"Bos, CEO Na dateng. Katanya ada yang mau dibahas terkait proyek"
Alana tersadar dari lamunannya dan menatap Tia yang sudah berdiri di hadapannya.
"Siapa? "
"CEO Na Company"
"Bilang gue lagi sibuk" Perintah Alana.
Tia mengangguk dan keluar. Alana menghela nafasnya lega dan tidak lama kemudian Tia masuk dengan wajah ragu.
"Bos... "
"Kenapa? " Tanya Alana dengan menatap sekretarisnya bingung.
"CEO Na bilang dia bakal nunggu sampe bos nggak sibuk lagi" Ucap Tia sambil menundukkan kepalanya.
Alana terdiam setelah itu mendengus keras. Na Jaemin nggak bisa banget di bohongin sama dia.
"Suruh masuk" Ucap Alana dengan terpaksa.
Setelah Tia mengangguk dan keluar, tangannya mengambil berkas proyek yang akan dibahas dan duduk di sofa sambil menunggu.
"Silahkan masuk CEO Na" Ucap Tia sambil membuka pintu ruangan Alana.
Jaemin mengangguk dengan pandangan mengarah ke Alana yang tidak peduli dengan kehadirannya.
"Tia, tunggu disini" Perintah Alana dengan pandangan masih ke berkas proyek.
"Saya nggak bisa konsentrasi kalo ada orang lain, Nona Alana" Ucap Jaemin dengan nada yang sengaja ditekan.
Alana mendongak dan menatap sinis Jaemin. Tanpa mengalihkan pandangannya, Alana tetap menyuruh Tia untuk menunggu di dalam ruangannya. Tapi Jaemin tetap menyuruh Tia untuk keluar agar dia tidak terganggu.
"Saya bilang, kamu keluar Nona Tia" Ucap Jaemin sambil menatap tajam Tia.
Tia mengerjapkan matanya dua kali dan menelan salivanya dengan susah payah. Tatapan Jaemin seakan menusuk jantungnya saking tajamnya. Dengan takut, Tia menunduk dan keluar ruangan."Sekarang saya bisa konsentrasi" Ucap Jaemin dengan senyum penuh arti.
Alana menahan marahnya dan kembali membaca berkas proyek. Lembar demi lembar dia buka dan dibaca dengan teliti tanpa menghiraukan Jaemin yang menatapnya dengan intens.
Jujur saja, dia risih. Tapi bagaimana pun juga dia harus tetap profesional.
"Bisa kita mulai Tuan Na? " Tanya Alana sambil tersenyum paksa.
"Silahkan Nona Celyn" Jawab Jaemin dengan tersenyum.
Alana hanya bisa tersenyum paksa sambil memegang erat berkas proyek. Jaemin semakin lama semakin kurang ajar.
"Nama saya Alana, Tuan Na. Bukan Celyn" Ucap Alana dengan sengaja menekan ucapannya.
Jaemin hanya tersenyum santai sambil mengendikkan kedua bahunya. Alana menggigit bibir dalamnya kuat - kuat agar emosinya tidak meledak.
"Daripada kamu yang gigit bibirnya mending saya saja yang gigit"
Alana menatap tajam Jaemin yang sedang tersenyum ringan. Lama kelamaan Alana sadar, kalo Jaemin bukan mau bahas proyek.
"Jaga kata - kata anda Tuan Na" Ucap Alana dengan mata yang kembali memandang berkas proyek.
Jaemin tidak menjawab, dia hanya fokus ke wajah Alana yang semakin cantik hingga membuatnya gila.
"Jika anda tidak berniat membahas proyek silahkan keluar"
"Bagaimana jika kita bermain dulu Nona Celyn? " Tanya Jaemin menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret || NJM [✔]
Fanfiction[Ft. Na Jaemin] Tentang sepasang ibu dan anak yang memiliki banyak rahasia dan orang yang sangat luar biasa. ©Blueming7