01

1.1K 42 13
                                    

Seorang gadis melangkahkan kakinya di koridor sekolah yang sudah sangat sepi. Gadis itu berhenti di depan pintu dan mengetuk nya.

"Kamu anak baru? "

Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya dengan senyum tipis terbit di wajahnya.

"Ayo masuk"

Gadis itu kemudian masuk ke dalam kelas yang menjadi sepi karena kehadirannya.

"Nah, semuanya. Kita kedatangan anak baru. Perkenalkan dirimu"

Gadis itu menatap seluruh siswa dengan wajah datar.

"Freya Charissa B. "

Salah satu siswa mengacungkan tangannya tanpa disuruh.

"Ada yang ingin ditanyakan Dio? "

Laki - laki itu mengangguk dan menurunkan tangannya kembali.

"Apa kepanjangan dari B? "

Freya hanya menatapnya datar, tidak ada niatan membuka mulut untuk sekedar menjawab pertanyaan. Guru itu menghela nafasnya dan menyuruh Freya duduk dibangku kosong.

Matanya menatap seluruh siswa dan berhenti di satu orang. Kemudian tersenyum tipis dan memegang telinganya.

"Target berhasil ditemukan"


***





Istirahat pertama datang dengan cepat. Banyak siswa bertabrakan agar dapat mengantri terlebih dahulu. Tapi tidak untuk Freya. Anak itu justru pergi ke perpustakaan sambil memakai earphone.

Sambil mendengarkan musik? Tidak, tidak. Anak itu tidak suka mendengarkan musik kecuali bundanya yang menyanyikan. Menurutnya suara bundanya lebih merdu daripada penyanyi aslinya. Jadi bisa dikatakan anak itu memakai earphone hanya untuk pajangan.

Dia kemudian duduk ditempat paling pojok dan membuka novel tebal yang dia ambil dari salah satu rak buku.

Jangan bilang novel tebal itu untuk dibaca? Tidak, anak itu tidak suka membaca kecuali bundanya yang memilihkannya novel. Menurutnya, pilihan bundanya selalu mendapat alur yang bagus dan juga seru untuk dia baca.

"Lo nggak ke kantin? "

Freya melirik sebentar kemudian kembali berpura-pura membaca, dia terlalu malas untuk berbicara. Lagi pula menurutnya suaranya sangat mahal, persis seperti perkataan bundanya.

Orang didepannya berdecak kesal. Dia merebut novel tebal itu yang membuat Freya menatapnya dengan tatapan datar.

"Ayo ke kantin. Gue laper"

Freya hanya menatapnya datar. Anak itu menepuk keningnya dan kembali duduk.

"Nama gue Rikaila Nismara Cahyono, panggil aja Kaila. Gue satu kelas sama lo, mungkin lo nggak lihat gue tapi gue lihat lo"

Freya mengangguk. Dia emang nggak lihat Kaila tadi waktu di kelas. Awalnya dia mau nolak, tapi begitu mendengar perintah bundanya langsung gerak cepat.

"Ikut aja. Bunda tau kamu belum makan, sekalian target diawasi"

Freya mengangguk dan berjalan diikuti Kaila yang sudah tersenyum senang karena Freya mau ikut ke kantin. Di sepanjang jalan, Kaila tidak berhenti mengoceh tentang sekolah yang dia tempati. Mulai dari ruangan-ruangan yang paling banyak dikunjungi sampai ruangan paling sepi dia ceritakan semua.

Secret || NJM [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang