di sini punya freezer? " Ujar Ayu bertanya pada Ahmad, Ahmad menggeleng hingga tertawa "mana ada? "
"Udah pada makan dulu... Biar mereka bisa berkreasi " Ujar Umi sambil kembali mengisi piring Ahmad dengan Nasi Kebuli.
********
"Ngapain?"Ujar Panji melihat Adhi yang mendeprok tidur tidur ayam di depan sebuah Baskom besar" Es krim.... " Cengir Adhi sesaat... Panji berusaha mengintip Baskom yang ditutupi itu, Adhi menggeplak tangannya spontan
"Ojo nanti gak jadi" Marahnya
"Kata Ahmad udah sejam... " Manyun Panji sambil mengelus elus tangannya yang sakit...
Adhi tertawa "ahmad baru bangun sejam yang lalu... Aku bikin ini dari jam delapan, Umi masak nasi, aku. Bikin es krim... Di kranggan nemu kelapa kopyor... Yo wis tak beli... Abis itu es batu dan garam... "
"Buat apa? " Bingung Panji
"Buat Bojoku....hadiah permintaan maaf.. Karena mungkin dia kangen... " Senyum Adhi. Hangat...
Wajah Panji memerah... Bisa aja si Onta pikirnya
"Ya... Ya gak salah sih... Tapi kalo mau buat pencuci mulut... Harusnya sekarang udah bisa keras dan dibagi" ujar panji membuka taplak yang menjadi tutup baskom itu
" Jangan Njii nanti gak keraaas.... " Rajuk Adhi.... Panji mengambil sendok adukan yang tergeletak begitu saja di atas meja dan menyendok gumpalan berwarna putih gading yang kelihatan sudah solid itu...
"Selain jago bikin aku keras... Mas Juga jago bikin keras es krim " Bisik Panji
"Cah mesum " Adhi meleletkan lidahnya dan Panji tertawa tawa
KAMU SEDANG MEMBACA
The eternity origins : 1979
General Fictionaku tak pernah memilihmu, tetapi biru adalah biru seperti rindu adalah rindu, kita terlalu sering sendiri, dan kita terlalu saling mencintai haryadhi hidayat x Christian Panji Bagaskara