03.salah pengertian atau salah perasaan

371 25 7
                                    

Ada sedikit rasa bersalah Panji saat mengatakan pembelaannya terhadap Ayu, di rektorat kemarin rabu, mas Adhi banyak membantunya dan dia men TKO mas Adhi dengan lidah piawainya, Panji tak sadar tertawa mendengar suara hatinya barusan

... Men TKO dengan lidah piawai....

"Kenapa ketawa sendiri?" Prapto teman si kostnya spontan tertawa melihat Panji yang tertawa saat mereka sedang terduduk di ruang tamu dan gitaran

Panji memetik gitarnya... "Gapapa to... Hanya aja... Kowe ada ketemu sama tetua pas sparing sepakbola ? "

"Tetua? Mas Adhi maksudmu? " Sahut Prapto yang ikut team sepakbola universitas , yang salah satu anggota seniornya adalah Adhi

Panji mengangguk mendung...

"Ngopoe nji? " Bingung Prapto melihat ekspresi Panji yang berubah masam

"Pak Becak.... " Ujar Panji kemudian lirih menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu

Prapto menarik napas panjang "ojo gitu nji... Kowe mesti minta maaf.... " Lirihnya

"Kenapa mesti minta maaf, kan bener dia dari keluarga kaya.... " Cibir Panji, Prapto kesal dan memukul pundak Panji yang seketika mengaduh

"Ojo ngono.... Uang bulanan Mas Adhi habis buat bantu temen temen yang uang bulanannya macet.... Dia pinjemin dengan bunga ringan dan boleh dicicil.... " Jelas Prapto

"Lha... Malah jadi rentenir? " Kesal Panji

"Aku belum selesai.... Ojo mbok potong.... " Lanjut Prapto kesal...

Panji mengangguk angguk memperhatikan kata kata Prapto

"Bunganya itu ya dia buat bantu Pak becak, pengamen, simbah simbah yang jualan lotek... Dan itu semua dia lakuin diem diem" Lanjut Prapto

"For his own glory kan? Biar tenar, biar dibilang keren? " Lanjut Panji emosi

Prapto menggeleng... "Bahkan dia kadang kadang nyuruh orang.... Gak suka dia di terimakasih terimakasihin.... Dia suka maen bola, suka rapat dan ngumpul urusan resmi.... Tapi kalo diajak nongkrong suka ngilang... Kalo gue lihat sih cukup pemalu nji"

"Begitu? Pemalu? "

Prapto mengangguk "dia lebih suka gerak dibanding ngomong, cerewetnya juga buat hal hal yang penting aja... " Jelasnya kemudian

"Terus kenapa gak lulus lulus?" Rajuk Panji

"Kamu tuh gak ngerti ya? Dia dapet rumahnya di sini, orang yang bisa ngerti vibenya.... Yang butuh dia... Dia gak tega buat pergi" Jelas Prapto panjang lebar

Panji mengangguk dan merasa bersalah... Dia harus minta maaf atas kelancangannya pada mas Adhi

********

"Kowe kok pancen menthel to yuk, segala ke shopping ae minta temenin? " Kesal Panji diatas bis yang membawa mereka ke pusat penjualan buku bekas di belakang Malioboro itu

"Wedhi aku Nji.... Banyak copet... Banyak penodong... " Rajuk Ayu

"Wajahmu ndesit yu, paling pada kasihan" Cibir Panji, Ayu spontan mencubit Panji yang seketika mengaduh... Pembicaraan mereka terhenti  ketika kondektur meminta ongkos

Panji terbengong melihat wajah si kondektur

"Ma... Mas Adhi..... " Ayu yang terduduk di sebelah Panji mengunci bibirnya, teringat perdebatannya...

"Wesel dari Abah kupakai untuk hal yang lebih berguna.... Sehari hari aku makan dari sini, puas? " Senyum Adhi pahit

"Mas... Aku.... " Panji kehilangan kata kata

The eternity origins : 1979Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang