10. Pria Panda dan dua damba

285 20 26
                                    

"Kamu yakin mau kuliah? " Ujar Adhi sambil merasakan suhu di dahi Panji... Si mungil sudah Rapi dengan Tas selempangnya pagi itu terduduk di samping ranjang , Adhi yang masih mengerjap ngerjap di dalam selimut mengelus pipinya sayang

Yang diajak bicara hanya tersenyum masam dan sedikit menepis tangan Adhi, yang membuat Adhi sedikit kaget

"Cuma Panas... Bukan stroke... " Ujarnya dingin dan lemas....

Dahi Adhi mengerenyit, " Kamu yakin ? "

"Disodomi sama kamu aja aku yakin apalagi cuma bersepeda ke kampus? Bukan masalah. Besarlah"  Adhi mencoba mengecup bibir Panji tapi yang dikejar hanya mengatup rapat.....

"Kunci taruh di bawah keset ya mas, sprei taruh di ember saja, pulang kuliah aku cuci... " Ujarnya ringkas

Adhi terbengong melihatnya "dik.... "

Panji mengangkat bahunya seraya berdiri "aku telat mas.... Semoga hari mas Adhi menyenangkan ya? " Senyumnya seraya menepuk nepuk lembut bahu Adhi

"Not even a kiss? " Lirih Adhi, Panji terdiam ragu

Dia kemudian berjalan kembali ke ranjang dan terduduk.... Kemudian mencium lembut Pipi si bongsor

"Semangat hari ini.... Sehat... Normal.... Bahagia"  Cengir Panji seraya berdiri dan sedikit berlari meninggalkan Adhi yang terbengong...

"Ngopo kowe le? " Lirihnya seraya terbatuk... Duh leherku ndak enak..... Ujarnya dalam hati

*********
"Sehat? " Ayu dengan semena mena menaruh tangannya di dahi Panji yang sedang duduk merungkel di kantin Fisipol dengan teh panas gelas Jumbo di depannya

"Kehujanan kemarin... Gapapa nanti sembuh..." Ujar Panji lemah badannya terasa lebih tidak enak sekarang

"Yakin cuma kemasukan hujan? " Senyum Ayu

"Iyooo wewe Bulaksumurnya  hadapanku... Jadi aku gak mungkin kemasukan kamu weekkk" Ujar Panji meleletkan lidah...

Ayu memutar matanya dan tak sadar melihat sesuatu.... Bintik bintik merah di lengan Panji...

"Aku pinjam motor sik yo.... Kita ke Panti Rapih sekarang.... " Ujar Yayuk khawatir...

"Opo sih yu.... Berlebihan...." Kesal Panji....

"Kowe sakit ndes... Ini bintik bintik bisa aja demam berdarah.... Atau cacar.... " Lanjut perempuan itu seraya berlari meninggalkan Panji

Panji terdiam memperhatikan kepergian perempuan bertubuh sintal itu.... Dia baik dan aku cemburu padanya...

********

"lho njiii..." Prapto yang bersidekap di depan ruang UGD terkaget melihat Panji yang di dorong kursi roda oleh Ayu sepanjang lorong, dengan infus menusuk tangan kanannya  

" cah iki berlebihan ...aku gapapa ...." dengus Panji menunjuk Ayu 

"HBnya rendah , ada gejala cacar  ...panas 41 derajat  kamu yang berlebihan percaya diri Nji" kesal Ayu 

dahi Prapto mengerenyit bergantian melihat Panji yang pucat dan Ayu yang masih manyun

"ini siapa yang nularin siapa ?" ujarnya terbata

"maksudmu opo To ? " bingung Panji

" Mas Adhi Jatuh pingsan di Gelanggang ...badannya Panas ...batuk batuk ...di betisnya mulai muncul merah merah ...kayak kowe gini nji ..." ujar Prapto menjelaskan

"Pancen soulmate....oh iya aku Ayu , Akuntansi...." Ujar Ayu kesal sambil mengulurkan tangan pada Prapto

"Suprapto, Sosiologi...." Jawab Prapto dengan sumringah

The eternity origins : 1979Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang